Pagi ini Sherly kembali ke sekolah, ia akan membuktikan sendiri yang dikatakan Layla itu salah Sam tidak mungkin mengkhianati Sherly.
SKIP
Bel masuk berbunyi
"La, anter gue toilet bentar yuk?"
"Ayok sekalian gue mau ke kantin bentar hehe"
Saat akan keluar dari kelas mereka berpapasan dengan Sam dan Caca
Lo harus tenang Sher. Batin Sherly
Sedangkan Layla bingung ia harus bagaimana, Layla takut Sherly akan sedih.
"La ada Sam ya, gue cium parfum nya,"
"Hmm anu Sher itu-," Ucapan Layla terbata-bata
Sam membekap mulut Caca karena berabe kalo tuh cabe buka suara.
Untung Sherly masih buta, gue gak mau dia sakit hati liat gue sama Caca, maaf sayang. Batin Sam
"Sayang, kamu ko udah masuk sekolah?" tanya sam setenang mungkin
"Emang gak boleh aku sekolah?"
"Bukan gitu sayang, eh,"
"Tapi kok kamu gak bisa lihat aku, bukannya jadwal operasi udah lewat?" tanya Sam lagi heran
"Operasinya gagal."
"Kamu jangan sedih ya nan-"
"Hai Sherly," ucap Caca dengan senyum licik
Caca berhasil menepis tangan Sam yang membungkam mulutnya
"Oh ya kak Sam, thanks udah anter gue sampe kelas lo baik banget,"
Mampus gue. Batin Sam
"La ayok kita pergi!" Ucap Sherly
Sam mencekal tangan Sherly, ia ingin menjelaskan semuanya, "Sayang..sayang ..tunggu Sherly tunggu aku bisa jelasin,"
Sherly memberontak, "apalagi sih Sam, lepas tangan gue sakit please"
Sam melepaskan cekalan tangannya, lalu segera Layla menarik tangan Sherly pergi dari hadapan Sam.
✨
layla membawa Sherly ketaman belakang, Sherly diam saja dari tadi."Sher are u okay?"
"Im fine La," Sherly dengan senyum paksa
Gue gak boleh nangis didepan Layla, gue gak mau sahabat gue ikut sedih. Batin Sherly
"Lo gak bisa bohongin gue Sher, gue tau lo gini so kuat cuma depan gue," Layla memeluk Sherly memberikan ketenangan.
"Gue beli minum dulu, nanti gue balik lagi lo jangan kemana-mana!" Ucap Layla lagi
Saat Layla sudah pergi Sherly menangis, hatinya sakit ia masih tidak percaya Sam melakukan itu semua kepadanya, ia lebih memilih Chacha padahal satu sisi Sherly sangat membutuhkan Sam, Sherly pikir selain orangtuanya,Sam juga alasan Sherly untuk bertahan hidup.
Saat pikirannya sedang berkecambuk ada yang menyentuh bahunya, Sherly segera menghapus air matanya.
"Sherly, ngapain disini?" tanya Rangga
"Dokter, lagi pengen aja disini hehe,"
Rangga duduk disamping Sherly
"Jangan panggil dokter, Rangga aja Sher! Kamu abis nangis ya?"
"Ehmm engga ko engga nangis,"
"Soal Sam lagi? Oh ya janji aku mau lihatin foto Sam yang dulu direstoran,"
Rangga menyodorkan handphonenya, Sherly mengambilnya
1 detik
2 detik
3 detik
Air mata Sherly jatuh bebas ke pipinya, hatinya semakin sakit melihat foto itu
"Kenapa lo lakuin itu semua sama gue Hikss, kenapa Hikss Sam."
Rangga menuntun kepala Sherly ke pelukannya, ia menyukai gadis ini tapi ia harus sadar diri tidak ada cinta untuknya dihati Sherly, sekarang ia merasakan sakit melihat Sherly menangis seperti ini
"Kamu belum dengar penjelasan Sam, mungkin ia ada alasan lain bukan berniat mengkhianati kamu," jelas Rangga
"Dia jahat Hiksss"
✨
Sam ijin keluar kelas untuk menemui Sherly, hati Sam tidak tenang gadisnya pasti sangat terluka. Sam mencari Sherly disepanjang koridor, toilet tapi tidak ada, kebetulan ia melihat Layla dikantin bersama Alo."La, Sherly dimana?"
"Mau apa lo! Mau nyakitin sahabat gue lagi hah!" marah Layla
"Gue mau jelasin semuanya La, ini gak seperti apa yang lo pikir! Gue sayang sama Sherly, please kasih tau gue dimana Sherly?"
Layla menatap Alo, Alo mengangguk sebagai jawaban iya. Ia memang kecewa dengan Sam tapi ia tau alasan Sam melakukan itu semua.
"Sherly ditaman belakang,"
Tanpa babibu Sam berlari untuk menemui Sherly
✨
BRUK"NGAPAIN LO PELUK PACAR GUE SAT!"
"Tenang Sam saya bisa jelaskan,"
BRUK
BRUK"SAM BERHENTI, LO UDAH KETERLALUAN!" teriak Sherly
"LO YANG KETERLALUAN!" ucap Sam sambil menunjukan-nunjuk Sherly
BRUK
Rangga membalas pukulan Sam
"Lo boleh pukul gue, tapi jangan bentak Sherly!" ucap Rangga
Sam menyeka darah disudut bibirnya dan tersenyum miring "Ada hubungan apa lo sama pacar gue, dan Sherly kenapa lo bisa lihat tadi lo bilang operasinya gagal?"
"GUE EMANG UDAH BISA LIHAT, GUE BEGINI KARENA GUE PENGEN TAU ADA HUBUNGAN APA LO SAMA CACA...kemana lo saat gue butuh Sam Hikss, gue udah kabarin lo mengenai operasi gue dipercepat tapi lo gak dateng Hikss, gue tunggu dan begonya gue tetep tunggu lo Hiks Sam, gue masih sabar seminggu ini lo gak pernah ada kabar sebatas tanya kabarpun gak ada Hikss!" Emosi Sherly sudah tidak terkendali lagi
"kata siapa gue gak kabarin lo, setiap hari gue kabarin lo tapi selalu gak ada balesan, setiap hari gue titip cake kesukaan lo sama Caca supaya dititip lagi ke Layla untuk dikasih ke lo! sekarang lo malah pelukan sama orang ini, lo tuh masih pacar gue Sher bukan dia!"
"Pacar, lo bilang hah? Bahkan lo gak pantes jadi temen gue Hiks! Gue berjuang lawan penyakit gue dan kesedihan gue sendiri Hiks gak ada support dari lo sama sekali, apa masih pantes disebut pacar hah?"
Layla sudah tidak tahan melihat Sherly seperti ini, tapi Alo melarang nya mendekati mereka.
Sherly merasa sangat pusing, penglihatannya kabur badannya serasa sudah tidak kuat berdiri. Rangga yang mengetahui keadaan Sherly langsung menahan badannya agar tidak terjatuh.
"JANGAN PEGANG PACAR GUE SAT!" Sam melayangkan pukulannya lagi
BRUKK
"SHERLY!" teriak Alo dan Layla