Take 12 (Rumah Naila)

29 2 0
                                    

Sesampainya dirumah,Dewi mengantar Naila masuk ke kamar untuk beristirahat.

Dewi:"Raka tunggu disini sebentar ya,"
Raka:"iya tante."

Dewi mengantar Naila hingga masuk kekamarnya.
Ia menyelimuti tubuh Naila.

Dewi:"Kamu gak boleh capek-capek, sekarang istirahat ya."(membenarkan selimut)

Naila menyadari bahwa raut wajah Dewi terlihat menyembunyikan sesuatu.

Naila:"Buk...emangnya Naila sakit apa,kasih tau aja biar Naila tau."
Dewi:"Kamu cuma nggak boleh kecapekan."
(Berusaha terlihat biasa saja)
Naila:"Beneran?"
Dewi:"iyaaa.Sekarang istirahat ya"

Sebelum keluar kamar,ia memastikan bahwa Naila benar-benar tidur.
Lalu Dewi menemui Raka yang sedang duduk diteras rumah.

Dewi datang dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Raka:"Tante kenapa?"(panik)

Dewi terduduk lemas.

Dewi:"Tante baru tau ternyata selama 3 tahun terakhir ini Naila sakit (.......)"

Raka diam tidak percaya.Baru seminggu ia bertemu dengan sepupunya,kini malah ia mendapat kabar yang begitu buruk.

Keenan:"Apa tan?"

Suara Keenan mengagetkan keduanya.

Raka:"(memasang wajah emosi) Ngapain kesini (tangannya mengepal)
Keenan:"Aku cuma mau mastiin keadaab Naila"

Raka mendekat kearah Keenan dan mencengkeram kerah bajunya.

Dewi:"Raka,jangan.Dia juga teman baik Naila?"
Raka:"Apa?Teman baik?Tante gak salah ngomong?Keenan dan teman-temannya tiap hari bully Naila."

Dewi kaget dan menatap Keenan tidak percaya.

Keenan:"Ka...dengerin penjelasan mu dulu."

Bruggg.....

Satu pukulan mendarat dipipi Keenan yang membuatnya jatuh tersungkur.

Raka:"Gak ada yang perlu dijelasin.Kalian seneng kan tau Naila sakit dan hanya punya sedikit waktu buat ngelanjutin hidup?"

Naila:"Jadi maksudnya,umur Naila gak lama lagi?"

Tiba-tiba Naila sudah berdiri didepan pintu dan mendengar pembicaraan mereka.

Naila jatuh terduduk dan kedua kakinya terasa sangat lemas.
Ia menangis tersedu-sedu kemudian Dewi segera memeluk untuk menenangkan Naila.

Raka dan Keenan diam.

Keenan:"Ka,aku memang satu genk sama Andre.Tapi aku gak pernah sekalipun nyakitin Naila"
Raka:"Dasar pendusta!!!(akan memukul Keenan)"

Naila:"Jangan Kak,Keenan benar,dia yang paling baik sama Naila sebelum kakak dateng."

Raka hanya diam menatap Naila yang tangisannya semakin menjadi.

Naila:"Buk....maafin Naila,Naila banyak ngerepotin ibuk,sekarang malah Nai sakit kayak gini."
Dewi:"Kamu nggak boleh ngomong gitu.Nai pasti sembuh"

Naila menangis.

Regret (HISTORIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang