5

588 51 0
                                    

Bruk!
"Ahh,,lelahnya,," itu adalah suara yang ditimbulnya oleh tubuh Xiao Zhan yang menghantam kasur empuknya,dan itu juga bersamaan dengan keluhnya yang meluncur indah dari bibir mungilnya karna ya memang hari ini sangat melelahkan baginya,dia harus bolak-balik lokasi syuting dan itu untuk pengambilan dua film berbeda sekaligus,namun ya itu sudah menjadi tugasnya karna dia sudah menandatangani kontrak itu,apapun yang terjadi dia harus tetap bertahan dan daya tahan tubuhnya harus dia perkuat,dia tidak ingin jatuh sakit dan itu pasti dapat menghambat kinerjanya dan juga sudah pasti akan membuat orang tuanya khawatir,Xiao Zhan tidak mau itu terjadi. "Hahh,,baiklah,mari mandi dan tidur!" Xiao Zhan menghela nafasnya dan berbicara pada dirinya sendiri sebelum akhirnya kini dia telah beranjak dari kasurnya dan menuju kamar mandi.

15 menit berlalu,dan kini nampak Xiao Zhan baru saja keluar dari pintu putih buram itu dengan rambut basah dan mengenakan baju mandinya,dia menuju lemari besar itu dan berganti pakaiannya dengan piyama berwarna cream berukuran over size yang nampak pas di padukan dengan kulit putihnya itu, "ah iya,bagaimana kabar Yibo hari ini,dia tidak kelokasi syuting sama sekali tadi dan juga dia tidak memberi kabar apapun,apa dia baik-baik saja!" Batin Xiao Zhan mendadak panik,entah mengapa dia selalu panik dan gelisah jika sehari saja tidak ada kabar dari pemuda itu,salahkan Yibo yang sudah terlalu rajin mengabarinya hingga Xiao Zhan terbiasa dengan itu,dan sudah pasti jika tiba-tiba pemuda itu diam tanpa ada kabar pasti akan terasa aneh bagi Xiao Zhan,oh ayolah ini wajarkan?.

Xiao Zhan kini telah duduk tenang diatas ranjang dengan sprei berwarna merah itu,dengan tangan sebelah kanan tengah memegang handphonenya dan tangan kirinya disibukkan dengan handuk untuk mengeringkan rambutnya,yang meski sudah hampir kering sekarang. "Apa aku harus meneleponnya? Atau pesan saja? Atau mungkin telfon saja? Atau cukup pesan saja? Oh tuhan! Ayolah aku harus apa!" Kebiasaannya pula,selalu bingung dengan apa yang harus dia lakukan jika hatinya sudah dalam kondisi tidak tenang,entah mengapa,Xiao Zhan mendadak gusar. "Baiklah,aku telfon saja." Batin yakin Xiao Zhan dan dia pun mulai mencari nama kontak Yibo dan meneleponnya,benda pipih itu kini menempel di telinga kanannya,terdengar nada tersambung,terus tersambung,dan pada akhirnya tidak ada balasan. "Dia kemana sih!" Batin Xiao Zhan kesal,tidak biasanya Yibo seperti ini. Xiao Zhan meneleponnya kembali,tersambung,3 kali nada sambung dan telfon itu terhubung, "Yibo! Kenapa kau tidak segera menerima telfon ku! Kau dimana?!" Xiao Zhan meledak dan berikutnya, "maaf,apa anda keluarganya? Saya kepolisian luoyang,pemilik handphone ini mengalami kecelakaan. Jika anda keluarganya tolong segera datang ke Luoyang Hospital." Seorang lelaki dewasa terdengar dari seberang,dan bagai tersambar petir,Xiao Zhan terkejut bukan main,dia tidak yakin dengan apa yang dia dengar saat ini,"Yibo,dia,dia,,tidak mungkin!" Ya seperti itulah yang Xiao Zhan pikirkan sekarang, "Halo? Apa anda masih disana?" Suara diseberang terdengar,Xiao Zhan segera menyahut, "a-apa ini,benar?" Suara Xiao Zhan melirih,hatinya tiba-tiba terasa seperti di timpa batu besar,nyeri bahkan rasa sakitnya tidak dapat di ungkapkan, dia harap ini hanya candaan.

"Ini benar,hari ini pukul 20.15 motor sport dengan warna biru tua menabrak mobil yang berlawanan arah dengannya,kondisi motornya rusak parah dan pengemudi di larikan kerumah sakit terdekat,jika memang anda keluarganya tolong segera datang,dan hanya ini yang bisa saya sampaikan." Orang itu menjelaskan segala yang dia tau,apa yang terjadi,dan bagaimana itu bisa terjadi. Dunia Xiao Zhan mendadak terhenti,dadanya sakit dan air mata itu,air mata mengalir tak tertahankan, "aku akan kesana!" Batin Xiao Zhan mantap dan dia segera menyeka air matanya dan segera mengganti pakaiannya dan memesan taksi dari handphonenya itu,hanya butuh beberapa menit hingga Xiao Zhan kini sudah berada di luar apartemennya dan tak berselang lama taksi itu datang,Xiao Zhan segera masuk dan taksi itu membawa Xiao Zhan ketempat Yibo berada.

Jarak yang panjang,malam semakin gelap dan sialnya jalan itu masih saja ramai,hampir macet namun masih ada sela,Xiao Zhan tidak hentinya gusar dan kedua tangannya terpaut,kebiasaannya saat dia gelisah,pikirannya terbang ketempat Yibo,dia memikirkan bagaimana kondisi Yibo saat ini,apakah dia baik-baik saja,apakah dia hanya terluka ringan,atau mungkin malah terluka parah, "Tuhan,tolong,tolong,tolong jaga dia tuhan,jangan biarkan segala sesuatu yang buruk terjadi padanya tuhan,kumohon." Doa Xiao Zhan didalam lubuk hatinya,dia menakupkan kedua tangannya didepan dadanya dan memejamkan matanya,dia benar-benar ingin doa itu didengar oleh sang pencipta,dia benar-benar berharap semoga Yibo tetap baik-baik saja. "Kau kuat Yibo! Aku percaya padamu!" Batinnya,berusaha memikirkan hal-hal positif tentang Yibo,dan menyemangati dirinya sendiri secara tidak langsung,dia tidak mengerti apa alasan yang membuat dia hingga sekhawatir ini,dia seperti ini hanya kepada orang-orang terdekatnya saja,keluarganya dan orang yang memang Xiao Zhan anggap lebih,apa ini berarti,Yibo penting untuk Xiao Zhan?

1jam,dan akhirnya Xiao Zhan sampai di rumah sakit itu,Xiao Zhan segera turun dan tergesa-gesa masuk kedalam dan menanyakan dimana kamar pasien bernama Wang Yi Bo pada resepsionis dan dia mendapatkan jawabannya, 518! Kamar di lantai 2 dengan nomor pintu itu,Xiao Zhan segera pergi setelah dia mengucapkan terima kasih dan tak butuh waktu lama hingga Xiao Zhan menemukan pintu kamar itu,Xiao Zhan berhenti sejenak,menetralkan nafasnya dan beberapa kali menarik nafas dan menghembuskannya sembari tangan memegang kenop pintu,ingin masuk namun hatinya semakin terasa berdenyut sakit,dia takut,dia takut Yibo terluka parah,dia takut melihat Yibo mengenakan seluruh keperluan rumah sakit itu ditubuhnya,hatinya tidak akan mampu. "Hahh,," helaan nafas terakhir dan xiao zhan akhirnya memutar kenop itu dan masuk kedalam ruangan serba putih dengan beberapa ornamen sederhana berwarna hijau daun menyambut Indra penglihatannya.

"Permisi." Ucap Xiao Zhan diambang pintu saat dia melihat ada seorang wanita yang tengah duduk di samping ranjang tempat berbaring Yibo,syukurlah Yibo tidak terluka parah,hanya beberapa lecet dan Xiao Zhan sejenak bernafas lega karna kenyataannya Yibo tidak separah dugaannya, "Syukurlah,," batin Xiao Zhan. "Masuklah,,apa kau teman anakku?" Wanita itu menjawab setelah menoleh melihat Xiao Zhan,wanita dengan wajah setengah baya namun aura kecantikannya masih terpancar kuat,dan dia tersenyum,Xiao Zhan terpaku sejenak karna dia melihat senyum itu sangat mirip dengan senyum pemuda yang saat ini terbaring tak berdaya itu,dengan selang infus di lengannya dan oksigen di hidungnya,dan jangan lupakan beberapa luka gores yang sudah di bersihkan itu.

"Ah! I-iya,saya teman Wang,kami satu film." Jelas Xiao Zhan setelahnya dan dia sudah berdiri di sisi lain dari ranjang Yibo, "ah,,seperti itu ya," wanita itu berucap dengan tatapan matanya terpaku pada Yibo,pandangannya sayu,nampak ingin menangis, "terima kasih sudah menjadi teman anakku." Ucapannya lirih,namun tulus,Xiao Zhan secara tiba-tiba berpindah tempat dan memeluk wanita itu erat. "Anda tidak perlu menangis,tolong jangan menangis,saya tidak tahan melihat itu,saya akan teringat dengan ibu saya jika anda menangis,tolong jangan menangis,dan ya saya teman anak anda,anda tidak perlu berterima kasih,saya senang berteman dengan anak anda." Jelas Xiao Zhan mengapa dia memeluknya dan ibu dari Yibo pun mengerti,dia tau Xiao Zhan adalah anak yang baik,dia sudah tau dari perlakuannya pada dirinya sekarang. "Baiklah,maaf sudah membuatmu khawatir dengan kondisi Yibo." Ucap wanita itu setelah Xiao Zhan melepaskan pelukannya dan mereka kini duduk di sofa panjang yang berada di ruangan itu.

"Ah tidak,tidak perlu minta maaf Bu,dia teman saya maka wajar jika saya khawatir. Dan syukurlah lukanya tidak parah." Ucap Xiao Zhan pada ibu Yibo dan pandangannya tertuju pada Yibo, pandangan Xiao Zhan menyendu,sebenarnya disini yang ingin menangis adalah Xiao Zhan,dia senang dengan kondisi Yibo yang tak separah bayangannya namun disisi lain dia sedih,bagaimana ini bisa terjadi pada Yibo,mengapa harus dia yang terluka,dia masih ingat kejadian beberapa bulan lalu di hari ulangtahunnya dan kini dia seperti ini.

"Aku benar-benar akan menjagamu setelah ini, Yi Bo." Batin Xiao Zhan teguh pada keinginannya.

Mimpi Dan KenyataanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang