9

492 45 2
                                    

"Zhan-ge,Zhan-ge!" Yibo mengguncang pelan tubuh Xiao Zhan yang tengah tidur terlelap di atas sofa,tidak biasanya Xiao Zhan tertidur seperti ini,"mungkin saja hanya kebetulan dia tertidur" batin Yibo,dan dia yang melihat itu lantas berusaha membangunkan Xiao Zhan agar dia pindah ke kamarnya,jika dia terus tidur diatas sofa hingga esok pagi maka dapat dipastikan pasti punggung dan lehernya akan sakit,dan belum lagi jadwal Xiao zhan sangat padat,ini pasti akan menjadi masalah jika itu benar-benar terjadi. "Zhan-ge,Zhan-ge,pindahlah kekamar,ini sudah larut malam,Zhan-ge." Yibo mengatakan itu tepat di sebelah telinga kanan Xiao Zhan,dia berfikir dengan begitu mungkin Xiao zhan akan terbangun,namun "Yi-yibo! Jangan pergi! Yibo! Jangan kesana! Yi-YIBO!!!" Xiao Zhan terbangun,nafasnya tersengal-sengal,keringat mengalir dari pelipisnya,tangan kanannya langsung meremas dada kirinya, lagi-lagi rasa sakit itu, "Hah! Hah! Hah! Ugh," Xiao Zhan menelan ludah,dia benar-benar terguncang,mimpi itu,mimpi itu,seperti nyata, "tidak!tidak!" Ucap Xiao Zhan menyangkal,dan remasan itu makin kuat.

"Zhan-ge?" Yibo menyentuh lengan kanan Xiao Zhan,dia memiringkan kepalanya untuk melihat Xiao Zhan,Xiao Zhan yang terpanggil diapun menoleh dan mata itu terbelalak,Yibo melihatnya namun secara tiba-tiba Grep! Xiao Zhan memeluknya,sangat erat, "Yi-Yibo,syukurlah,syukurlah." Ucap Xiao Zhan disaat dia memeluk leher Yibo,dia memeluknya lebih erat seiring dengan kalimat syukurnya karna Yibo masih berada di sampingnya,sepertinya mimpi tadi benar-benar mengguncangnya. "Iya,aku disini zhan-ge,tenanglah,jangan menangis,aku tidak akan kemana-mana,aku selalu disini." Yibo menenangkannya,dia mengelus punggung itu,punggungnya yang bergetar hebat dan juga Yibo membalas pelukan itu,dia melingkarkan tangannya di pinggang itu,dan salah satunya mengelus punggung itu, "sudah,sudah,tenanglah,aku benar-benar tidak akan kemana-mana." Dia masih berusaha menenangkan Xiao Zhan,dan sepertinya itu berhasil,kini getaran itu dan sesenggukan tadi telah berkurang intensitasnya dan Xiao Zhan pun sedikit mengendurkan pelukannya namun masih tidak ingin melepaskan, seakan-akan jika dia melepaskan Yibo maka dia akan pergi selamanya dari sisinya. Dia benar-benar tidak ingin itu terjadi.

"Zhan-ge,apa kau akan seperti ini terus? Kau harus tidur dan aku juga." Ucap Yibo karna Xiao Zhan tak kunjung melepaskannya. "Ta-tapi,," Xiao Zhan ragu, "baiklah,tak apa,tidak perlu melepaskanku." Yibo mengucapkan itu dan Xiao Zhan merasa bersalah,dia bermaksud ingin melepaskannya setelah mendengar ucapan Yibo namun tiba-tiba Yibo mengangkat Xiao Zhan yang masih memeluk lehernya dan menautkan kedua kaki Xiao Zhan untuk melingkari pinggangnya,nampak seperti koala,koala dewasa. "Yi-Yibo,a-apa yang kau lakukan! Turunkan aku! Aku-aku bisa berjalan sendiri!" Pipinya memerah, benar-benar merah,dia malu dengan posisi ini,dia tidak pernah seperti ini sebelumnya,atau memperlakukan orang lain seperti ini, kecuali pada anak-anak dan itu normal,namun sekarang,dia diperlakukan seperti anak kecil oleh seorang yang lebih mudah darinya itu,dia malu.

"Bukankah kau sendiri yang tidak ingin melepaskanku,hm?" Yibo mengatakan hal yang sebenarnya namun dengan wajah yang meledek Xiao Zhan,dia melihat itu,melihat semuanya,pipi yang memerah dan pandangan marah namun cenderung lucu karna dia juga menambahkan aksi mempoutkan bibir Cherry itu, "Ta-tapi aku tidak memintamu untuk menggendongku! Tu-turunkan aku! Yibo!" Xiao Zhan memukul-mukul dada Yibo,tapi tidak sekeras yang kalian bayangkan,Xiao Zhan masih memiliki  akal sehat,Yibo akan kesakitan jika dia memukulnya secara serius. Tapi dia juga kesal!. "Akan kuturunkan,tapi nanti jika kita sudah berada di kamarmu." Jawab Yibo atas perintah Xiao Zhan,dan entah bagaimana,dia menyukai ini,dia tidak pernah menggendong orang lain sebelum ini selain jika memang itu tuntutan peran namun dia tidak pernah merasakan sensasi sebahagia ini jika tengah menggendong seseorang. "Apa ini? Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, perasaan bahagia apa ini." Batin Yibo,dia benar-benar tidak mengerti, "Yibo? Yibo?" Xiao Zhan memanggilnya dan itu membuat Yibo tersadar, "Ah i-iya,ada apa?" Tanya Yibo,khas seperti seseorang yang baru tersadar dari lamunannya, "Kenapa kau melihatku seperti itu?" Xiao Zhan bertanya sungguh-sungguh,dia sudah tidak berontak karna percuma saja,Yibo tidak akan melepaskannya begitu saja,namun disaat yang sama Yibo malah terdiam dan tidak bergerak sedikitpun,disaat Xiao Zhan melihatnya,ternyata Yibo melihatnya.

"Tidak ada apa-apa." Setelah mengatakan itu dia mulai berjalan menuju kamar Xiao Zhan dengan Xiao Zhan yang berada di gendongannya. Tak butuh waktu lama dan Yibo sudah berada di depan pintu kamar Xiao Zhan,lantas membuka pintu itu dan masuk kedalamnya,pintu tertutup. "Kita sudah sampai,tuan putri." Ucap Yibo sembari menurunkan Xiao Zhan dari gendongannya,Xiao Zhan mengembungkan kedua pipinya,dia kesal,Yibo selalu saja memiliki hal untuk menggodanya atau membuatnya malu. "Kau menyebalkan!" Xiao Zhan merajuk, "jika kau seperti itu,kau semakin terlihat seperti wanita,Xiao Zhan." Ucap Yibo semakin menggoda Xiao Zhan karna tingkahnya yang kelewat lucu hanya dengan hal yang bagi Yibo sepele. "Lihat,kau kembali seperti dulu,tidak memperlakukanku seperti Gege." Ucap Xiao Zhan semakin merajuk,dia bahkan kini sudah melipat kedua tangannya di depan dadanya,tingkahnya jika dia tengah merajuk. "Dan kau selalu memperlakukanku seperti anak kecil." Jawab Yibo,dia tidak mau kalah,memang seperti itu,selalu seperti itu.

"Hey,kau memang lebih muda dari ku,kelahiran tahun 97 apa itu bukan anak-anak namanya?" Xiao Zhan membela diri. "Dan aku juga tidak pernah menganggapmu tua." Yibo menjawab dengan santai. "Huhft! Baiklah-baiklah,terserah kau saja." Xiao Zhan mengalah,dia selalu saja tidak bisa menang jika berdebat dengan lelaki itu, "aku memang ditakdirkan untuk menjadi pemenang." Yibo menyombongkan diri,dan tentu saja itu bercanda,dia selalu senang jika berhasil membuat Xiao zhan marah atau malu seperti ini. Xiao Zhan tidak menjawab,dia hanya menghela nafas dan dia kembali melihat Yibo, "Aku akan tidur." Ucap Xiao Zhan,Yibo mendengarkan dan dia menatap balik Xiao Zhan,dia melihatnya,mata itu bergetar,seperti akan menangis,Yibo terkejut,apa dia berbuat salah,apa candaanya keterlaluan? "Ke-kenapa kau seperti ingin menangis,apa aku salah? Maafkan aku,aku hanya bercanda,jangan menangis Zhan ge,aku akan melakukan apapun,asal jangan menangis" Yibo panik,dia benar-benar tidak bisa jika harus melihat Xiao Zhan menangis,meski Xiao Zhan bukan tipe yang sering menangis namun dia tidak ingin melihat Xiao Zhan menangis,karna ketika dia melihat Xiao Zhan menangis,hatinya entah mengapa selalu merasa sakit,rasanya menyesakkan dan itu benar-benar tidak nyaman,dia menjadi tidak ingin dan tidak akan membiarkan Xiao Zhan menangis,dengan alasan apapun dia akan berusaha untuk membuat tawa dan senyum selalu ada di bibir itu,rasa ini telah lama hadir,namun semakin hari,semakin menggebu-gebu,dia semakin ingin membuat Xiao Zhan bahagia dan selalu tersenyum.

"A-apa,apa kau bisa tinggal disini le-lebih lama." Deg! Yibo terdiam.

Mimpi Dan KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang