Sherly berbaring diatas kasur nya dengan selang infus ditangan nya. Kemarin saat ia pingsan Sam membawa nya ke rumah sakit milik paman nya, tak lama Sherly sadar dan berkata ingin dirawat dirumah saja dan dokter menyetujui nya.
"Sher terus lo gak jadi nyanyi di acara tahunan dong?" Tanya Layla yang sedang menjenguk Sherly.
Layla baru mendapat kabar tadi pagi mengenai Sherly dari Sharlo, ia sangat panik dan meminta Sharlo pagi buta sekitar jam 6 menjemputnya dirumah ia sudah ijin tidak sekolah pada orang tua nya karena ingin menemani sahabatnya itu.
"Jadi ko La, sayang dong kalo gue gak jadi udah latihan susah-susah!"
"Tapi kan lo masih sakit?"
"Gue kan women strong hehe!"
Layla sangat tau dibalik kata women strong ada Sherly yang rapuh, ia sangat kasihan pada sahabat nya kenapa harus diberi penyakit mematikan itu. Layla tak bisa bayangkan diri nya nanti jika sosok sahabat nya ini pergi meninggalkan dirinya.
"Terus gitar lo udah ketemu?"
Sherly menggeleng lemah
"Pagi Sherly!" Sapa Sam diambang pintu
Mereka menoleh bersamaan ke pintu masuk,
"Pagi Sam!" Mengembangkan senyum nya
"Aduh duh Sher, gue kayanya haredang disini, gue ke bawah aja kali ya bantuin mami Mora masak bye!" Layla berlari keluar kamar dan berhenti sebentar di hadapan Sam seraya tersenyum,
Sherly menatap aneh kepergian Layla, bukan kah dia tidak bisa masak kenapa ingin membantu Mami nya memasak.
"Ekhem boleh gue masuk?"
Sherly lupa jika Sam sejak tadi berdiri diambang pintu,
"Boleh, masuk aja!"
Sam berjalan masuk sambil membawa gitar milik Sherly,se sampainya Sam berdiri dihadapan Sherly yang duduk bersandar. Mata Sherly berbinar melihat gitar nya ada pada Sam.
"GITAR GUE!" Pekik Sherly senang
Sam tersenyum lalu memberikan nya pada Sherly, Sherly menerima nya dengan senang hati,
"Gitar lo ketinggalan diruang musik jadi gue sim-"
Belum sempat menuntaskan bicara nya Sherly mendadak memeluk Sam dengan menggalungkan tangan nya pada leher Sam.
"Thanks you Sam udah jaga gitar kesayangan gue! Gue udah frustasi nyari kemana-kemana tapi gak ketemu pikiran gue takut gitar kesayangan gue itu rusak." Ucap Sherly yang masih memeluk Sam
Sam tersenyum dibalik nya lalu membalas pelukan Sherly kemudian di usap lembut rambut Sherly seperti nya akan menjadi kegiatan favoritnya.
"Sama-sama sorry gue baru sempet balikin, kemarin mau balikin lo nya malah pingsan bikin gue panik."
"Ekhem enak lo ya pagi-pagi udah pelukan ae! woi Sam gc berangkat ke sekolah nanti telat kita dihukum pak kumis, nge bucin nya pending dulu, gue tunggu dibawah!" Ucap Sharlo dari didepan pintu
Sam melepaskan pelukan nya,
"Maaf ya, gue terlalu seneng."
"Gapapa ko, lo cepet sembuh ya jangan terlalu banyak gerak okay!" Sam mengacak rambut Sherly
"Gue berangkat sekolah dulu ya, nanti malem gue kesini lagi, lo mau apa biar nanti malem sekalian gue beliin?"
"Hem apa aja seterah lo!" Ucap Sherly seraya tersenyum
"Oke, yaudah bye!"
"Bye! Hati-hati!" Ucap Sherly dengan menampilkan senyum manisnya
Sam mengacak rambut Sherly lagi sebelum berjalan keluar.
Sumpah detak jantung gue abnormal. Batin sherly
Semua tingkah lo bikin gue gak mau menjauh. Batin Sam