"Yibo,Yibo!" Suara kecil nan halus terdengar,khas suara wanita Mandarin. "Ada apa?" Yibo menanggapinya malas, "eh,kenapa kau sedih,apa kau ada masalah?" Tanya wanita itu setelah melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh lawan bicaranya. "Tidak ada." Yibo menjawab seperlunya, "Ah,aku tau. Ini pasti ada hubungannya dengan kemarin itu kan." Wanita itu merubah nada bicaranya,dia menggoda Yibo. Yibo hanya meliriknya saja,dia kembali fokus pada naskah drama yang ada di tangan kirinya,membaca dan menghafal dengan serius namun aura yang di keluarkannya sangat pekat, seakan-akan mengatakan ja-ngan gang-gu a-ku! Dan itu cukup membuat orang-orang yang di sekitarnya menciut,namun tidak berarti untuk Zhao Liying,wanita cantik dengan tubuhnya yang ramping meski sudah menyandang gelar seorang ibu namun wajahnya masih sangat cerah nan cantik bak seorang gadis,namun tetap saja dia ibu-ibu. Dia sudah hafal betul dengan tipe pemuda seperti Yibo,pemuda yang sebenarnya amatiran dalam hal menyembunyikan perasaan namun bertingkah seolah-olah dia handal dalam hal itu. Benar-benar pemuda yang mudah di tebak,pikir Liying.
"Kau tau Yibo,aku yakin Xiao Zhan hanya melakukan semua itu demi profesionalitasnya saja dan untuk yang satunya,itu hanya karna sifatnya yang sudah dewasa hingga dia seperti itu pada yang lebih muda darinya. Dan kau kan sudah tinggal bersama Xiao Zhan cukup lama,justru seharunya kau yang lebih mengenalnya dari pada aku." Liying mengatakan itu semua di depan Yibo,Yibo yang semula membaca naskahnya dengan gerakan mata kekanan dan kekiri mengikuti tulisan yang tercetak di buku itu kini berhenti,tanda bahwa dia mendengarkannya,mendengarkan apa yang di katakan oleh Liying. "Disini tidak ada orang,dan tenang saja tidak ada yang akan menguping pembicaraan kita." Zhao Liying mengerti,Yibo diam karna dia tidak ingin ada orang lain yang tau,cukup Liying saja karna jika orang luar sampai tau atau bahkan terdengar hingga ketelinga paparazi,maka ini akan menjadi rumor panas dan dapat di pastikan akan menjadi hot topik,dan jangan lupakan para fans,telinga mereka seakan-akan ada dimana-mana,bahkan mereka juga tidak segan untuk membuat rumor-rumor yang tidak ada bukti hanya demi kesenangan mereka,dan menjatuhkan yang bersangkutan,cukup dengan itu,Yibo tidak mau dan tidak ingin berurusan dengan rumor-rumor sedemikian itu,karna itu hanya akan membuatnya dicerca ribuan pertanyaan untuk mengkonfirmasi hal itu,dan Yibo tidak suka dengan pembicaraan seperti itu.
"Aku tau,dan kau pasti tau apa yang akan aku katakan." Yibo menanggapi perkataan Liying. "Ya aku tau,kau pasti akan bilang aku hanya tidak suka,itu hanya akan membuat rumor tak jelas beredar dan itu merepotkan, ya itu benar,tapi kau juga harus mengerti mengapa dia melakukan itu,dan itu sudah pasti hanya karna sifatnya yang terlampau baik,kau harus mengerti dia Yibo,jangan terlalu terpaku dengan egomu." Liying mengatakan hal itu sembari berlalu meninggalkan yibo,Yibo tertohok dengan kalimat itu, "apa aku egois? Apa aku salah dengan semua ini? Aku hanya tidak ingin dia memiliki masalah lagi. Apa itu salah?" Pikir Yibo setelah mendengar kalimat Liying,dia benar-benar bingung saat ini,selama ini dia hanya ingin melindungi Xiao Zhan,dia tidak mau jika Xiao Zhan terbebani dengan rumor-rumor itu,karna Yibo tau,Xiao Zhan tipe yang mudah untuk kepikiran sesuatu. Dan itu akan mempengaruhi kesehatannya,Yibo tidak mau itu terjadi. Tapi jika ini menjadikannya egois,apa berarti semua yang dia lakukan juga salah?. "Argh! Sial!" Pikir Yibo frustasi sembari mengacak rambutnya.
Waktu berlalu,Yibo melakukan syutingnya hari ini,berjalan baik,dan juga lebih cepat dari biasanya karna hari ini semua orang serius,lebih sedikit bercanda karna sang tokoh kedua benar-benar dalam mood yang buruk dan semua orang tidak ingin memperkeruh moodnya,syuting selesai lebih awal namun tetap saja malam,karna biasanya lebih malam dari hari ini. Dan Yibo serta staf agency yang selalu bersamanya segera pergi dari lokasi dan menuju apartemen Xiao Zhan,ya Yibo sekarang tinggal bersama Xiao Zhan,dan itu juga karna permintaan Xiao Zhan hari itu dan Yibo juga dengan senang hati mengiyakannya. Namun beberapa hari ini kedekatan Xiao Zhan dan Yibo sedikit merenggang,dan ya itu karena hal yang tadi dia debatkan dengan Liying. Tidak perlu waktu lama hingga akhirnya kini Yibo telah sampai di pintu masuk gedung apartemen itu,dia segera turun dari mobil dan memasuki apartemen itu,dia tidak mengatakan apapun pada stafnya setelah mengambil tasnya. "Hah,,baiklah. Aku akan meminta maaf padanya nanti." Yibo menghela nafas sesaat sebelum masuk ke kamar ruang apartemen Xiao Zhan,dia hanya ingin membulatkan tekatnya dan mengumpulkan keberaniannya untuk bertemu Xiao Zhan,karna ya,beberapa hari ini dia menghindari bertemu Xiao Zhan. Yibo memang benar-benar tidak menyukai tingkah Xiao Zhan beberapa hari lalu dengan wanita itu,ya wanita yang menjadi lawan mainnya di drama seri terbaru Xiao Zhan,Yang Zi. Wanita itu benar-benar membuatnya kesal,dia dengan mudahnya memeluk xiao zhan,berdekatan dengan Xiao Zhan,menggandeng tangan Xiao Zhan,mengatakan jika Xiao zhan adalah sosok laki-laki yang baik untuknya,atau dia bahkan bisa menyukai Xiao Zhan,dan juga jangan lupa kedekatannya dengan Xiao Zhan saat break syuting,sungguh ini benar-benar membuat Yibo geram dan juga jawaban Xiao Zhan beberapa hari yang lalu semakin membuatnya marah, "dia hanya junior ku,dan aku hanya memperlakukannya secara wajar,itu normal,Yibo." Sial,Xiao Zhan memang tidak pernah mengerti dirinya,Yibo hanya ingin Xiao Zhan agar tidak terlalu sering melakukan hal itu,hal itu akan menyebabkan rumor negatif dan pasti akan segera menjadi hot topik jika Xiao Zhan terus menerus melakukan itu,Yibo hanya ingin Xiao Zhan menjaga jarak dari wanita itu,Yibo memiliki kesan dia bukan wanita baik-baik.
"Aku pulang." Yibo mengucapkan itu saat dia membuka pintu dan masuk,dia masuk dan mengunci pintu itu dari dalam,karna memang itu sudah menjadi kebiasaannya lagipula Xiao Zhan juga tidak akan pulang cepat,dia pasti masih sibuk dengan pekerjaannya bersama perempuan itu,"sial!" Yibo benar-benar kesal jika harus teringat dengan wanita itu,dan entah mengapa sekarang ini dia menjadi egois,egois dengan Xiao Zhan,dia lebih menjadi "Xiao Zhan milikku,tidak boleh ada yang memilikinya selain aku,hanya aku,tidak seoranglainpun!" Dan itu benar-benar ada didalam benaknya akhir-akhir ini,dia sendiri tidak mengerti bagaimana atau apa arti dari itu semua,dia hanya merasa tidak suka jika ada yang terlalu dekat dengan Xiao zhan selain keluarganya dan dirinya,dan Yibo frustasi dengan semua ini,semua menjadi serba salah untuk Yibo.
"Ah kau sudah pulang,apa kau lapar? Aku juga baru saja pulang,aku akan segera masak makan malam untuk kita." Xiao Zhan tiba-tiba muncul dari dalam dengan menggunakan celemek di tubuhnya,dia sepertinya pulang lebih awal juga hari ini dan itu mengejutkan Yibo,tadi dia tidak menyadari saat membuka pintu,pintu itu tidak terkunci,atau dengan kata lain Xiao Zhan memang sudah pulang, "sini." Yibo masih belum sadar dari keterkejutannya dan Xiao Zhan sudah mengambil tas yang dibawa Yibo dari genggamannya, "eh! Ah,i-iya." Yibo tersadar,dan dia gugup. Baru saja dia memikirkannya dan sekarang orang itu sudah di depannya. Benar-benar kebetulan. "Umm,zhan-ge,a-aku,," Yibo ingin mengatakannya namun,"aku tau,dan maafkan aku,aku tau kau menghawatirkanku namun aku malah tidak mengerti itu. Maafkan aku." Xiao Zhan menyela Yibo dan mengatakan hal itu,Xiao Zhan sudah menyadari hal itu,namun dia hanya belum berani untuk mengatakan ini dari kemarin dan baru hari ini,malam ini,dia berani mengatakan yang sesungguhnya pada Yibo. "A-aku juga minta maaf,mungkin aku kasar denganmu beberapa hari ini. Maafkan aku." Yibo juga meminta maaf,dan dia canggung dengan atmosfer seperti ini. Yibo menatap Xiao zhan,akhirnya dia mampu melihat wajah itu lagi sekarang, dan dia melihat itu,dia melihat kedua pipi itu memerah,tangannya meremas genggamannya pada tas Yibo dan matanya menatap gusar lantai yang berada di bawahnya.
"Apa kau baik-baik saja? Zhan-,," Cup! Xiao Zhan mencium tepi bibir Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Dan Kenyataan
FanfictionKetika mimpi itu kau percayai maka harapan itu pasti ada