❄️Part 18❄️

543 28 6
                                    

"AXEL"

Laki-laki berparas tampan itu hanya memandang temannya tak perduli, dan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda

"Yahhh, Sean aku di acuhkan" Adu Reza sendu sambil memajukan bibirnya. Drama banget nih demit satu heran

Plakk

"BANGSAT " Teriak Reza

"Sakit setan " Kesal Reza sambil mendorong kepala Sean

"Lagian bibir Lo minta banget gw gampar sialan!"

"Bangsat banget Lo Za, kepala gw gini-gini juga di fitrahin ya bangke" Lanjut Sean

"Halah di fitrahin pake beras bulog juga songong banget Lo, di kira gw gak tau apa"

Sean yang sudah gemas dengan perkataan Reza langsung menjambak rambut pria itu

"Bacot"

"Anjir, lepasin bego!"

"Lo berdua gk elit, main nya jambak-jambakan kek cewek, gw siapin samurai mau gk?" Tanya Reno memanas-manasi mereka

Sontak saja mereka berdua menatap Reno dengan tatapan membunuh
"Bacot setan!"

Reno acuh dan melanjutkan langkahnya untuk menyusul Axel

"Bocah" komentar Brian pada Sean dan Reza. Nahkan mampus mulut Brian pedes banget kek balsem

"Lambe mu mas kejam banget"

"Temen Lo tuh ngeselin" Tunjuk Reza pada Brian

"Temen Lo juga setan!" Balas Sean tak mau kalah

Brian memutar matanya malas, dia membalikkan badan nya dan menatap mereka dengan tatapan datarnya
"Emang sejak kapan kita temenan?" Tanya Brian kelewat datar

"Kampret" Teriak Reza & Sean serempak.

Brian tidak memperdulikan umpatan teman-teman nya itu, dia lebih memilih melanjutkan perjalanan nya.

"Woi Brian tungguin" Teriak Sean sambil berlari ke arah Brian

Kini tinggal Reza seorang.
"Nasib punya temen yang akhlaknya di gadein buat beli sajen ya gini nih, sabar aja lah Reza mah" Ujar Reza dramatis sambil berjalan ke arah kantin.

🌿🌿🌿

Setelah menonton pertandingan basket, Rena memutuskan untuk pergi ke kantin daripada harus berdesak-desakan melihat bazar di lapangan seperti yang di lakukan para sahabatnya.

Kini dia sedang mencari meja yang kosong, tetapi dia sama sekali tidak menemukan nya karena keadaan kantin yang memang tak kalah ramai dengan keadaan bazar.

Sebenarnya masih ada satu meja yang bisa dia tempati, tapi sungguh dia tak yakin bisa menyantap makanan nya dengan tenang jika harus satu meja dengan orang tersebut.

Karena tidak ada pilihan lain, Rena menghela nafas nya sejenak lalu melanjutkan langkahnya ke meja yang dia tuju.

Tanpa basa-basi dia langsung mendudukkan dirinya di meja tersebut

Sadar ada seseorang yang duduk di depannya, pria yang sedang asik menyantap makanan nya itu langsung mendongakkan kepalanya.

"Eh" Kaget pria itu

"Hmm gw boleh duduk di sini kan?" Tanya Rena canggung

Riki yang mendengar nya tertawa sejenak
"Santai aja kali"

My Possessive Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang