❄️Part 15❄️

786 33 0
                                    

Baru saja Rena akan menginjakkan kakinya ke anak tangga tapi suara seseorang membuat langkah nya berhenti

"Darimana aja lo dek?"  Tanya Reno dari arah dapur sambil membawa nampan di tangannya

Rena hanya diam di tempat tanpa berniat menjawab pertanyaan sang Kakak dia lantas melanjutkan langkahnya

Reno yang tau Rena masih kesal kepada dirinya menghela napas sejenak melihat sikap Rena yang acuh

Padahal Rena hanya lelah dan ingin cepat-cepat merabahkan tubuhnya karena dia merasa kepala nya sangat pusing

Si axel ngeselin kepala gw jadi pusing

"Dek dihh ihh masih ngambek hmm?" Tanya Reno sambil menyusul Rena yang sudah menaiki tangga

"Ren"

"Dekk oyy"

"Renaa" Panggil Reno sekali lagi sambil terus mengikuti Rena di belakangnya

"Berisik ihh,pergi sana" Balas Rena akhirnya sambil mengusir Reno

"Gk,lo masih marahkan?"

"Enggak,udah sana"

"Bohong"

Rena yang sudah jengah mendengar celotehan-celotehan Reno langsung membalikkan badannya

"Bawell banget sih,udah Rena maafin udah sana pergi"

Rena mendorong tubuh Reno agar menjauh sedangkan yang di dorong malah menahan tawanya membuat Rena mengernyit bingung

"Ngapa dih? Kesambet nih anak" Celetuk Rena asal

"Hahaha" Suara tawa Reno menggelegar

"Lah beneran kesambet ya" Ujar Rena polos sambil melihat ke arah Reno dengan pandangan yang takut

Setelah berhasil mengontrol suara tawanya,Reno langsung melihat penampilan Rena dari ujung kepala sampai kaki yang sesekali berusaha untuk menahan tawanya

Rena yang di perhatikan seperti itu bergidik ngeri "Kak jangan nakutin,lo gk beneran kesambet kan?"

"Ya enggaklah sembarangan lo kalau ngomong"

"Ya terus kenapa tiba-tiba ketawa?"

Reno melihat lagi ke arah Rena "Hmmph- Hahaha abis nya penampilan lo bikin ngakak,muka kucel,baju berantakan ck, abis ngemis pasti"

Rena berniat melepaskan sepatu nya untuk menimpuk Reno
"Kak ini sepatu kalau kena kepala lumayan loh "

Reno yang acuh masih terus menggoda Rena
"Abis ngegembel dimana lo?" Goda Reno

Rena langsung melihat penampilan nya,ya memang bajunya sedikit berantakan dan kotor sepertinya ini gara-gara kejadian tadi terlebih lagi Axel yang membawa motornya ngebut

"Ckk miris banget penampilan gw" Gumam Rena tidak sadar

"Nahkann gk salah dong gw bilang lo kaya gembel kan emang-? Reno menggantung kalimatnya ketika melihat tatapan Rena tajam

"Emang apa hah? Lo mau minta maaf apa ngajak berantem sih?" Kesal Rena

"Hehehe mau minta maaf sih" Jawab Reno sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal

"Tapi pas ngeliat muka sama penampilan lo gk tau kenapa jiwa ingin menistakan lo bergejolak seketika,ya jadi sekalian aja nah baru deh minta maaf " Jelas Reno dengan menampilkan muka konyolnya

Melihat Rena yang diam saja,Reno mengambil ancang-ancang untuk segera pergi ke kamar sebelum Rena memukili dirinya

Rena yang melihat Reno kabur ke kamarnya langsung menyusul pria itu dan menggedor-gedor pintu kamar sang kakak

"Kak Ren ihh nyebelin buka gk"

"Ampun Ren ampun bercanda" Teriak Reno di dalam kamar

Untungnya saja setelah menutup pintu kamar Reno langsung  mengunci pintu tersebut jika tidak ahh sudahlah bisa sakit badannya di pukuli Rena terlebih lagi tadi dia melihat gadis itu melepas sepatu nya untuk di jadikan senjata.Reno bernapas lega sambil melihat kearah pintu dan terkekeh geli ketika membayangkan wajah murka Rena

"Buat ulah lagi kan lo?" Tanya seseorang yang duduk di kasurnya

Reno mengangguk dan segera pergi menuju meja belajarnya untuk menyimpan nampan yang dari tadi dia bawa
"Hmmm,cuman sedikit bikin dia kesel doang"

Brian yang mendengar jawaban Reno hanya menghela napasnya dalam,kenapa Reno suka sekali menjahili Rena dia tidak habis pikir,tapi selama tidak berlebihan atau sampai membuat Rena menangis bahkan yang lebih fatalnya jika sampai Rena terluka dia tidak akan tinggal diam

Setelah menaruh nampan itu Reno bergegas pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya,
tapi sebelum benar-benar menutup pintu kamar mandi itu Reno sedikit menyembulkan kepalanya

"Awas aja ya lo tiba-tiba buka pintunya buat si Rena,bisa-bisa gw babak belur" Ingat Reno sedangkan Brian hanya mengangkat bahunya acuh

"Bri denger gk sih lo?"

"Iya iya bawel udah sana keburu ngompol baru tau rasa lo" Ujar Brian sambil melempar benda yang ada di sekitarnya ke arah Reno,yang untung saja Reno segera menutup pintu kamar mandinya

"Kak Reno buka gk ihhh,Rena tendang nih pintunya" Teriak Rena ahhh sepertinya gadis itu belum menyerah

"Rena dobrak nih ya"

Gadis itu masih saja berteriak memanggil nama sang kakak sambil menggedor pintu kamar pria itu,sepertinya bundanya tidak ada di rumah karena terlihat dari suasana rumah yang sepi yang ada hanya suara teriakan dirinya

Brakk

Dan benar saja gadis itu mendobrak pintu tersebut

"Kerass banget" Celetuk Rena sambil mengusap-ngusap tangannya

"Oke sekali lagi,pasti bisa"Ujar Rena meyakinkan dirinya sendiri

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

Brukk

"Awww"Ringis Rena sakit sambil mengusap keningnya dan terjatuh di atas lantai

Ya yang tadi memang bukan suara dobrakan pintu melainkan suara dirinya yang jatuh dan berakhir di atas lantai

"Ssshh untung aja gk benjol"

Rena mendirikan lagi tubuhnya dan mengambil ancang-ancang kembali dengan memundurkan tubuhnya lebih jauh "Oke sekali lagi yang ini pasti berhasil"

Sedangkan di dalam kamar Reno,ada Brian yang sejak tadi mendengar ucapan gadis itu dan sesekali tertawa.Kenapa gadis itu sangat keras kepala bagaimana jika dirinya terluka

Rena menghela napas nya sesaat dan mulai menghitung

"Oke sekarang" ujar gadis itu mantap dan berlari sambil memejamkan matanya

Brakk

Yes berhasill - ujarnya dalam hati

"Nekat"Gumam Brian

My Possessive Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang