❄️Part 17❄️

706 28 0
                                    

Dan di sini lah dia sekarang,di kursi penonton bersama teman-teman nya, di antara mereka semua seperti nya hanya dirinya saja dan Kinan yang tampak biasa saja tidak seperti penonton lain yang sudah berlomba-lomba untuk teriak memberi semangat kepada pemain unggulan dari sekolah mereka masing-masing

Di pertandingan ini Axel dan Riki lah yang banyak memasukkan bola kedalam ring dan skor sementara di menangkan oleh SMA Permata

Riki yang melihat nya menggeram kesal, di babak kedua dia berusaha mati-matian untuk mengejar skor sekolah nya agar tidak terlalu tertinggal jauh

Dan ya ternyata usaha nya tidak sia-sia,tinggal selangkah lagi ia bisa menang, karena skor sekarang adalah seri

Rena masih duduk anteng di kursi penonton, jujur saja dia sedari tadi sangat gemas, karena melihat skor sekolah nya dan sekolah SMA Harapan Bangsa yang saling berkejaran

"Axel bego masukin bolanya jangan di dribble doang" Teriak Reza tiba-tiba dan ikut duduk di samping Rena

"Jangan malu-malu in Lo anak kadal" Celetuk Reno dan duduk di tengah-tengah Reza dan Rena

"Ini apaan lagi nyempit-nyempit in aja, gk sadar diri apa pantat segede gaban gitu" Protes Reza dan memilih menggeser Sean yang duduk di samping nya

Untung saja Sean sedang dalam mode kalem kalau tidak mungkin sudah di geplak kepala Reza

"Lagian Lo ngapain dempet banget duduk nya sama adek gw, bukan muhrim"

"Ya udah biar cepet muhrim besok gw ke rumah Lo"

"Ngapain?" Tanya Rena karena mendengar nama-namanya di sebut

"Halalin Lo lah" Ujar Reza dengan PD nya sambil mengedipkan sebelah matanya

"Jijik Za apaan coba itu maksudnya ngedip-ngedip segala"

"Cacingan dia" Celetuk Brian yang sukses membuat mereka semua tertawa

"Brian taik" Umpat Reza

Brian hanya mengangkat bahu
nya acuh, dia memilih duduk di samping Sean

Reza tak ambil pusing dia sudah berdiri dan siap menjadi suporter Axel
"Babang Axel semangat!!"

Teman-temannya melihat ke arah Reza jijik

"Apa Lo liat-liat, gw colok tuh mata,gw jadiin cilok sekalian" Sewot Reza

"Axel masukin bolanya goblok"

"Jangan di dribble doang"

"Di kira enak apa jadi bola cuman di dribble doang"

"Di tembak lah, cepatan masukin ke ring" Cerocos Reza tak peduli dengan sekitarnya

Sontak saja semua penonton melihat ke arah Reza karena mereka mengira Reza tidak waras. Coba saja kalian pikir orang waras mana yang teriak-teriak tidak jelas di depan umum

"Za Lo mabok helium ya?" Tanya Sena ngeri

"Sarap dih teriak-teriak kaya orang gila" Tambah Sesil

"NETIJEN BERKOAR" Balas Reza

"Ya suka-suka gw dong"

"Berisik Za, malu-maluin Lo" Lerai Sean yang sedari tadi diam saja

Pritt pritt pritt

Tiba tiba saja suara peluit menggema dan skor akhir di menangkan oleh SMA Permata karena Axel yang berhasil memasukkan bola di detik-detik terakhir

"Bacot ya lo semua, padahal niat gw kesini mau liat kembaran gw maen njir" Kesal Reza karena gara-gara temannya yang ribet dia jadi tertinggal menonton pertandingan

"Emang kembaran Lo siapa Za?" Tanya Sesil polos

"Rena temen Lo polos amat njir ngapain nanya malah jadi nih anak" Ujar Reno dan menunjuk Reza

"Ya Axel lah!"

"Nahkan! Nyesel kan Lo nanya?" Tanya nya pada Sesil dan Sesil menganggukan kepalanya

"Halah si Axel pas liat muka Lo aja jijik apa lagi kalau sampe di samain sama Lo Za, jijik sampe ubun-ubun tuh anak" celetuk Sean. Nahkan sifat julid Sean muncul kawan kawan :v

"Yan mending diem deh Lo!
Lo ganteng kalau lagi diem"

"Sekedar info aja gw mah selalu ganteng, mata lo semua aja pada katarak"

Yang lain hanya mendengus jengah mendengar kepedean Sean yang mendarah daging

"Mana ada orang ganteng berkoar-koar dirinya ganteng" Ujar Brian tiba-tiba

Teman-temannya mengerutkan keningnya tak mengerti

"Ya benerkan, kalau emang dia ngerasa dirinya ganteng dia gk perlu berkoar-koar dirinya ganteng karena semua orang juga pasti nilai dia ganteng kalau emang beneran ganteng, simple kan"

"Kerasss boss" Teriak Reno

"Mati kutu Lo bangsat!" Ejek Reno pada Sean

"Si Jamrud kalau ngomong suka ngejleb kek belati"

Sean yang mendengar nya hanya mengelus dadanya sambil terus berucap " Sabar Sean, sabar"

"Halah gw gk tahan! Reza tahan gw za!"

"Reza bego tahan gw, gw mau nyerbu Brian nih!"

Sean menyuruh Reza untuk menahan tangannya sambil terus menggenggam tangan Reza

"Apa sih goblok, mulai kan tingkahnya kek orang gila"

"Tau dih si Sean, inget katanya mau mode kalem"

"Oh iya lupa, udahan ah capek juga ternyata pura-pura kalem tuh"

"Orang kodratnya emang udah cocok jadi orang gila Lo mah"

"Brian diem Lo gw sambit pake sepatu mahal nih" Murka Sean

Teman-temannya lebih memilih pergi dan beristirahat daripada melihat tingkah absurd Sean

" Temen gw bangsat semua dih!" Sean misuh-misuh sendiri

" Di tinggal mulu"

***

Oke just info ada cerita baru loh, jangan lupa mampir oke

Judulnya : Bulan

Deskripsi cerita

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

    " Bulan memang tidak seindah senja tapi kamu tau kan bahwa indahnya senja hanya sekejap tidak seperti bulan yang akan selalu hadir ketika menjelang malam "

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

My Possessive Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang