21.🍑🍑🍑🍑🍑

10.5K 956 261
                                    

Warning!

18+

.
.
.
.
.

🌚

.
.
.
.
.


























Yoongi yakin keputusannya ini tidak salah, yah, ini tidak salah. Semua ini demi kelancaran acara besok dan mempermudah meraih kemenangannya nanti hingga bisa bertemu dengan sang ibu. Okay, itu artinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semoga saja.

Lagipula tidak ada yang tahu, hanya dirinya dan Taehyung saja. Oh, semoga ibunya tidak sedang memantau dirinya sekarang.

"Aish!" Yoongi mengacak-acak rambutnya sendiri. Bingung, takut, dan juga sangat gugup namun tidak ada pilihan lain.

Yoongi menjatuhkan tubuhnya sendiri pada ranjang, bergerak-gerak gemas sampai membuat seseorang lain yang baru keluar dari kamar mandi mengerutkan kening heran. Yoongi yang sadar jika diperhatikan langsung diam, menoleh dengan raut wajah berantakan. Taehyung semakin heran saja melihat tingkah aneh Yoongi, dia memutuskan untuk berjalan mendekat dan naik keatas ranjang bersamaan dengan Yoongi yang langsung bangkit lalu duduk bersila.

Keduanya duduk berhadapan, dan Yoongi merasa perutnya diaduk di dalam sana. Dia gugup sekali, sial!

"Sudah siap?" tanya Taehyung tenang.

Yoongi sedikit berjengit, menggaruk pipi panasnya canggung dan menunduk sedalam-dalamnya. Ini lebih mendebarkan dibanding berhadapan dengan Demigods Camp besok!

Heck! Harusnya tidak boleh seperti ini.

"Hei?" Taehyung menjentikkan jarinya di depan wajah Yoongi.

Yoongi mendongak, menatap Taehyung dengan ekspresi blank yang menggelikan. "Ya?"

Taehyung lantas berdecak, "Kuanggap kau siap," ujar Taehyung sekenanya sembari mendorong bahu Yoongi agar tidur telentang, kemudian menarik kedua kakinya yang bersila agar lurus.

Oh, ini yang kesekian kalinya Taehyung membiarkan Yoongi berada di atas ranjangnya, di ruangan paling privasi miliknya. Setiap sudut ruangan terutama ranjangnya bahkan sudah dipenuhi aroma Yoongi, dan Taehyung mulai terbiasa akan hal itu.

Yoongi mengerjap, menelan ludah diam-diam agar Taehyung tidak mengetahui betapa ia sangat gugup di dalam sana. Mereka belum berbaikan, dan posisi serta apa yang akan mereka lakukan hari ini benar-benar membuatnya semakin canggung, apalagi setelah kejadian semalam. Namun, sepertinya Taehyung tampak baik-baik saja meskipun sudah mengetahui di mana letak feromonnya yang terakhir.

Well, Yoongi membisikkannya tadi, dan dia malu sendiri sampai sekarang. Reaksi Taehyung? Dia sedikit terkejut, setelah itu tidak tahu apa yang dia pikirkan. Yoongi tidak mau tahu dan tidak akan menebak-nebak.

"Yoongi?"

" ... "

"Min Yoongi?!"

"Huh? Ya?"

Taehyung mendengus bosan, Yoongi baru saja melamun lagi dan dari raut wajahnya pun Taehyung tahu apa yang ada dalam pikirannya itu. Well, Taehyung paham betul jika Yoongi mungkin merasa sangat canggung, jadi dia tidak boleh ikut canggung juga agar suasana tidak semakin buruk dari ini.

"Dengarkan aku, jangan memberontak apalagi menendangku, mengerti?" peringatnya serius.

Yoongi mengangguk dengan bibir bawah tergigit, bola mata caramelnya bergulir ke lain arah, enggan menatap balik Taehyung yang tengah menatapnya serius saat ini. Yoongi mengerti jika Taehyung khawatir dia akan menendangnya lagi seperti pagi tadi, karena tendangannya itu tidak main-main. Taehyung pasti ingin semuanya aman terkendali, tanpa ada gangguan seperti berontakkan dari dirinya bahkan sekecil apapun. Yoongi juga tidak berniat memberontak, itu hanya akan memperlambat proses yang harusnya bisa berlangsung cepat.

Son Of Aphrodite and Hades (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang