"Ekhem!"
Mereka menoleh kearah suara, disana ada Sharlo berdiri sembari menggendong Layla ala bridal style,
"Bang, Layla kenapa?" Panik Sherly
"Ketiduran dia de, gue mau anter dia ke kamar dulu ya!" Sharlo berjalan menuju kamar Sherly
Sherly mengangguk meng iya kan dengan mata yang selalu mengikuti Sharlo berjalan.
"Sam mereka cocok banget ya?" Tanya Sherly tanpa sadar
Sam mencubit hidung Sherly gemas, "Kita juga cocok ko Sher."
Sherly meraup wajah Sam lalu mendorongnya kebelakang, "Gue gak bisa napas Sam!"
Sam melepaskan cubitannya kemudian tertawa melihat hidung Sherly yang memerah.
"Lo ko lama-lama nyebelin sih!"
"Tapi lo suka kan?" Sam menyenggol bahu Sherly
"Ihhh Sam!!" Pekik Sherly
Sherly meraup muka Sam dan mendorongnya kebelakang lagi tapi karena tubuh Sam ikut melengkung kebelakang Sherly terjengkang meniban badan Sam.
Pandangan mereka saling bertemu, mereka merasakan degup jantung satu sama lain, sangat kencang berdetak.
"Sher jantung kita ko detak nya se frekuensi?" Tanya Sam polos. Dengan posisi seperti ini Sam bisa merasakan jantung Sherly berdetak sangat kencang sama seperti dia.
Sherly mengangguk polos,
"Berarti fix kalian jatuh cinta!" Ucap Sharlo agak keras di dekat tangga dengan tangan menenteng plastik belanjaan.
Mendengar itu mereka langsung merubah posisi menjadi duduk kembali, mereka salting karena kepergok oleh Sharlo.
"Ih nga..ngarang Lo bang!" Elak Sherly gugup
"Tau lo Shar nga..ngarang aja!" Timpal Sam gugup juga
Sharlo tertawa geli melihat mereka salting karena kepergok olehnya.
"Makanya baca artikel deg-deg an ketemu lawan jenis tuh salah satu tanda jatuh cinta!"
"Udah ah Gue mau istirahat! Sherly lo makan abang udah beliin sekalian ajak Sam juga, Jangan macem-macem lo sama adik gue Sam!" Setelah berkata itu Sharlo mencelos pergi ke kamar nya.
Sherly melonggo mendengar Sharlo akan istirahat, bukan nya dia menyuruh Sam menunggu di sini?
"Sam itu abang-" tunjuk Sherly kearah Sharlo
Aduh alesan apa nih gue. Batin Sam
"Duh Sher gue laper nih!" Alih Sam memegang perutnya
"Oh iyaiya, yaudah gue ambilin dulu bentar!" Sherly beranjak pergi untuk ke dapur
Sam menghembuskan napas panjang nya,
"Aman,"
Sam mengusap dada nya tapi ada sebuah kalung liontin berbentuk love tersangkut di kancing jaket Sam, Sam mengangkat kalung itu tinggi, ia mengamatinya seperti nya ia kenal kalung liontin ini. Sam coba mengingat walaupun sekarang kepalanya terasa sakit,
"Selamat ulangtahun ya!"
"Makasih Sam, kado buat aku mana?"
Anak perempuan menadahkan tangan nya meminta kado,
"Taraahhh! Aku kasih kamu ini, didalam nya ada foto kita berdua lho!"
"Wahhh Makasih Sam, pakein ya!"
Sebuah kalung Liontin berbentuk love terpasang indah di leher anak perempuan yang sangat cantik itu, senyum nya merekah menampilkan wajah imutnya membuat Sam sangat gemas. Anak perempuan itu memeluk sebatas perut Sam karena dia lebih kecil dari Sam.
"ARGHHH!" Sam mengerang, ia menjambak rambutnya kasar.
Sherly panik mendengar erangan dari ruang TV, ia berlari seraya membawa 2 piring makanan.
"Sam lo kenapa?" Pekiknya
Sherly menaruh piring itu kasar di meja lalu mengecek keadaan Sam,
"Sam lo pusing ya yang sebelah mana?sini gue pijitin!"
"Gue ambilin minum dulu ya!"
Baru Sherly akan beranjak, tangan nya ditarik oleh Sam untuk duduk kembali.
"Gausah, lo tolong pijit pelipis gue aja, sakit banget."
Raut wajah Sherly sarat akan ke khawatiran, ia memijat pelan pelipis Sam tapi sang empu seperti masih merasakan sakit karena terus mengerang pelan.
Sherly segera menidurkan kepala Sam di pangkuan nya, Sherly menahan kedua tangannya yang terus memegangi kepalanya menghambat kegiatan Sherly yang akan memijat pelipisnya.
"Tangan lo bisa diem dulu gak sih hah, susah gue pijit nya!"
Sam membuka matanya memperhatikan Sherly bisa dilihat wajah cemas bahkan matanya sudah berkaca-kaca tapi tangan nya dengan telatennya memijat pelipis.
"Yang sakit sebelah mana lagi?" Tanya Sherly dengan suara bergetar
Satu tetes air mata lolos, entah kenapa hati nya selalu sakit melihat Sam kesakitan.
"Udah gak sakit, lo jangan nangis dong gue udah gapapa kok."
Sam menghapus air mata Sherly dengan ibu jari nya seraya tersenyum tulus.
"Lo makan dulu ya, biar gue suapin!" Ucap Sherly
Sam mengangguk lalu mendudukan diri. Sherly mengambil 1 piring berisi makanan kemudian menyuapi sam dengan serius.
"Lo juga makan Sher!" Titah Sam
"Gue nanti makan ko, yang penting lo dulu."
"No! Buka mulut lo, aaaaaa!" Sam mengambil sendok dari tangan Sherly
"Ini kan makanan lo, makanan gue yang itu!" Tunjuk Sherly pada makanan diatas meja
"Gapapa kan sama aja, lagian gue gak bakalan abis."
Akhirnya Sherly menerima suapan dari Sam, makan satu piring dan sendok berdua memang beda kaya ada rasa deg-deg an nya wkwk.
15 menit kemudian
Sherly tidur di pangkuan Sam seusai minum obat dan menonton acara TV sebentar, Sherly meminta Sam untuk istirahat menidurkan diri sebentar agar kepala nya tidak sesakit tadi tapi malah Sherly yang tidur duluan. Sam menggendong Sherly ke kamarnya, disana sudah tertidur lelap kedua sahabatnya.
"Dasar nyuruh tidur tapi malah ditinggal tidur." Bisiknya
"Maaf gue pinjem kalung liontin lo sebentar, good night sweetheart!" Bisik nya lagi
Sebelum meninggalkan kamar Sam mengecup singkat keningnya lalu tak lupa menaikan selimut sebatas dada.