Mine.29

531 25 2
                                    

Pulang sekolah gue bareng sama Taehyung, tadinya sih mau ke cafe dulu, tapi tadi bokap nelfon gue, kayaknya dia lagi marah deh, tapi salah gue apa?

Gue sama Taehyung lagi perjalanan ke rumah park, masih pakek seragam lengkap dengan bau badan,huft...

~••~

"Papi~ eoddi?".

Gue agak sedikit teriak manggil bokap, ternyata dia ada di ruang tengah lagi ngobrol sama 2 orang laki-laki yang gue gak kenal siapa mereka.

"Duduk sekarang Ara".

Gue duduk di sofa depan bokap, Taehyung lagi di dapur kali'

Bokap ngelempar sebuah amplop ke gue, gue yang bingung langsung buka aja tu amplop

Apa-apaan nih?

Di dalamnya ada beberapa foto orang yang lagi ngelakuin transaksi gitu, ada cewek yang ngasih uang dengan jumlah yang banyak ke 2 orang cowok di depannya.

Dan juga..

Surat perjanjian..

Apa bila semua urusan selesai, saya park Ara akan membayar kalian dengan uang sejumlah ***.

Gila', sumpah demi apapun gue gak pernah bikin ini, tapi kenapa nama gue tercantum di sini.

"Pi... Ara gak ada hubungannya sama semua ini, sumpah".

"Kau pikir aku percaya?".

Aku? Eoh baiklah gue ngerti.

"Bos, kenapa kau tidak mengaku saja? Lebih baik ayahmu tau kan?". Salah satu dari 2 orang itu kini angkat bicara.

"Heol? Siapa lo? Bos? Gue bahkan gak kenal sama Lo".

"Papi, percaya sama Ara, Ara gak ngelakuin apapun".

"Gak ngelakuin apa-apa kamu bilang? Kau bahkan menyuruh mereka berdua untuk menjadi pembunuh bayaran kan? IYA KAN?".

AUTHOR POV

Ara kaget, pembunuh bayaran? Ara terlalu pintar buat ngelakuin itu, kenapa dia harus nyuruh orang lain, kalo dia sendiri bisa melakukannya dengan mudah.

"Aku malu, AKU MALU MEMILIKI ANAK SEPERTI MU, KENAPA KAU MELAKUKAN ITU HAH? MAU MEMBUAT KU MALU? IYA? KAU BENAR-BENAR TIDAK BERGUNA, AKU MENYESAL PERNAH MERAWAT MU".

Deg..

Seperti di terjam ribuan anak panah, air mata Ara kini lolos begitu saja, Ara tak pernah menduga ini akan terjadi, kalimat itu, sungguh membuat otaknya tak berfungsi dengan baik, serasa sebuah cahaya kehidupan kini sudah mati begitu saja.

"Kau menyesal merawat ku?". Ara tersenyum kecut
"Sekarang aku tanya padamu, apa kau pernah merawat ku? Bahkan menggendong ku? TIDAK TUAN PARK". Ucap Rara kini menatap tajam pada pria paruh baya itu

Teriakan Rara membuat seluruh orang di rumah itu mendekat, Irene, yang notabennya adalah ibu dari Ara kini berlari mendekati anak perempuan nya itu, sebelum Ara berteriak dan membuat nya meneteskan air mata.

Mine ⟩ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang