Bab 20

1.5K 175 21
                                    


Sungkyung kewalahan akibat Sohyun yang terlalu keras kepala. Gadis itu ngotot ingin ikut bersamanya menuju rumah sakit tempat Minhyuk dirawat. Bagaimana tidak khawatir? Minhyuk tetaplah kakaknya, meskipun ibu mereka telah berbuat hal yang dapat dikatakan kejam. Bagi Sohyun, Sungkyung, Minhyuk, dan Beomgyu masihlah keluarga.

Agar tidak menimbulkan kekacauan di rumah sakit, Sungkyung pun segera meminta izin kepada dokter supaya ia diperbolehkan membawa Sohyun keluar bersamanya. Yoongi tak dapat mencegah tindakan Sungkyung, pria itu dengan senang hati meminjamkan mobilnya untuk mengantar kakak-beradik tersebut ke tujuan mereka.

Sesampainya di rumah sakit Minhyuk, Sohyun berjalan tertatih-tatih. Pegal di sekujur tubuhnya belum sepenuhnya sembuh. Sungkyung yang begitu cemas dengan adik lelakinya itu, dengan terpaksa menitipkan Sohyun pada Yoongi karena ia harus mengecek prosedur penanganan Minhyuk di ICU. Berhubung Beomgyu juga terlalu muda untuk diberikan informasi oleh dokter yang menangani Minhyuk, maka Sungkyung—sebagai orang dewasa—harus hadir di sana menggantikan ibunya yang berada di penjara.

"Tuan Yoongi, titip Sohyun sebentar ya! Saya harus segera menemui Dokter Han!" ucap Sungkyung terburu-buru.

"Oh, baiklah. Kalau begitu, saya yang akan menjaga Sohyun dan menyusul Nona nanti."

"Terima kasih." Sungkyung segera berlalu, meninggalkan Sohyun bersama Yoongi di halaman rumah sakit.

Yoongi yang berusaha memapah Sohyun, secara terang-terangan ditolak. Tangan Yoongi ditampik ketika mencoba untuk memegang tubuh Sohyun.

"Kau kenapa? Aku hanya ingin membantumu berjalan, jangan begini padaku," protes Yoongi.

"Saya bisa jalan sendiri, tidak butuh bantuan Mister."

Yoongi menghela napas dan membiarkan Sohyun berjalan di depannya. Beberapa kali Yoongi mendesah, Sohyun melangkahkan kakinya seperti siput. Terlalu lambat. Kalau begini, kapan mereka sampai ke dalam? Apalagi, ruangan Minhyuk ada di lantai lima rumah sakit.

"Kau kelamaan!" Yoongi berjalan cepat menyejajari Sohyun lalu segera mengangkat tubuh gadis itu.

"Turunkan, Mister! Saya bisa jalan sendiri! Saya masih punya kaki!"

"Sekarang bukan saatnya untuk keras kepala, kakakmu sedang sekarat, apa kau tidak khawatir?? Kita harus sampai ke ruang ICU secepatnya!"

Yoongi benar. Sekarang ini, Sohyun tak dapat lagi membantah. Gadis itu membiarkan Yoongi menggendongnya sampai ke lantai lima. Di saat seperti itu, Sohyun jadi mengingat kejadian yang sama. Yang terjadi beberapa minggu lalu saat ia masih menjadi sekretaris Genius. Yoongi menggendongnya karena kakinya terkilir. Dan kali ini, Yoongi pula yang menggendongnya ketika kondisi fisiknya melemah.

Mendapat perlakuan sebaik itu, Sohyun merasa tidak pantas. Baginya, dirinya yang sekarang hanyalah wanita yang kehilangan kehormatannya. Kotor, tidak pantas berdiri bersama berlian seperti Yoongi.

Tunggu, mungkin terlalu sempurna jika disebut sebagai berlian. Bagaimanapun juga, identitas Yoongi sebagai anggota mafia lah yang membuat Sohyun menjadi benci. Sepertinya, Yoongi sama kotornya dengan Sohyun, atau derajatnya jauh lebih rendah dari yang dapat ia bayangkan.

***

"Tidak ada jalan lain selain transplantasi jantung. Keadaan pasien sudah sangat parah, jika penanganan terlambat, maka nyawa pasien bisa melayang."

Mendengar pernyataan dokter, seketika Sungkyung melemas. Pikirannya berkecamuk, di mana bisa menemukan donor jantung dalam waktu yang singkat?

Sohyun menatap iba kakaknya, membantu mengusap punggungnya untuk menenangkan. Namun, yang ada malah gadis itu tertular sedih. Ia menangis, meskipun ditahan, air matanya tetap lolos. Beomgyu, remaja 17 tahun itu ikut terpuruk. Ia berjongkok dan duduk di depan Sungkyung lalu merangkulnya.

Problematic Boss ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang