Siapa?

37 8 2
                                    

Jangan lupa vote dan komennya.





"Sialan,tuh banci tenaganya gede juga",grutu David,tadi setelah puas kejar kejaran dengan banci,mereka memilih menyantai disalah satu kedai terdekat.

"Namanya juga banci,tenaga asli mah tenaga cowok",Iqbal meminum jus jeruknya dengan tak sabaran,sungguh sialan banci tadi,ngejar orang gk ada belas kasihannya sama sekali,sampai sampai ia merasa dehidrasi.

"Mangkanya,jadi orang tuh ,jangan genit genit kek,kena batunya kan,"sontak perkataan Tasya tadi langsung dibalas dengan hebohnya oleh David.

"Ini mah bukan kena batu lagi,udah serasa diterjang tsunami gue,"mereka semua tertawa,memang tak akan ada habisnya jika mereka membahas kejadian tadi.

"Sumpah,gue ngakak ngeliat wajah itu banci,nabsu bener,"ujar Tika.

"Gimana ga nabsu,orang yg dia lihat cowok tampan begini,"Iqbal berujar dengan pede nya,ia menyugar rambutnya kebelakang,sok keren,tapi emang keren,gimana dong?.

"Terus aja,bangga-banggain diri",ujar Salsa,ia memutar bola matanya malas dengan kepedean Iqbal yg naudzubillah.

"Emang gue ganteng kan,"sontak mereka semua memasang wajah ingin muntahnya.

"Hilih bacot",ketus Salsa.

"Bodo amat jir!,"ujar Iqbal nyolot,Salsa yg mendengarnya jelas tak trima yakan.

"Bacot lo babi!,"Salsa membalasnya sewot.

"Kok lo sewot."

"Gue ga bakal sewot,kalok lo gk nyolot,"mulai lagi kan, berantem aja terus.

"Berantem aja terus,sampek si David ga ngejomblo,"ujar Stevan,ia lelah mendengar adu mulut mereka,ingin rasanya ia menjejalkan sambal kedalam mulut  mereka berdua,tapi untungnya,ia masih waras untuk tidak melakukan hal itu.

"Eh paijo,ngapa gue yg dibawa bawa,"kesal David,apa apaan itu,jomblo katanya,sorry David itu bukan jomblo,dia lebih setingkat lebih tinggi dari itu,single,itulah dia.

"Emang bener kan?,"Stevan menarik satu alisnya keatas,David yg melihatnya mencibikkan mulutnya kesal.

"Ya.....bener sih,"David cengengesan sendiri mendengarnya,Stevan yg memang sedang kesal,langsung melemparkan kentang goreng kearah David,David yg memang sudah ambil ancang ancang,segera melahap kentang goreng yg Stevan lemparkan.

"Lagi van,"ujar David."lo pikir ini sirkus apa,"Tika memutar bola matanya malas,heran dengan tingkah David.

Kring.....

Suara pintu kedai yg terbuka,disana berdiri seorang gadis cantik nan jelita,Iqbal menolehkan kepalanya,melihat siapa seseorang yg memasuki kedai,saat matanya menatap siluet seseorang yg menurutnya tak asing,akhirnya Iqbal mengamatinya,gadis itu berbalik,menatap Iqbal terkejut,begitupula dengan Iqbal,ia juga tak kalah terkejutnya,dia benar benar tak menyangka dengan apa yg dia lihat,Iqbal mulai bangkit dari duduknya,meninggalkan teman temannya,langkahnya hanya tertuju pada gadis itu,gadis yg selama ini selalu ia rindukan.

"Lo mau kemana?",bahkan pertanyaan Salsa saja tak ia gubris sama sekali,pandangannya masih lurus menatap gadis itu,saat sudah berada didekatnya,Iqbal langsung memeluk tubuh tersebut,Iqbal mengeratkan pelukannya,menyalurkan rasa rindu yg menyeruak saat bertemu dengannya,masa lalu yg tak pernah bisa Iqbal anggap kenangan,seolah mengerti gadis itu akhirnya membalas pelukan Iqbal,jujur ia juga sama rindunya dengan Iqbal,jadi tak apakan?,toh tidak ada yg marah.

"Gue kangen sama lo Sel"Gadis yg dipanggil 'Sel' oleh Iqbal hanya mengangguk,Salsa yg melihatnya dari kejauhan hanya mengerutkan keningnya heran,begitu pula yg lainnya,Salsa benar benar penasaran dengan sosok perempuan tersebut,tapi Salsa langsung menepis pemikiran tersebut,siapa dia bagi Iqbal?tidak ada,hanya seseorang yg tak sengaja saling mengenal.

Bodoh-rutuk Salsa dalam hati,merasa pemikirannya mulai beranjak kemana mana.


.
.
.
.
.
.

Udah ya gitu aja,maaf kalau pendek,tapi kan yg penting aku up hehe😆,aku tu pengen buat cerita baru sebenernya,tapi masa yg ini belum selesai mau nambah lagi?aku pikir pikir dulu deh ya.

Jangan lupa vote dan komennya ya.


kucing Dan TikusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang