24.🍑🍑

8.3K 944 132
                                    

Memang tidak salah melewati jalur timur, Taehyung dan Yoongi lebih leluasa bergerak tanpa pusing dengan bentrokan team lain, karena hanya seperempat team saja yang menyadari jalur timur yang lebih aman.

Maksudnya-- aman dari serangan team lain serta hewan buas yang bersemayam di gua yang tersebar di jalur barat, meskipun jalur timur tidak sepenuhnya aman juga. Jalur itu selain sedikit lebih jauh karena harus memutar, banyak lereng curam serta jurang yang kedalamannya tak terkira. Namun, sejauh ini Yoongi dan Taehyung tetap baik-baik saja.

Mereka hanya bertemu dengan satu dua team di sekitar mereka dan mengalahkannya sekaligus. Tentu saja agar tidak ada satupun team yang mendahului mereka.

"Ugh ..." Yoongi mengaduh pelan, tubuhnya membungkuk untuk bertumpu pada kedua lutut, kemudian sibuk mengatur napas yang tersenggal.

Taehyung yang berjalan di depan Yoongi segera berhenti dan berbalik, kemudian sedikit terkejut setelah sadar Yoongi tertinggal sedikit jauh darinya. Lantas Taehyung bergegas menghampiri dan menyentuh bahunya.

"Ada apa?" tanya Taehyung, tanpa repot menyembunyikan kekhawatiran.

Yoongi mendongak, beralih memegang lengan Taehyung sebagai tumpuan agar dirinya bisa berdiri tegak lagi. Taehyung ikut memegang tangan Yoongi, dan membantunya berdiri dengan benar. "Kau lelah? Bisa tahan sebentar lagi? Kita tidak bisa berhenti di sini."

Tutur penuh cemas itu keluar begitu saja tanpa ditahan-tahan, Taehyung bahkan terlihat sedikit out of character karena ekspresi wajahnya yang terlihat terlalu cemas.

Aneh, tidak biasa, selama ini hati Taehyung terlalu keras, ia bahkan sulit menunjukkan perasaan atau ekspresi selain ekspresi datar andalannya, bahkan pada ibunya sendiri, akan tetapi mari kita catat dalam rekor dunia bahwa Kim Taehyung saat ini sedang menunjukkam ekspresi cemasnya karena Min Yoongi.

Oh, lupakan dulu soal itu.

Wajar Yoongi lelah, sebenarnya Taehyung pun merasa demikian karena mereka terus berjalan sampai tanpa sadar sudah sore dan sinar oranye matahari mulai terlihat. Plus, mereka baru saja menyingkirkan dua team sekaligus di belakang sana yang pastinya menguras banyak energi, terlebih bagi Yoongi.

"Uh-Apakah ... Masih jauh? Kakiku rasanya mau putus," tutur Yoongi disertai wajah yang lesu. Dia lelah dan ingin istirahat setidaknya duduk sejenak.

Menambah tinggi rasa khawatir yang menyergap Taehyung, pria itu bahkan tampak kalut sendiri.

Namun, mereka tidak bisa sembarangan istirahat seperti itu. Waktu terus berjalan, dan tempat yang bisa dijadikan istirahat sangatlah langka. Terakhir kali Yoongi duduk bersandar di salah satu pohon, tiba-tiba pohon itu bisa bergerak dan melilit tubuhnya yang mudah sekali remuk. Untungnya Taehyung lekas menolongnya dengan menebas dahan pohon yang melilit Yoongi menggunakan pedangnya, jika tidak, bisa dipastikan beberapa tulang di tubuh kecil itu patah-patah.

Sejak saat itu mereka sadar bahwa tidak boleh sembarangan istirahat, karena tempat yang dijadikan sandaran pun bisa berubah menjadi malapetaka.

Taehyung memang menemukan tempat istirahat yang cocok menurut denah, dan itu masih sekitar belasan meter lagi. Sementara kedua kaki kecil Yoongi sudah hampir copot karena lelah.

"Sedikit lagi, kita harus sampai di sana sebelum malam tiba. Di sini terlalu berbahaya," balas Taehyung masih sambil memegangi tangan Yoongi. Menahannya agar tidak jatuh tiba-tiba, karena meskipun samar Taehyung bisa melihat kedua kaki Yoongi gemetar.

Di sekitar mereka masih berjajar pohon yang sama persis seperti pohon yang melilit Yoongi sebelumnya, dan Taehyung tidak mungkin membiarkan Yoongi istirahat di sini. Terlalu beresiko.

Son Of Aphrodite and Hades (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang