"Yibo?" Suara panggilan dari seorang yang tidak Xiao Zhan kenal,"siapa?siapa yang dia panggil?" Xiao Zhan kebingungan. "Yibo." Lagi,suara itu lagi. "Yibo,kemarilah." Xiao Zhan semakin bingung,ditempat itu hanya ada ruang kosong berwarna putih,tidak ada siapapun selain Xiao Zhan dan suara itu,suara wanita,suara lembut namun menakutkan disaat yang sama. Namun tiba-tiba pandangannya teralihkan oleh seorang anak kecil yang berlari melewatinya dan anak itu,tersenyum. Xiao Zhan memperhatikan kemana arah anak itu pergi,Xiao Zhan sepertinya pernah melihat wajah itu,namun dia tidak ingat pasti. Dia terus melihat anak itu,tanpa akhir,anak itu berlari tanpa akhir,namun tetap tersenyum. Xiao Zhan ingin tau apa yang membuat anak laki-laki itu terus tersenyum. "Kemarilah nak,aku disini." Suara itu lagi, "ma!" Anak itu berteriak,dia menanggapi suara itu,siapa anak itu,siapa dia,Xiao Zhan bertanya-tanya,dia tidak mengerti apa-apa disini,namun disaat matanya berkedip semua berubah,anak itu,anak itu berhenti berlari,dia menundukkan kepalanya,Xiao Zhan tidak mengerti mengapa,Xiao Zhan hanya mampu melihat punggung kecilnya saja,tempat pijakannya pun sudah berubah,tidak ada lagi warna putih,semua menjadi hitam,anak itu,punggung anak itu bergetar,Xiao Zhan mendekat bermaksud untuk melihat lebih jelas namun tiba-tiba sebuah pisau entah darimana datang dan menusuk dada anak itu,Xiao Zhan terkejut,dia tidak sempat berbuat apa-apa dan tiba-tiba juga anak itu berubah menjadi remaja dan dia menoleh pada Xiao Zhan,dia menoleh,Xiao Zhan terkejut,dia membelalakkan kedua matanya,dia,anak itu,jadi dia,dada tertusuk dan mata yang mengeluarkan air mata darah itu adalah,adalah,,
"YIBO!!!"
"huhft huhft huhft! Apa itu tadi,,hah,sial,itu seperti nyata" Xiao Zhan terbangun,dan dia sangat nampak syok itu terbukti dengan deru nafasnya yang sangat cepat dan berat seakan-akan dia baru saja berlari maraton,keringat itu mengalir dari pelipisnya ditengah udara dingin AC di kamarnya. "Apa maksud dari mimpi itu" batin Xiao Zhan setelah dia lebih tenang,nafasnya pun telah normal dan dia kini berada di dapur apartemennya untuk mengambil segelas air dan meminumnya,dia masih saja memikirkan mimpi itu,mimpi yang menurutnya nyata namun mengapa harus anak itu,dia bahkan tidak terlalu mengenalnya,ya mereka tidak terlalu dekat,mereka hanya baru saja bertemu karna mereka satu projek film kolosal dan kebetulan mereka adalah double male disana,dan itu adalah pertemuan kedua mereka,tentu saja mereka belum dekat. "Baiklah,itu hanya mimpi,tidak perlu terlalu di pikirkan,mari tidur lagi karna besok adalah hari yang panjang!" Batin Xiao Zhan dan berusaha melupakan mimpi tadi dan dia segera beranjak dari dapur lantas menuju kamarnya untuk kembali tidur. Keesokan harinya Xiao Zhan telah berhasil melupakan tentang mimpi itu dia pun pagi-pagi sekali sudah sampai di lokasi tempat dia akan melakukan pengambilan scene drama."Xiao Zhan!" Xiao Zhan menoleh pada wanita yang memanggilnya,"ada apa jie?" Xiao Zhan bertanya dengan kalem,wanita itu lantas tersenyum "kau rajin sekali,seperti biasanya." Ucap wanita itu dan Xiao Zhan hanya tersenyum menanggapi pujian itu, "ah iya,Xiao Zhan,bagaimana pendapatmu tentang Wang Yi Bo?" Nada bicara wanita itu menjadi serius,dan Xiao Zhan pun berhenti tersenyum. "Bagaimana apanya?" Xiao Zhan bertanya menyakinkan,dia takut dia salah bicara nanti. "Ya bagaimana sifat Yibo menurutmu?apa kau nyaman didekatnya?" Wanita itu menjawab apa yang menjadi pertanyaan Xiao Zhan. "Umm,,menurutku dia baik,meski dingin tapi pribadinya tidak sedingin sikapnya. Ada apa memangnya?" Xiao Zhan dibuat penasaran karna tiba-tiba saja wanita itu serius bertanya dengannya tentang seseorang. "Kemarin adalah hari ulang tahun Yibo,apa kau tau?" Wanita itu belum menjawab pertanyaan Xiao Zhan,dia malah bertanya balik. Xiao Zhan hanya mengangguk karna memang dia tau itu dan dia juga sudah mengucapkan selamat namun belum memberinya hadiah karna ya,Xiao Zhan sibuk dan bahkan kemarin dia mengucapkan selamat pada Yibo secara terburu-buru dan pergi dari lokasi syuting sebelum yang lain,karna memang jadwalnya padat sekali dan semua orang dapat memakluminya.
"Dia dibully." Bagai tersambar petir,Xiao Zhan terkejut dan tidak yakin dengan apa yang baru saja didengarnya, "apa?" Xiao Zhan masih tidak yakin, "kau tidak salah,yang kau dengar tadi benar,Yibo di bully." Jelas wanita itu. "Bagaimana bisa? Apa yang sebenarnya terjadi?" Xiao Zhan benar-benar terkejut dan tidak percaya dengan hal ini,oh ayolah,bagaimana mungkin seseorang di bully di hari ulangtahunnya,ini sangat keterlaluan menurut Xiao Zhan. "Kemarin,saat kau baru saja pergi,kami selesai mengambil take terakhir dan kami semua memutuskan makan bersama untuk istirahat dan sekaligus merayakan ulang tahun Yibo,kau tau,Yibo melakukan live kemarin,awalnya semua baik-baik saja hingga pada akhirnya semua anti itu muncul,mereka muncul begitu saja dan mencemooh Yibo melalu kolom komentar,dan apa kau bisa membayangkan bagaimana perasaan Yibo saat itu?" Wanita itu berhenti,Xiao Zhan lagi-lagi terasa seperti disambar petir,semua ketidakpercayaannya runtuh,wanita itu tidak berbohong,tidak ada kilat kebohongan Dimata itu,Xiao Zhan tau itu semua benar adanya,dan kini Xiao Zhan merasa bersalah,entahlah mengapa,namun di lubuk hati Xiao Zhan dia merasa iba dan bersalah sekaligus,dia iba karena mengapa Yibo yang mengalami ini di hari istimewanya dan dia merasa bersalah karena mengapa dia tidak ada disana saat Yibo mengalami hal itu,Xiao Zhan tau semua rasa sakit itu,Xiao Zhan sudah merasakan rasa sakit itu,mungkin lebih dari apa yang Yibo rasakan,dan karena itulah dia tidak ingin orang lain merasakannya juga,mungkin orang lain akan merasa putus asa dan merasa tidak ingin melanjutkan hidupnya karna tekanan itu,dan Xiao Zhan sudah pernah berada di posisi itu,namun dia masih mampu bertahan hingga saat ini,bahkan saat ini pun tidak bisa dikatakan jika penderitaannya telah usai.
"Lalu, bagaimana dia? Apa dia diam saja? Apa dia baik-baik saja? Dimana dia sekarang?" Xiao Zhan bertanya dengan satu tarikan nafas,dia nampak panik dan gelisah,dan wanita itu mengerti,Xiao Zhan adalah tipe yang tidak akan membiarkan orang lain sedih,dia akan berusaha sebisa mungkin untuk membuat orang disekitarnya tersenyum,terus tersenyum hingga dia lupa dengan rasa sakitnya sendiri. "Tenanglah,dia tidak apa-apa,dia tetap tersenyum hingga akhir livenya,namun itu tidak berarti dia baik-baik saja,aku rasa hatinya tidak sekuat penampilannya." Wanita itu berkata sembari menatap sendu kearah seseorang,Xiao Zhan mengikuti arah mata itu dan dia disana,lelaki itu disana,tengah duduk tenang sembari memejamkan kedua matanya,tangan terkepal erat. Tatapan Xiao Zhan menyendu,dan dia berdiri dari tempatnya dan beranjak menuju tempat Yibo tapi sebelum itu, "tenanglah,aku yakin dia adalah lelaki kuat." Xiao Zhan mengatakan hal itu kepada wanita itu sembari tersenyum manis,dan wanita itu sedikit terpesona dan kagum dengan senyuman itu,senyuman yang mengisyaratkan rasa sakit yang terlalu dalam namun disaat yang bersamaan senyum itu sangat tulus dan indah.
"Kau juga sekuat dia,Xiao Zhan." Batin wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Dan Kenyataan
FanfictionKetika mimpi itu kau percayai maka harapan itu pasti ada