Jalan

36 6 2
                                    


Jangan lupa vote dan komennya ya
And don't forget follow akun wattpadnya.



Salsa sedang melakukan rutinitas setiap harinya,rebahan dan mendengarkan musik kesukaannya,ia menutup rapat pintu kamar miliknya,tak ingin diganggu.

Sesekali Salsa ikut memanyikan lirik lagu yg  ia dengarkan,suara Salsa itu gk bagus bagus banget gk jelek jelek banget,pas pasan lah ya,jam sudah menunjukkan pukul 18.54 menit,Salsa menghentikan aktifitasnya,ia mulai beranjak dari tempat tidurnya,melangkah kearah kamar mandi untuk mencuci muka.

Selang beberapa menit,Salsa keluar dari kamar mandi dengan tampilan yg lebih fresh,Salsa membuka pintu kamarnya,melangkah menuruni anak tangga,melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga,Salsa ingin sedikit bersantai dengan menonton tv.

Papa dan mama Salsa sedang mengunjungi rumah nenek nya,dan kakanya mungkin sedang keluar bersama teman temannya,yg tersisa hanya Salsa dan pembantu rumah tangganya,bukannya Salsa kurang pergaulan atau apa,Salsa memang lebih suka diam dirumah,dari pada harus keluar kesana kemari.

Salsa menduduki Sofa yg ada disana,menekan tombol remot,dan mulai memilih siaran yg menurutnya menarik.

Tok...tok..tok

"Siapa sih?,ganggu aja,"Salsa menggrutu kesal,ia mulai melangkah menuju pintu utama rumahnya,membukanya dan hendak menyapa seseorang tersebut.

"Iya ada ap___,"perkataan Salsa terhenti saat melihat seseorang yg berada didepan pintu rumahnya sekarang.

"Elo,ngapain?!,"hilang sudah sikap Salsa yg ramah,hanya dengan melihat mahkluk super menyebalkan menurut Salsa.

"Santuy dong...,gue cuman mampir,"balas Iqbal.

"Ngapain pakek ngetuk pintu,lo gk tau fungsinya itu hah?!,"tanya Salsa,ia menunjuk bel yg berada disebelah kanan pintu.

"Ya kan refleks aja,"cengir Iqbal,ia melihat sekeliling rumah Salsa,ada taman yg cukup luas disebelah rumah berlantai dua ini.

"Kok lo tau rumah gue?,"dari mana Iqbal tau rumahnya,perasaan mereka baru kenal akhir akhir ini.

"Ada deh,Apa sih yg gue gk tau,"Salsa yg mendengarnya menghela nafas sebal.

"Ngapain kesini?,"tanya Salsa lagi,ia mulai jengah berdiri didepan pintu.

"Ajakin masuk dulu napa,pegel nih kaki,"keluh Iqbal,Salsa yg mendengarnya memutar bola matanya malas,ia pun melangkah keluar rumah,menuju taman miliknya,ia mulai duduk dibangku taman yg ada disana.

"Sini duduk,katanya pegel tuh kaki,"ujar Salsa,Iqbal yg masih terdiam didepan pintu mulai tersadar dari lamunannya,ia pun mulai melangkah menghampiri Salsa dan duduk disebelahnya.

"Gue kira mau diajak masuk kedalem,"grutu Iqbal,Salsa yg mendengarnya terkekeh pelan.

"Ya lagian rumah sepi,bahaya dong kalo lo masuk,"Iqbal yg mendengarnya mengerutkan dahinya heran.

"Bahaya?,"ulang Iqbal.

"Ya iya lah,lo kan sejenis 'buaya'tuh,jadi cari aman aja lah."

"Enak aja,lagian siapa sih, yg doyan sama badan modelan kek lo,udah lempeng,lurus kek tiang listrik lagi,"ejek Iqbal,Salsa yg mendengarnya benar benar kesal.

"Kurang ajar lo ya,"kesal Salsa,ia langsung memukul pundak Iqbal,Iqbal yg mendapat pukulan dari Salsa hanya mengaduh sakit.

"Gue kesini tuh,niatnya mau ngajak lo jalan,nyari angin,"papar Iqbal,ia mulai menjelaskan maksut kedatangannya.

"Tumben,gk lagi kesambet kan?,"tanya Salsa,ia memegang dahi Iqbal,gk panas kok,tapi kok tumben sih, kesambet apaan Iqbal ini.

"Gk panas kok,"gumam Salsa,tapi Iqbal masih bisa mendengarnya.

kucing Dan TikusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang