-7- Hit or miss

1.4K 177 65
                                    


Hari H pertandingan baseball antar universitas babak penyisihan telah tiba. Ini merupakan sebuah pertandingan besar karena melibatkan seluruh universitas di Korea. LG Baseball Championship, begitu lah sebutan dari piala kejuaraan baseball yang saat ini diikuti oleh tim Seoul Fox, Seonhan University. Kejuaraan itu memiliki dua kategori yakni baseball wanita dan baseball pria. Pertandingan berlangsung di Seoul Olympic Stadium yang berlokasi di Jamsil dan telah menjadi saksi berbagai kemenangan pertandingan baseball skala besar. Tidak hanya di stadion tersebut, ada dua stadion lainnya yang digunakan sebagai tempat bertanding bagi universitas di luar Seoul.

Tim Seoul Fox akan bermain melawan tim dari Hwaguk University di pertandingan kedua. Saat ini para anggota tim sedang melakukan pemanasan dan nanti akan dilanjutkan latihan kecil lempar-tangkap bola di luar lapangan stadion. Sejak pagi buta mereka sudah berada di stadion guna persiapan yang matang. Tak jarang beberapa anggota terlihat masih menguap dan lemas.

"Ayo tim Seoul Fox mana suaranyaaaahhh!"

Jihyo dengan suara lantang khasnya berseru untuk menaikkan semangat anggota-anggota.

"Bukan lagi konser dangdut kali, Hyo!"

Itu Jeongyeon yang menyahut disusul tawa anggota lainnya. Mata Jihyo yang sudah besar dari lahir semakin membesar, memberi pelototan pada mereka. Seketika semuanya menghitung satu sampai delapan dengan lantang, tidak ada lagi yang mengantuk.

Satu jam sebelum pertandingan Seonhan melawan Hwaguk, Yeji diam-diam keluar dari ruang tunggu pemain menuju area belakang stadionーmembawa sarung tangan dan sebuah bola. Niatnya ingin berlatih melempar sekali lagi, memantapkan lemparan agar nanti tidak mengecewakan. Ini adalah pertandingan perdana Yeji dan teman-teman semester tiga dalam LG Baseball Championship. Ia ingin membawa piala kemenangan untuk Seonhan, seperti tahun lalu.

Yeji berhasil menemukan tempat yang cocok untuk membenturkan bola. Ada sebuah banner memanjang yang digantung agak rendah di sudut parkiran. Bagian muka banner itu menghadap parkiran tetapi ia bisa melempar di area di mana bagian belakang banner itu menghadap. Pas sekali ada area berumput dan pagar tembok di sana jadi tidak perlu takut terpeleset jika terlalu keras melempar.

Selang beberapa menit dan beberapa lemparan kemudian muncul sisi nakal Yeji. Tangannya melempar ke arah banner. Saat sedang fokus melempar, bola bertubrukan dengan banner, menghasilkan suara 'prak' yang keras. Ada seseorang yang berjalan melewati banner itu, terhenyak dan reflek melontarkan kata-kata kasar dengan suara keras. Orang itu mencari dalang dari penyebab keterkejutannya. Ia berjalan ke belakang banner sambil menghentakkan kaki.

Orang itu tidak jadi mendamprat, terdiam saat matanya melihat wajah familiar.

"Elo?!"

"Lo lagi, lo lagi ckckck."

Yeji tidak menyangka akan bertemu Lia di sini. Momen seperti ini tidak asing bagi mereka, seperti pernah mengalami sebelumnya. Apakah ini yang dinamakan deja vu?

"Lo bikin gue kaget waktu ngelewatin banner, tau nggak?"

"Nggak tau. Mata gue nggak bisa tembus pandang wahai ulat bulu."

Cubitan keras mendarat pada lengan atas Yeji yang terbalut baju lengan pendek. Sayangnya benang-benang yang membentuk kain dan menutupi lengannya gagal meredam rasa sakit yang disebabkan cubitan Lia. Sekali lagi suara keras terdengar di area itu, kali ini suara erangan yang lolos dari mulut Yeji sebagai respon atas rasa sakit yang tiba-tiba terasa. Lia tersenyum licik melihat Yeji kesakitan.

"Woi, dasar sadis!"

"Balesan karena lo bikin gue kaget. Mamam tuh."

Yeji tidak bisa membalas sebab ponselnya bergetar. Siapa lagi kalau bukan Jihyo yang menelepon? Yeji diminta kembali ke dalam stadion karena pertandingan akan segera dimulai. Yeji baru saja ingin nyelonong pergi tetapi ia teringat Lia yang masih berdiri di tempatnya semula, sendirian, ekspresinya terlihat risau menatap layar ponselnya sendiri.

Pitch-a-Pat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang