Sam menggandeng tangan Sherly turun dari panggung menuju backstage, disana mereka disambut oleh sahabat-sahabatnya yang memberikan selamat.
"Sherlyyyyyyy my bestie!" Teriak Mishel seraya merentangkan tangan nya untuk memeluk Sherly.
Mishel menepati janji untuk kembali saat acara tahunan, Sherly ingin membalas pelukan Mishel namun tangan nya di genggam erat oleh Sam.
"Suara lo emang paling bikin orang klepek-klepek termasuk gue!" Ucap Mishel dibalik sana
"Thanks you Shel lo udah nepatin janji dan liat perform gue diatas panggung!"
"Iya dong masa sahabat mau perform gue gak ada sih, bukan gue banget lah!" Cerocos Mishel yang sudah melepaskan pelukan nya.
"Widih selamat bro! Surprise lo berhasil buat Sherly!" Ucap Gerry
"Selamat Sam!" Ucap Sharlo
"Yoi bro selamat bagus banget suara lo!" Ucap Riko
Mereka bertos ria ala man
"Sherlottttttt huaaaa suara lo sama Sam bikin gue baper asli!" Heboh Layla memekik di telinga Mishel
Mishel menoyor kepala Layla pelan, "Berisik nyet! Telinga gue nanti budek!"
"Yaudah sih mangap!" Balas Layla sewot
"Ekhem! Betah banget tuh tangan gandengan kea mau nyebrang aja!" Goda Sharlo
Mereka yang di goda pun saling tatap kemudian melepaskan gandengan tangan satu sama lain.
"Sirik ajak lo bang Sharlo!" Timpal Layla
"Emang gue sirik makanya pinjemin tangan lo dong!" Balas Sharlo seraya menggandeng tangan Layla dan berjalan pergi meninggalkan mereka yang menatap kesal pada Sharlo.
"Woi bos main ninggalin kita aja!" Gerry dan Riko menyusul Sharlo
"Buset gue jadi cewe disini gak ada spesial nya amat main ditinggal bae!" Mishel pun ikut menyusul mereka, menyisakan Sherly dan Sam,
"Sher?"
"Sam?"
Ucap mereka berbarengan.
"Lo dulu aja!" Pinta Sherly
"Lo aja, ladies first!" Balas Sam
"Hemm...gue mau bilang ma..kasih udah bantuin diatas panggung tadi!" Gugup Sherly karena Sam menatap nya terus menerus
Sam mengelus rambut Sherly, "Sama-sama Sher, untung tadi Layla bilang sama gue tepat waktu."
"Ternyata biang nya Layla, awas tuh anak dia gatau apa jantung gue kalo deket Sam kaya maraton!" Gumam kecil Sherly
"Sher gue punya sesuatu." Sam mengangkat kedua tangan Sherly se dada nya kemudian ia usap lembut punggung tangan Sherly.
Sam tidak tau Sherly sedang menahan jantungnya yang berdetak abnormal agar Sam tidak mendengarnya.
Gue merasa tenang banget liat wajah lo Sher. Batin Sam
"Oh ya a-" ucapan Sherly terhenti karena ada yang memanggil namanya.
"Sherly?"
"Iya lo siapa?"
Sam melihat pemuda itu dari atas hingga bawah, bertubuh yang hampir sama dengan Sam hanya bedanya kadar ketampanan nya, masih gantengan Sam.
Sherly menatap bingung pada pemuda yang memanggilnya, dia membawa se bucket bunga Mawar putih ditangan nya. Muka nya seperti tidak asing tapi Sherly lupa.