Banci kaleng

28 7 1
                                    

Jangan lupa vote dan komennya.

"Sa,woy!,"teriak seseorang kepada Salsa,Salsa sendiri malah asik bergelung didalam selimutnya yg tebal dan hangat.

"Hmmmmmm,"Salsa memberi respon dengan gumaman tak jelas,yg langsung mendapatkan decakan dari seseorang tersebut.

"Bangun woy,udah siang nih,ngebo mulu lo,"dengan tingkat kekesalan yg sudah berada diubun ubun,Seseorang tersebut menyingkap selimut milik Salsa,dilanjutkan dengan menggulingkan tubuh Salsa sampai terjatuh kebawah.

"Aduh,sakit bego!,"Salsa pun mulai bangkit berdiri,ia mengelus elus  pantatnya yg mendarat mulus diatas lantai.

"Bangun cepetan,udah siang ini,"geram Tika,ya seseorang tadi adalah Tika,yg membangunkan Salsa dengan tak elit nya.

"Apaan sih,orang masih pagi gini,"gumam Salsa,Salsa masih merasa ngantuk sekali,ia belum sepenuhnya sadar.

"Pagi mata lo,udah siang ini,udah jam 10 juga,jangan mentang mentang hari minggu lo ngebo terus,"Tika memulai ceramah panjangnya,Salsa yg mendengar celotehan Tika tersebut segera melirik jam yg tergantung di dekat lemarinya,ternyata benar,jam sudah menunjunjukkan pukul 10.15 menit,Salsa pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Tunggu bentar,"ujarnya dan mulai menutup pintu kamar mandi,Tika yg melihatnya menghela nafas panjang,dari pada bosan menunggu,Tika memilih turun kebawah menemui yg lain,yap Tika datang kesini tak sendiri,ada yg lainnya juga tengah menunggu dibawah.

Setelah merasa siap dengan semua penampilannya,Salsa keluar dari kamarnya,melangkah menuruni anak tangga,dan melangkah ke arah ruang tamu,sesampainya disana matanya terbelalak kaget,ia tak menyangka bahwa yg datang bukan cuma Tika dan Tasya,di sana duduk seseorang yg setiap harinya membuat Salsa jengkel,dengan santainya ia memakan makanan yg sudah disiapkan mamanya,seolah tak memiliki dosa apapun.

Iqbal yg tengah asik memakan kue buatan mama Salsa itu,tak sadar akan keberadaan pemilik rumah,begitupun dengan yg lainnya,saat akan mengambil kue lagi yg untuk kesekian kalinya,mata milik Iqbal menangkap sosok Salsa yg tengah berdiri dan bersedekap.

"Eh Salsa,udah bangun?,"tanya Iqbal basa basi,Salsa yg mendengarnya memutar bola matanya malas.

"Enggak masih tidur,"jawab Salsa ngasal.

"Ohh kalau gitu lo tidur sambil jalan dong,"ujar Iqbal lugu,Salsa yg mendengarnya mendengus kasar,Iqbal  benar benar menjengkelkan.

"Bodo amat,"Salsa melangkahkan kakinya menuju sofa,ia mendudukan dirinya disamping Tasya.

"Ini pada mau ngapain?,"tanya Salsa heran,sontak semua mata terfokus kearah nya,Stevan dan David yg tadi asik suap menyuap kue pun ikut berhenti dan memandang Salsa.

"Ngapain ya?,"Tika malah balik bertanya,Salsa yg mendengarnya mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Lah,kalian mau ngapain sih?,"mereka semua saling menatap satu sama lain,sontak mereka serempak mengangkat bahu tanda tak mengerti apa yg mereka lakukan.

"Gue diajak sama Tika tadi,"ujar Tasya.

"Iya kita niatnya mau main kesini,"sambung Tika yg mendapat anggukan dari Salsa.

"Trus nih bocah tiga,ngapain disini?,"kini giliran,Iqbal,Stevan dan David yg Salsa tanyai tujuan dari keberadaan mereka bertiga.

"Kita diajak mereka,"tunjuk Stevan pada Tika dan Tasya.

"Iya,tadi gk sengaja ketemu di minimarket,terus mereka ngajak kita,"timpal David,Salsa yg mendengarnya melirikkan matanya kearah Tika dan Tasya,Tika dan Tasya yg merasa dilirik oleh Salsa mencoba mengalihkan pandangan mereka ke segala arah,Salsa yg melihatnya menghela nafas sabar dengan tingkah ke dua sahabat 'terbaiknya'.

kucing Dan TikusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang