4

678 56 0
                                    

"hey,bagaimana kabarmu?" Xiao Zhan memulai pembicaraan itu,jika kalian ingin tau dengan siapa dia berbicara,tentu saja dengan Wang Yi Bo,lelaki yang saat ini terlihat tengah mencoba untuk tenang sebelum Xiao zhan datang dan mengganggunya,tidak sepenuhnya mengganggu namun dengan kehadiran Xiao Zhan mata yang semula terpejam itu kini terbuka namun tidak ada sorot semangat disana,Xiao Zhan menyadari hal itu dan dia tau apa penyebabnya. "Apa kau marah padaku hingga kau tidak mau menjawabku? Kau sangat jahat,kau tau!" Xiao Zhan pura-pura marah dan merajuk dengan keterdiaman Yibo saat ini,dan nampaknya itu berhasil mengganggu Wang Yi Bo,terbukti laki-laki itu kini menoleh kearah tempat duduk Xiao Zhan yang tepat berada di sampingnya,namun hanya menatap,tanpa mengatakan apa-apa. "Baiklah baiklah tidak perlu menatapku seperti itu,terserah saja jika memang kau tidak mau menjawabku,aku akan pergi saja." Xiao Zhan berdiri dari tempatnya,hingga tiba-tiba Yibo menginstrupsinya, "jangan pergi." Lirih,Wang Yi Bo mengatakan itu lirih,dengan pandangan mata menunduk,dan Xiao Zhan mengerti arti tatapan itu,saat ini Yibo hanya perlu waktu untuk tenang,lambat lain dia akan menceritakan sendiri apa yang mengganggunya,ya Xiao Zhan dapat mengerti betul tipe seperti apa Yibo hanya dengan beberapa hari bersama saja,kalian bisa mengatakan Xiao Zhan peka terhadap hal seperti ini. Namun Xiao Zhan lebih memilih untuk diam,dia tidak akan memaksa menggali masalah jika yang bersangkutan tidak ingin.

"Kau tau Wang Yi Bo,dulu saat aku pertama kali debut,2 tahun setelahmu,aku dibenci oleh kepala agencyku sendiri,bahkan banyak yang meremehkan kemampuanku,banyak yang mengatakan aku tidak pantas di dunia ini,aku tidak pantas menyandang gelar anggota Xnine,dan apa kau tau juga,agencyku tidak sebaik agencymu,mereka memperlakukanku seprofesional yang mereka tau,tanpa tau keinginanku apa,atau bagaimana aku ingin di perlakukan,dan apa kau tau juga,aku kelelahan saat asistenku tidak pandai menata jadwal kerjaku,aku lelah karna selalu membawa barang-barangku sendiri,aku lelah selalu diabaikan,aku lelah selalu di kerumuni banyak orang di bandara dan kau tau,aku hanya bisa sabar menghadapi itu semua,semua itu demi apa? Apa kau mau tau? Aku akan memberitahumu,itu semua aku lakukan semata demi keluargaku,ibuku dan ayahku,disaat semua orang menolakku,mereka selalu ada untukku,mereka selalu bersamaku,disini,dihatiku,disaat aku lelah,dengan mengingat senyum ibuku,rasanya lelah itu hilang entah kemana,disaat aku ingin marah,aku selalu ingat betapa kuatnya ayahku berkerja demi aku dan ibuku,kau tau Yibo,semua yang aku dan kau alami itu semua sudah diatur,tuhan hanya ingin menguji kesabaranmu. Kau tau tidak,aku selalu percaya bahwa waktu tidak akan menghianati siapa saja yang percaya padanya,aku selalu percaya di waktu depan,semua orang yang mencemoohku suatu saat pasti akan mengakui keberadaanku,entah itu 100 tahun lagi atau mungkin lebih,tapi aku selalu percaya itu,dan juga ketika setiap hal yang tidak kau sukai menghampirimu maka terima saja dan jalani hingga hal itu pergi." Xiao Zhan berhenti,dia tersenyum,dia selalu merasa lega disaat dia mengatakan hal ini pada orang lain,dia selalu senang jika orang lain tidak merasa sendirian merasakan sakit itu,dia juga merasakan hal itu,dia ingin mengajak orang itu berjuang bersama melewati ini,dan meyakinkan mereka jika hal ini mampu kita lewati,jika dia bisa maka orang lain juga pasti bisa,jika mereka mau percaya.

"Ya,hanya itu yang mampu aku katakan,aku tau kau mungkin sedikit atau bahkan tidak mengerti,tapi ingat Yibo,aku disini,jika kau merasa dunia ini membencimu,maka ingatlah,aku selalu disini bersamamu,aku akan menjadi temanmu disaat teman-temanmu yang lain tidak mengakuimu,disaat mereka melukaimu,kau bisa datang kepadaku,kau bisa berbagi itu semua denganku,aku disini Yibo,selalu disini,disampingmu." Xiao Zhan tersenyum,setelah mengatakan itu Xiao zhan tersenyum hingga kedua mata itu terpejam,Wang Yi Bo melihat itu semua,Wang Yi Bo mendengarkan itu semua, Wang Yi Bo merasakan itu semua,dia tau apa yang dikatakan Xiao Zhan bukanlah kebohongan,dan jujur saja,Wang Yi Bo tersentuh dengan kalimatnya dan senyumnya, "indah" hanya itu yang ada di benak Yibo,dia bahkan terpaku sejenak dengan senyum itu,meski setiap hari Xiao Zhan selalu ceria dan tersenyum ke semua orang termasuk dirinya namun kali ini,kali ini senyumnya terasa berbeda,lebih,lebih hangat. Dan Yibo menyukai senyum itu.

"Yibo?" Xiao Zhan memanggil namanya disaat dia tau Yibo melihatnya tanpa berkedip,dan sang pemilik namapun menyadari jika kekagumannya ketahuan oleh sang pemilik senyum maka dia pun segera berdehem untuk menormalkan suasana, "eh ehem! Ya,ada apa?" Yibo sudah kembali pada sikap biasanya,cool dan berkarisma. "Apa kau mengerti,Yibo?" Xiao Zhan bertanya dengan nada lembut namun serius. Yibo menoleh dan melihat kedalam kedua bola mata hitam milik Xiao Zhan,Yibo mengangguk. Dan dia tersenyum,senyum yang sangat tipis namun indah bagi Xiao Zhan,ya karna bagi Xiao zhan,Yibo lebih terlihat menarik jika tengah tersenyum,atau bisa kalian katakan bahwa Yibo terlihat lebih tampan disaat dia tersenyum. "Terima kasih." Wang Yi Bo tiba-tiba berucap dan Xiao Zhan reflek menoleh dan sedikit nampak terkejut namun setelahnya Xiao Zhan hanya tersenyum tulus dan mengangguk,dia senang jika Yibo sudah lebih baik,atau mungkin Yibo sudah bisa menerima dengan sabar apa yang terjadi padanya kemarin dan xiao Zhan berharap mulai dari sekarang Yibo akan menjadi pribadi yang bisa lebih dewasa dalam menghadapi masalah apapun dan tidak menyembunyikan rasa sakitnya sendiri,Xiao Zhan lebih menyukai orang yang berterus terang tentang apa yang dia rasakan dari pada mengungkapkannya dengan tersirat,bukan berarti Xiao Zhan tidak mengerti,namun makna tersirat itu memili berjuta arti,dan Xiao Zhan tidak menyukai hal-hal yang rumit,dan itu juga salah satu alasan mengapa dia hingga saat ini usianya hampir 28 tahun,dia tidak memiliki hubungan khusus dengan seorang wanita,bukan tidak mau tapi dia merasa belum ada wanita yang pas untuknya meski ibunya sudah sangat sering atau bahkan setiap hari menanyakan kapan dia akan menikah,kapan ibunya dapat menimang cucu darinya,dan Xiao Zhan hanya mampu tertawa renyah dan menenangkan ibunya,dia hanya berjanji secepat mungkin,dan itu berhasil menenangkan ibunya,meski keesokkan harinya pasti tidak akan tenang lagi.

"Xiao zhan, Xiao zhan!" Yibo memanggil-manggil xiao Zhan namun yang dipanggil tidak menghiraukan hingga panggilan ke tiga,sang pemilik nama baru merespon dengan sedikit gelagapan, "ah iya,ada apa?" Kata Xiao Zhan, "apa yang kau pikirkan?" Tanya Yibo dan Xiao Zhan hanya menggeleng, Yibo lantas mengalihkan pandangannya dan Xiao Zhan melihatnya, "Apa kau percaya aku sekuat itu,Zhan ge." Yibo bertanya tanpa melihat Xiao zhan, seakan-akan bertanya pada angin di depannya,dengan tatapan mata menyendu dan nada lembutnya, Xiao Zhan yang mendengar itu lantas turut memandang lurus kedepan,memperhatikan lalu lalang para kru film yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing,Xiao Zhan tersenyum.

"Ya,aku percaya padamu,Yibo."

Mimpi Dan KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang