🌲03🌲

897 92 41
                                    

🌲Friendzone🌲











Pilik🐨

Piliks! Ssamu kangen ╥﹏╥|

|Sini peluk dulu (〜^∇^)〜

〜(T_T〜)hueee kapan balik TT|

|Besok pulang, jemput gue ya

Seriusan lo, lix?!|

|Iya, serius kek cinta ku ke kamu~

Ngalus mulu!|
Btw kok baru bilang kalo besok pulang? Harusnya kan kemaren-kemaren!|

|Gak tau, om Woojin yang pesen tiketnya. Lagian disini pertukaran pelajarnya udah selesai.

Syukur deh kalo cepet pulang, kan disana lagi gak aman|

|Cie yang khawatir 🐽

Gak khawatir amat sih, cuma gue disini gak ada temen buat digebukin|

|😒😒😒

Ya udah ya, Lix. Princess Ssamu mau boker dulu. Jangan kangen~ Bubay|

|Sabar gue punya pacar modelan kek gini (read)

***

Chaeyeon memutuskan untuk pergi, ia keluar dari ruang latihan dengan mata sembabnya. Ya, dia tadi habis menangis. Katakanlah ia cengeng, Chaeyeon akan emosional jika menyangkut tentang keluarganya.

“Udah nangisnya?” Chaeyeon terkejut melihat Han Jisung dihadapannya sambil berkacak pinggang. Tanpa bicara banyak, Jisung menyerahkan sapu tangan ke Chaeyeon.

“Lap tuh ingus, belepotan kemana-mana. Dasar cengeng,” ejek Jisung pada Chaeyeon yang sedang menghapus air mata dan ingusnya. Padahal ingusnya tidak belepotan kemana-mana, Jisung saja yang jahil ingin mengejeknya.

“Kok lo masih disini?” tanya Chaeyeon sambil menyodorkan sapu tangan Jisung tadi, laki-laki itu menolak menerima. Terpaksa Chaeyeon menyimpannya.

“Nungguin mak lampir mau gue ajak pulang bareng,” satu pukulan bebas mengenai lengan Jisung. Laki-laki yang memiliki pipi mirip tupai itu meringis kesakitan.

“Kok dipukul, sih? Pangeran salah apa astaga?” Chaeyeon memasang wajah datarnya, Jisung mulai alay ketularan adiknya – Hyunjin.

“Gak usah ngedrama, gue pusing. Pulang kuy!” Chaeyeon berjalan mendahului Jisung, lelaki itu berusaha menyamakan langkahnya dengan Chaeyeon lantas merangkul bahunya. Niatnya hanya ingin menenangkan gadis itu.

“Ada masalah, ya?” Chaeyeon mengangguk membenarkan jika pertanyaan Jisung itu benar adanya. Maniknya menatap lantai yang ia lalui, hatinya kembali gelisah dan takut. Jisung mengerti, disepanjang koridor yang kian sunyi ini dan hanya ada mereka berdua di sana. Jisung memberhentikan langkahnya dan meraih bahu Chaeyeon, diremasnya lembut kedua bahu gadis dihadapannya itu.

Chaeyeon masih menunduk terdiam, merasakan getaran akibat isakkan yang akan keluar dari bibir yang terlapisi tipis lip bam itu. Air matanya turun tanpa izin, ia semakin menangis dengan sesekali sesenggukan.

“Hey, kenapa nangis lagi? Lo kan bisa cerita sama gue kalo lagi ada masalah. Jangan dipendam sendiri, gue selalu ada buat lo, Yeon. Lo jangan sungkan buat bicara sama gue, kalo lo lagi gak mau ngomong um ... ya gak apa-apa, gue gak maksa. Tapi bahu sama dada gue akan selalu ada saat lo butuh.” Jisung merengkuh tubuh Chaeyeon, diusapnya pelan dan lembut punggung gadis itu. Ia harap, dapat mengurangi kesedihannya.

🌲Keluarga Pinus🌲•Ft. SKZONE [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang