Minggu pagi yang tenang diiringi kicauan burung dan hembusan angin sepoi-sepoi. Dua perempuan cantik sedang berkutat dengan lembar portofolio diri di dalam kamar salah satu dari mereka. Seorang mendecak sebal karena ide tidak kunjung mengalir dalam rangkaian darah di dalam otaknya. Sementara yang satunya tidak menghiraukan, malah terus menulis."Gue capek, Chaer. Pusing."
"Ya sana rebahan."
"Laper..."
"Berisik. Abangnya masih otw. Sabar dikit kenapa sih."
Lia baru saja ingin mencibir saat pintu kamar Chaeryeong diketuk. Ia berubah sumringah karena yakin kakak Chaeryeong datang untuk memberitahu makanan mereka sudah sampai. Lia mengode kepada temannya itu untuk membukakan pintu tapi hanya dibalas gelengan kepala, masih serius dengan lembar tugasnya.
"Adek aku yang adem kayak aer, Chaer, buka dong pintunya~" Kakak Chaeryeong sengaja memanggil dengan nada buatan asal dari balik pintu.
"Li, bukain dong. Males bangun."
Lia mendumel pelan. "Demi makanan."
Saat pintu dibuka, Chaeyeon alias kakak Chaeryeong tersenyum sebentar kepada Lia lalu duduk di samping adiknya, merangkulnya. Hal itu sukses membuat si adik jengkel karena mengganggu aktivitas dan konsentrasinya. Si kakak hanya nyengir tidak jelas.
"Ish lepasin! Apaan sih, kak. Pasti ada mau nih."
"Tau aja adek aku yang lucu~ hehe. Nanti sore ada latihan bersama antara kampus kita sama kampus tiga. Dateng nonton, ya? Lia ikutan juga yuk."
Kampus mereka, Seonhan University, memiliki tiga kampus yang terletak di daerah berbeda. Kampus mereka adalah kampus satu, yang dikenal dengan nama Seonhan University of Seoul. Kampus dua berada di Gwangju dan kampus tiga berada di Yongin.
"Gimana? Mau ya? Please dukung kakakmu ini, Chaer."
Chaeryeong terlihat mempertimbangkan ajakan kakaknya. Lia kebingungan lantaran tidak tahu latihan apa yang dimaksud.
"Latihan apaan sih?"
Chaeyeon terkikik. "Baseball."
Lia sedikit membelalakkan mata. Masih teringat betul kakak tingkatnya yang bernama Hwang Yeji yang sempat menarik perhatiannya tetapi mengesalkan saat orang itu ikut campur masalahnya di kafetaria kampus. Tidak, tidak lagi tertarik dengan orang itu. Lia sudah tidak mau berasosiasi dengan orang sok sepertinya. Ia menyesal dulu sempat sedikit terpesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pitch-a-Pat!
FanfictionYeji itu seorang pitcher handal. Suka lempar bola. Tapi kok bolanya sampai ke hati Jisu? Your typical cliché story but not-so-cliché. Kalau kata Yuna: "You know what I mean?" -GxG- harsh words