❄Part 5❄

1.5K 64 8
                                    

Dan sesuai permintaan Sena,mereka sekarang sedang berada di ruang tengah di Rumahnya dengan sang pemilik rumah yang sedang menyiapkan minuman dan makanan untuk cemilan mereka nanti mengerjakan tugas.

Sebelum ke rumah sang sahabat tentu saja Rena sudah meminta izin kepada Reno dengan mengirimnya sebuah pesan

"Nih di minum Ren,gk usah sungkan-sungkan anggep aja rumah sendiri" Kata Sena

"Haha kalau gw nanti nganggep ini kayak rumah gw sendiri terus lo sekeluarga tinggal dimana?"Tanya Rena sambil tertawa karena melihat muka Sena yang kebingungan menjawab pertanyaannya

"Ya usir aja sih Ren ribet amat"celetuk Kinan sambil menikmati cemilan yang di suguhkan

"Enak banget tuh mulut bilang usir,terus nanti gw tinggal dimana kalau di usir?" Tanya Sena polos yang membuat teman-temannya menahan tawa karena Sena menganggap perkataan Rena dan Kinan tadi serius

"Kolong jembatan"Jawab Kinan yang belum puas mengerjai temannya itu

"Sialan lo Nan"Kesal Sena

Sontak saja kekesalan Sena membuat tawa teman-temannya pecah seketika,apalagi Sesilia yang tertawa sambil memegangi perutnya yang sedang berbaring di sofa dengan paha Rena yang di jadikan bantal.
Ya meskipun mereka baru mengenal Rena,tetapi mereka memperlakukan Rena seolah sahabat yang sudah lama mereka kenal dan itulah sebabnya Rena tidak canggung dan sebaliknya Rena pun sudah menganggap mereka sahabat.

"Haha aduh aduhh perut gw sakit ketawa mulu"Kata Sesilia

"Terus aja ketawa jangan berenti kalau belum kena azab mah"Ketus Sena karena teman-temannya belum berhenti tertawa

"Haha iya maaf-maaf muka lo sih minta di nistain mulu"Kata Kinan dan yap sesuai dugaannya perkataannya berhasil membuat seorang Sena Aprilia murka

"KINAN KINARAAAAAA" Teriak Sena samblil melemparkan bantal sofa ke wajah Kinan

"hahahaha ampun-ampun gw gk ikutan"Rena mengangkat kedua tangannya di udara ketika melihat Sena yang murka

"haha maaf maaf gw bercanda sini peluk jangan ngambek lagi utukkk utukkk"Perkataan Kinan malah semakin membuat Sena kesal

"Gw bukan bayi"

"Emang,soalnya lo mah kan big baby"

"Ngeselin asli" Sena memukul lengan Kinan pelan

"Haha iya iya maaf"

"Udahh yuk kita kerjain tugasnya"Ajak Sesilia

🌿🌿🌿

"Ren lu belum cerita ke kita soal kejadian di kantin tadi"Tagih Sena dan sontak perkataan Sena mengundang semua mata sahabatnya itu tertuju padanya

Rena hanya bisa menghela nafas bukankah dia sudah berjanji akan menceritakannya.Menurut Rena janji tetaplah janji dan dia harus menepatinya

"Hmmm oke gw ceritaan sebelum pulang deh soalnya ini udah malem"Rena melirik jam yang sudah menunjukan pukul 7. Dan akhirnya Rena menceritakannya dari awal dimana dia tidak sengaja menabrak Axel dan perkataan ketus juga sikap dingin pria itu yang sudah membuatnya kesal bahkan disaat pertama kali mereka bertemu dan juga kejadian di kantin tadi.

