Bab 11

1.9K 228 38
                                    

"Karena produk baru kita sukses di pasaran, rencananya besok malam saya akan mengadakan pesta perayaan untuk perusahaan di rumah saya. Jadi, luangkan waktu kalian. Kalau perlu ajak pasangan kalian atau teman-teman kalian supaya acara kita menjadi lebih meriah."

Semua bersorak kegirangan. Mendengar kata pesta memang tidak jauh dari hal-hal yang seru dan menyenangkan. Akan ada hiburan, makanan dan minuman, musik, games, atau sesuatu mengejutkan lainnya. Yoongi akan mengadakan kegiatan itu besok malam.

Tidak hanya itu, Yoongi juga melakukan kegiatan amal dengan menyumbangkan sejumlah dana ke panti asuhan atas kesuksesan bisnisnya. Dari beberapa panti yang ia kunjungi, pria itu ternyata telah menjadi donatur tetap di sana.

Seharusnya Sohyun ikut tertarik mengikuti acara tersebut, lagi pula, ia juga selalu menikmati dulu saat-saat Hi-Tech merayakan pesta perusahaan semacamnya. Namun kali ini Sohyun merasa gugup. Ah, atau mungkin dikarenakan levelnya yang tidak cukup setara dibandingkan karyawan lain di Genius? Benar. Rata-rata karyawan dan karyawati di sana memakai pakaian yang modis. Para wanita pandai berdandan, sedangkan para pria pandai bergaya. Hanya Sohyun yang merasa ketinggalan zaman.

"Kau kenapa?" tanya Hani di sela-sela pengumuman. Mereka semua berada di sebuah aula, di mana ada panggung kecil di bagian depan dan Yoongi sedang berdiri di sana.

"Entahlah, Eonni. Aku merasa khawatir dengan pestanya."

"Hei, ini kesempatan emas. Kau bisa ajak pacarmu itu, lagian aku sudah memberimu sedikit tips mengenai cara merias diri. Iya, kan?"

Bukan ide buruk, pikir Sohyun. Gadis itu tentu bisa memanfaatkan keadaan ini untuk mendekati kekasihnya, memperbaiki jarak mereka yang mulai merenggang.

Dan bagusnya Yoongi menepati janji. Tempo hari, Hani menemui Sohyun dan mengajak gadis itu ke apartemennya. Hani mengajari berbagai teknik ber-make up. Karena niat Sohyun dari awal adalah untuk menarik perhatian Jimin, maka gadis yang awalnya tidak terlalu suka dengan alat make up itu malah dengan tiba-tiba merasa terobsesi. Ya, dia harus bisa memenangkan hati Jiminnya!

Tapi, ada satu hal yang mengganjal di pikirannya. Sohyun mengingat kejadian hari itu, hari di mana ia pergi bersama Yoongi dan Hani. Tepatnya, sehari setelah Sohyun mempelajari soal riasan wajah.

***

"Heh, perhatikan kami! Kenapa kau menutup matamu? Katanya kau penasaran apa itu make out?"

Sohyun menetralkan denyut jantungnya, mencoba bernapas secara normal. Ia pelan-pelan menyingkirkan tangannya dari wajahnya, lalu membuka mata. Walau di sana ada sedikit rasa keraguan, tapi karena keyakinan dan tekad Sohyun yang kuat, gadis itu pun memberanikan diri untuk melihat. Ya, melihat bosnya mengajarkan salah satu cara melakukan make out di depan mata kepalanya.

"Ini make out yang paling umum dan mudah dilakukan. Semua pria suka melakukannya," jelas Yoongi.

"Sohyun, perhatikan kami baik-baik," tambah Hani.

Sohyun menggigit bibir ketika Yoongi mulai meletakkan sebelah tangannya ke bagian tengkuk Hani. Tangannya yang lain, meraba bagian belakang tubuh Hani. Mereka berdua bertatapan lama, saling tersenyum hingga Yoongi dan Hani perlahan mendekatkan wajah mereka. Sohyun mulai ngos-ngosan. Ia merasa kehabisan napas meskipun ketiganya berada di luar ruangan. Sohyun harusnya mendapat cukup banyak oksigen, juga angin segar. Namun, ia malah merasa panas.

Yoongi dan Hani menempelkan kedua dahi mereka. Keduanya memejamkan mata dan entah sejak kapan, lengan Hani telah melingkar di leher Yoongi. Sohyun merasa sedang menonton drama secara live. Ini adalah adegan yang selalu dilewatinya. Tak tahu apa alasannya, tapi Sohyun geli ketika melihat dua pemeran utama yang saling bercumbu.

Problematic Boss ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang