Jangan lupa vote sama komennya,happy reading.Salsa mengerjapkan matanya,ia mencoba menyesuaikan penglihatannya dari cahaya yg menerobos masuk kedalam retinanya,Salsa baru saja terbangun dari pingsan,Ia bangkit dari tidurnya,bersandar disandaran kasur,ia mencoba menahan rasa pusing dikepalanya,Salsa baru tersadar jika ia sekarang berada di UKS,ruangan yg dominan dengan warna putih itu membuat ia ingat dengan kejadian pembully an tadi,awal semuanya terjadi dan membuatnya terdampar didalam ruangan ini.
Ceklek
Pintu UKS terbuka,menampakkan seorang laki laki berparas tampan,siapa lagi kalau bukan Iqbal.
"Ngapain?,"tanya Salsa singkat,sedangkan yg ditanyai tetap diam,Iqbal masih melangkahkan kakinya mendekati Salsa,setelah sampai disamping Salsa,Iqbal menarik satu kursi yg memang sudah tersedia disana,Iqbal menduduki kursi tersebut,lalu menatap Salsa yg masih kebingungan.
Hening
"Udah enakkan?,"tanya Iqbal,setelah sekian lama terdiam akhirnya Iqbal membuka pembicaraan.
"Lumayan,"Salsa hanya menjawabnya singkat,jika di ingat ingat ini juga gara gara Iqbal Salsa menjadi seperti ini.
"Udah makan?,"tanya Iqbal lagi,ia mulai membuka bungkusan yg dari tadi ia tenteng.
"Belom"
"Mau makan dulu?,"Iqbal menyendokkan bubur untuk Salsa dan akan menyuapkannya kedalam mulut Salsa,tapi perlakuan itu langsung ditolak oleh Salsa.
"Gue bisa sendiri,"Salsa mengambil alih tempat bubur yg mulanya dipangkuan Iqbal,sekarang berpindah diatas pangkuannya.
Salsa mulai melahap bubur tersebut,jujur perutnya memang sedikit agak lapar,sedangkan Iqbal hanya memandangi Salsa,Iqbal terus mengamati Salsa tanpa berkedip,seolah olah jika ia berkedip sekali,dia akan kehilangan satu momen dari penglihatannya.
Iqbal memandang wajah Salsa,ia menatapnya penuh teliti.Bulu mata lentiknya,hidung kecil dan mancungnya,mata yg indah,bibir tipis alami dan tak lupa pipi Salsa yg sedikit menggembung terisi makanan,menambah kesan manis pada dirinya,ingin rasanya Iqbal menggigit kedua pipi Salsa.
Sementara Salsa masih asik dengan makanannya,Salsa memakannya dengan lahap,sampai sampai ia tersedak makanannya sendiri.
Uhuk uhuk
"Makan tuh pelan pelan,"Ujar Iqbal,ia menyodorkan air mineral yg tadi ia beli.
"Gue laper,"setelah menegak air mineral yg tinggal setengah itu,Salsa melanjutkan makannya.
"Iya gue tau,tapi pelan pelan juga kali,tuh makanan gk bakal lari kemana mana,"Iqbal menatap Salsa yg sedang memakan buburnya dengan nafsu makan tinggi,ia hanya geleng geleng kepala.
"Bodo amat nyet,"selang beberapa menit Salsa pun mengakhiri makannya,ia menyodorkan sampah tempat makanannya kepada Iqbal.
"Apa?,"tanya Iqbal.
"Buang lah,"Iqbal yg mendengarnya mendengus jengkel.
"Emangnya gue babu lo,"Salsa yg mendengarnya ikut kesal.
"Gue kan lagi sakit,buangin lah,"sanggah Salsa.
"Gk mau,"Iqbal masih saja tak mau membuangkan sampahnya.
"Buangin ih."
"Eggak mau,"
"Buangin,"
"Sekali enggak ya enggak,"kini mata mereka bertatapan tajam,memandang dengan kesal,sama sama tak mau mengalah dan juga keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
kucing Dan Tikus
Teen FictionFOLLOW AKUNNYA:) Berantem terus,akurnya bentar,cekcok terus,baikannya bentar,ini nih definisi orang yg sama sama keras kepala,sama sama punya pendirian kuat,dan gk pernah mau ngalah satu sama lain,hanya masalah sepele pun mereka masih suka berantem...