55

10 2 0
                                    

Di taman belakang seorang gadis sedang menunggu datangnya Sam, ini sudah menjadi kebiasaannya semenjak buta Ia hanya bisa menunggu Sam datang, Ia ingin selalu mendengar suaranya, tawanya, dan tertawa karena tingkah konyol Sam ia selalu merindukan itu semua.

Di satu tempat seorang gadis baru saja diantar pulang,
" Thanks Kak, mampir dulu ya Ya kan lo first time banget ke rumah gue!"

" Lain kali deh, gue ada urus-"

" Aduh kak kepala gue sakit lagi." Caca memegang kepalanya

Sam merasa bersalah karena dia Caca jadi begini, Sam membantu memapah Caca ke kamarnya, ia merebahkan tubuh Caca di atas kasur lalu menyelimutinya.

" Rumah lo sepi, orang tua lo ke mana? " Sam bertanya

" Orang tua gue udah nggak ada kak, gue dulu tinggal sama oma dan adik gue tapi sekarang mereka ada di Amerika."
Jelas Caca dengan nada sedih

" Sorry gue nggak tau"

"Gak apa kak."

"Jadi apa lagi yang bisa gue bantu?"

Caca nampak berpikir sedangkan Sam gelisah ia terus melihat jam ditangannya pikirannya tertuju pada Sherly.

"Lo bisa masak?"

"Engga"

"Gue laper kak" Caca mengerucutkan bibirnya

Sam menarik napas panjang "Okey gue beliin makanan di Restoran sekitar sini"

"Ett kak gue ikut dong, please"

"Fine"

Sabar Sam. Batin Sam

"Sam kemana sih, biasanya gak selama ini dia dateng" Sherly bicara pada dirinya sendiri

Sudah 3 jam Sherly menunggu Sam ditaman belakang tapi tak kunjung datang, Sherly masih berpikir positif mungkin ada pelajaran tambahan

Mora memegang bahu Sherly " Nak, didepan ada dokter Rangga, mau ketemu kamu!"

Sherly mengganguk, mora dengan hati hati mengarahkan Sherly jalan

"Hai Sher, kamu lagi kosong kan boleh temani saya makan sebentar" pinta Rangga

"Boleh ko dok"

Rangga tersenyum karena jawaban Sherly menerima ajakannya.

"Mih kalo Sam kesini bilang ya Sherly keluar sama Dokter Rangga"

"Iya sayang, hati hati yaa kalian"

"Abis ini gue ijin pulang ya, ada urusan nanti makanan biar gue yang bayar"

Caca mengerucutkan bibirnya "Yahh ko pulang sih, temenin gue dulu dong ka sampe sepupu gue dateng"

Sam mengangguk pasrah

Maafin aku Sher. Batin Sam

Dimeja lain ada Sherly dan Rangga sedang makan ralat hanya Rangga yang makan

"Oh iya Sher kalo operasi mata kamu dipercepat kamu gak masalah?"

"Bagus dong dok kalo dipercepat, malah aku mau banget"

"Oke malam ini siap?"

"What malam ini?" Kaget Sherly

"Iyaa betul, jadi begini Sher kamu gak perlu terbang ke Amerika kamu cukup ke rumah sakit yang biasa kamu cek up nanti saya pribadi yang membantu jalannya operasi kamu"

"Mami dan papi tau?"

"Saya sudah beri tahu mereka"

Sherly mengangguk mengiyakan

Rangga mengedarkan pandangannya mencari waiters tapi matanya menangkap seseorang yang berada tak jauh dari mejanya, Sam bersama perempuan.

Rangga terbatuk-batuk karena tidak menyangka Sam bermain gila dibelakang Sherly.

"Sher apa kamu percaya kalo aku bilang Sam sedang berduaan dengan wanita?"

"Gak mungkin dok, dokter jangan ngada-ngada" bantah Sherly

"Sebagai bukti aku akan mengambil gambar mereka, setelah kamu bisa melihat kamu boleh pinta ke aku"

Sherly hanya diam membisu

"Apa kamu sudah beritahu Sam tentang operasi kamu malam ini?"

Sherly mengangguk


"Kak boleh pinjam handphonenya?" Pinta Caca

"Buat apa, bukannya lo ada handphone?"

"Punya gue lowbet ka"

Sam dengan terpaksa memberikan handphone yang tidak dipola itu, saat sudah ditangan Chacha dengan sengaja dijatuhkan olehnya kedalam sup.

"Handphone gueee" panik Sam

"Ya ampun kak sorry, gue gak sengaja serius nanti gue ganti deh"

"Bukan masalah ganti, disana banyak foto penting tau gak lo!" kesal Sam

Caca pura pura menangis untuk mengalihkan keadaan, Sam yang tidak bisa melihat perempuan menangis pun menenangkan Caca.

"Kena lo" gumam Caca tersenyum licik




MY SAM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang