"Ah, YiBo! Kau sudah sadar,bagaimana perasaanmu? Apa kau ingin sesuatu,apa kau pusing atau kau ingin minum,katakan saja aku akan mengambilkannya." Itulah rentetan pertanyaan yang terlontar dari bibir itu,dan itu terjadi karena dia melihat Yibo membuka matanya dan Xiao Zhan yang semula duduk di samping Yibo lantas berdiri dan rentetan pertanyaan itupun terjadi,dia ingin memastikan Yibo baik-baik saja dan jika Yibo membutuhkan sesuatu Xiao zhan akan segera membawakan hal itu untuk Yibo,Yibo hanya menatapnya dengan pandangan sayu dan tidak menjawab satupun dari seluruh pertanyaan Xiao Zhan, "Ah iya,aku harus memanggil dokter kesini,tunggu sebentar,aku,," ucapan itu terhenti,gerakannya pun terhenti,dia yang akan pergi untuk memanggil dokter terhenti karena tangan kirinya di tahan oleh seseorang yang membuatnya khawatir semalam.
"A-ada apa?" Gugup,ada sensasi lain saat ini,tatapan itu,tangan itu,Xiao Zhan luluh,dia duduk kembali ke tempatnya semula,genggaman itu sudah terlepas,dan Yibo memandangnya, "Jangan pergi" lirih,namun dia dapat mendengarnya,Xiao Zhan menatap kedua mata Yibo,menyelam kedalam bola mata hitam itu,kelam dan dalam,namun tersirat sesuatu yang sangat sulit untuk di jelakan di sana,Xiao Zhan mengerti,pandangannya menyendu dan dia mengangguk. "Baiklah,apa kau ingin sesuatu? Atau mungkin kau ingin minum? Aku akan mengambilkannya." Ucap lembut Xiao Zhan pada Yibo,Yibo nampak sedikit kesulitan untuk berbicara dan suaranya masih terdengar serak, "Air." Dan Xiao zhan mengerti,dia berdiri dan meraih air dalam gelas yang terletak di atas nakas itu. Namun setelahnya dia meletakkannya kembali dan Xiao Zhan membantu Yibo untuk duduk bersandar dan melepas alat bantu pernafasan pada Yibo. "Ini,,minum perlahan." Xiao Zhan memegang gelas itu dan Yibo meminum air itu,Xiao Zhan menepis tangan Yibo yang ingin memegang gelas itu sendiri.
"Apa kau masih haus? Kau mau buah? Aku akan mengupasnya untukmu." Xiao Zhan bertanya lagi setelah membantu Yibo untuk minum,dan Yibo hanya menggeleng. "Apa kau bisa menceritakan bagaimana kau bisa seperti ini? Yibo yang ku kenal tidak seceroboh ini." Xiao Zhan bertanya,dia ingin mendengar langsung dari mulut Yibo,namun mungkin waktunya kurang tepat karna Yibo baru saja sadar dan mungkin Yibo masih lemas dan tidak bisa menjelaskannya untuk saat ini,itu mungkin sebabnya Yibo hanya diam. "Jika kau tidak mau menceritakannya,tidak apa,kau mungkin tidak ingin membaginya denganku,maaf." Ucap Xiao Zhan,dia merasa tidak enak karna menanyakan hal yang mungkin itu menganggu Yibo. "Hanya kecelakaan tidak disengaja,aku mengantuk dan seperti ini." Yibo akhirnya menjawab,Xiao Zhan mendengarkannya dan Xiao Zhan tau,ada hal lain yang dia sembunyikan,memang Xiao Zhan terlalu peka dengan hal-hal seperti ini. Dan lagi-lagi Xiao Zhan hanya diam,dia tidak ingin memaksa jika memang Yibo tidak ingin menceritakannya.
"Lain kali jika kau mengantuk,lebih baik kau jangan nekat untuk mengendarai motor,dan kau kan bisa naik mobil atau memesan taksi jika ingin pergi." Xiao Zhan menasihati sekaligus memarahi Yibo,kini sifat cerewet itu telah kembali lagi karna sejak semalam Xiao Zhan hanya diam,gelisah dan khawatir. "Cerewet seperti biasanya eh." Yibo mencemooh gurau,dia tau dengan sifat Xiao Zhan satu ini,jika dia senang dia tidak akan berhenti bicara dan jika dia sedih,dia akan diam seribu bahasa. Bagaimana Yibo bisa mengetahuinya,kalian pikir sudah berapa lama Yibo bersama Xiao Zhan,selama syuting film itu mereka sudah sangat dekat bahkan seperti adik dan kakak,dan tentu saja pribadi Xiao Zhan yang sederhana itu mudah sekali diingat dan kenali oleh Yibo.
"Yibo! Ish kau ini! Aku serius! Dan jika kau mengalami hal ini lagi aku berjanji aku tidak akan mau menjengukmu atau menemanimu lagi! Aku menyebalkan!" Xiao Zhan berucap berang dan tidak menyadari sesuatu. "Jadi,selama aku tidak sadar,kau terus disini dan menungguku sadar,hm?" Yibo mengatakan itu dengan seringai yang mengejek pada Xiao Zhan,dia menemukan hal baru untuk menggoda Xiao Zhan,dan dia selalu berhasil,terbukti saat ini kedua pipi tirus itu memerah dan Xiao Zhan nampak tergagap setelah Yibo mengatakan hal itu, "Ti-tidak! A-aku hanya kebetulan disini dan a-aku tau kau masuk rumah sakit da-dan aku memutuskan untuk menjengukmu,hanya itu! Jangan kira aku khawatir pada pria menyebalkan seperti mu!" Benar-benar lucu,dia mengatakan hal itu dengan kedua pipi memerah dan mata yang memandang marah serta kedua tangan yang menggenggam pinggiran kemeja yang dia kenakan, "Kau selalu saja seperti ini jika kau malu. Zhan-ge." Ucap Yibo enteng dan kini dia tersenyum,senyum tulus yang tidak selalu dapat Xiao Zhan liat jika mereka bersama orang lain,atau dengan kata lain,Xiao Zhan hanya melihat senyum itu disaat mereka berdua bersama. Entah hanya perasaan Xiao zhan saja atau memang seperti itu.
"Kau!" Xiao Zhan semakin malu dan dia ingin memukul Yibo namun itu terhenti karna terdengar suara pintu di buka dari luar dan itu mengalihkan pandangan Xiao Zhan dan juga Yibo. "Ma," Yibo memandang ibunya yang kini tengah membawa sebuah makanan,mungkin itu untuk Xiao Zhan,tapi entahlah Yibo tidak tau. "Syukurlah kau sudah sadar nak." Ibu Yibo mendekat dan menyerahkan makanan itu pada Xiao Zhan,dia menerimanya. "Bagaimana perasaanmu?" Tanya wanita itu pada Yibo. "Ma,maafkan Yibo,Yibo sudah,," Grep! Wanita itu tiba-tiba memeluk Yibo dan air matanya mengalir,membasahi pipi yang sudah memili kerutan itu,pemandangan ini menghangatkan hati Xiao Zhan yang hanya memperhatikan ibu dan anak itu dari belakang, "ah! Dia,," Xiao zhan melebarkan kedua matanya,dia terkejut,dia melihatnya,dia melihat air mata itu. Bukan milik sang ibu namun milik,Yibo.
"Tak apa,yang terpenting kau sudah sadar dan kau baik-baik saja itu sudah cukup untuk ma." Xiao Zhan yang mendengar itu menyendu,dia dapat merasakan kehangatan itu,dia mengerti rasa itu,Xiao zhan tersenyum,senyum tulus. "Sudah-sudah,apa kau tidak malu menangis didepan temanmu ini,kau sudah dewasa tau." Canda Ibu Yibo setelah melepaskan pelukan itu dan juga menghapus jejak air matanya dan air mata Yibo,wanita itu tersenyum dan dia melihat kearah Xiao Zhan. "Kau makanlah nak,dari semalam kau tidak makan apapunkan." Ucap wanita itu dan itu membuat Yibo tertarik,dia menoleh pada ibunya dan bertanya, "Apa dia benar-benar menghawatirkanku ma?" Dia bertanya pada ibunya namun pandangan beralih pada Xiao Zhan yang berdiri membeku di tempatnya karna dia ketahuan lagi dan itu akan membuat Yibo semakin sering untuk menggodanya. Dan jangan lupakan kedua pipi Xiao Zhan yang kini kembali memerah.
"Dia kemari setelah mendengar kabar kecelakaanmu dan bahkan semalam dia terjaga untuk menunggumu sadar dan dia tidak mau makan atau minum apapun,dia juga meminta ma untuk pulang dan beristirahat tapi dia sendiri tidak ingin meninggalkanmu." Jelas wanita itu panjang lebar dan sebenarnya pada putranya. Yibo mendengarkan dengan seksama dan menganggukkan kepalanya,dia juga kembali memandang Xiao Zhan yang kini menundukkan kepalanya, "ma,aku sudah baik-baik saja,ma bisa pulang dan istirahatlah." Ucap Yibo pada ibunya sembari menggenggam kedua tangan ibunya,dia juga tidak ingin ibunya jatuh sakit karna kelelahan. "Tapi,bagaimana denganmu?" Ibunya bertanya,dan Yibo menjawab, "aku akan baik-baik saja ma,dan kapan aku bisa pulang ma?" Yibo bertanya,ibunya memandangnya lantas menyentuk wajah anaknya, sedikit lebih lama dan setelahnya dia melepaskannya. "Jika kau cepat pulih maka 2 hari lagi kau bisa pulang nak." Sang ibu menjawab sembari tersenyum. Yibo mengangguk. "Ma akan pulang sebentar,ma akan mengajak ayahmu kemari nanti." Ucap wanita itu, Yibo mengangguk dan setelahnya wanita paruh baya itu beranjak dari tempatnya dan menghampiri Xiao Zhan yang duduk di sofa itu. "Aku titip anakku padamu." Tersenyum. Dia tersenyum dan setelah mendapatkan jawaban dari Xiao Zhan,wanita itupun pergi dari ruangan itu. Xiao Zhan berdiri dari tempatnya, "Aku akan membeli mandi,apa kau tak apa aku tinggal sebentar?" Xiao Zhan berucap dan dia sudah beranjak dari tempatnya dan akan menggapai kenop pintu,namun tiba-tiba "Terima kasih,terima kasih telah menghawatirkanku dan maaf telah membuatmu khawatir." Ucap Yibo pada Xiao Zhan dan dia melihat punggung Xiao Zhan dari tempatnya duduk.
"Tak apa,dan lain kali kau harus lebih hati-hati." Jawab xiao Zhan tanpa melihat Yibo,dia pun lantas memutar kenop itu dan menghilang di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Dan Kenyataan
FanfictionKetika mimpi itu kau percayai maka harapan itu pasti ada