"Ohhhh" Sena menganggukan-nganggukan kepalanya tanda mengerti.Rena hanya memutar matanya malas saat melihat respon yang di berikan sahabatnya itu

"Sen"Panggil Rena

"Ya"

"Gw pengen banget mukul lo boleh?" Pertanyaan Rena tadi membuat Sena mengernyit heran,larat lebih tepatnya semua sahabatnya sekarang sedang memandangnya bingung

"Ehh kenapa,gw perasaan gk ngelakuin apa-apa"

"Jangan pake perasaan Sen nanti baper" celetuk Kinan yang membuat Sesilia yang ada di sampingnya tertawa terbahak-bahak

"Dihhhh nyamber aja lo cendol,gw heran deh sama si Sesil selera humornya receh parah"Kata Sena yang melihat Sesil belum berhenti tertawa

"Ren, lo kenapa mau mukul Sena?" Tanya Kinan "Butuh tenaga tambahan gk buat mukulin dia,kalau butuh gw mau daftar"

"Sialan"Kata Sena yang menyentil dahi Kinan kesal

"Sakitt oyy"

"Haha udah berantem mulu lo berdua kaya tom and jerry"

"Gw mah jadi tikusnya,Kinan tuh yang suka mulai duluan sama kaya si tom tapi bedanya Kinan mah kucing jalanan" Sahut Sena

"Daripada lo tikus got,idihh bauu,masih mending gw kucing jalanan"Balas Kinan yang tidak mau kalah

Dan baru saja Sena ingin membalas perkataan Kinan tetapi Sesil sudah memotongnya terlebih dahulu "Udah shut up" Sena yang mendengarnya mendengus kesal,dan Kinan yang melihat Sena kesal hanya terkekeh"Oke balik ke topik,Ren lo belum jawab pertanyaan gw?"

"Pertanyaan yang mana?"

"Lo butuh tenaga tambahan gk buat mukulin nih anak"Tunjuk Kinan kepada Sena"Haha enggak- enggak maksud gw kenapa lo tiba-tiba ngomong pengen mukul Sena,tapi kalau lo emang kekurangan tenaga sama butuh orang buat mukulin dia gw ikhlas kok bantuin lo"Kata Kinan tanpa dosa

"Ngeselin lo sialan"Sahut Sena

"ohh haha enggak gw cuman bercanda abisnya respon dia nyebelin banget"Terang Rena"Ya udah ya gw pulang dulu udah hampir jam 8 juga"

"Ya udah kita juga pulang ya Sen"Kata Sesilia "Nan ayok"Kinan mengambil kunci mobilnya

"Lo pulang sama siapa Ren"Tanya Sesilia

"Ohhh gw di jemput kayaknya"

"Ehh lo gk mau gw anter aja Ren"Tawar Kinan

"Hmmm gk usah,gw di jemput kok"

"Lo yakin Ren?"Tanya Sesil yang tampak khawatir

"Iya tenang gw bisa jaga diri kok"

"Ya udah tapi kalau ada apa-apa lo langsung telpon gw"Kata Sena

🌿🌿🌿

Rena sekarang sedang berada di depan sebuah minimarket yang teletak tidak jauh dari rumah Sena,dia baru saja akan menelpon sang kakak untuk mejemputnya tetapi sepertinya hari ini memang hari tersialnya karena HP nya mati dia lupa mencharger HP nya

"Nasib nasib,nih handphone gk bisa di ajak kompromi banget ya"Kata Rena sambil memandang HP nya sendu

Rena melihat ke sekelilingnya takut di sangka dia tidak waras karena berbicara dengan benda mati.Rena menghela nafas lega karena tampaknya tidak ada yang memperhatikannya,dan dia lebih memilih memasuki minimarket tersebut untuk sekedar mencari minum dan memikirkan bagaimana caranya dia bisa pulang dengan selamat sampai rumah

Setelah mengambil minuman yang ada di lemari es,Rena berjalan lunglai menuju kasir sambil terus memikirkan nasibnya,bagaimana jika dia tersesat dan sebuah berita muncul 'di temukan seorang siswi tewas di pinggir jalan karena di duga tersesat dan tidak hafal jalan rumahnya sendiri' Rena yang memikirkannya saja sudah bergidik ngeri

"Kak Reno,Rena pengen pulang"Sepertinya Rena memang tidak waras karena berbicara sendiri

"Kok gw bego banget ya,kenapa gw ceroboh gini sih,bisa-bisanya lupa ngecas hp"Sesal Rena sambil memukul kepalanya sendiri

"Rena bego bego bego"Rutuknya pada diri sendiri,orang orang yang ada di sekitarnya melihatnya takut,dan Rena yang menyadarinya hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan memahan malu sepertinya dia baru sadar dia sekarang sudah sampai di depan kasir.

"Lo emang bego plus gk tau malu"Celetuk seseorang yang ada di belakangnya

My Possessive Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang