Ctasssssss
Satu cambukan mendarat pada betis Naila.Laras melepas lakban yang melekat pada mulut Naila dengan kuat.
Naila:"sakit Ras,jangan cambuk aku" (mulai menangis)
Laras:"suka-suka aku lah" (mencambuk lagi)Naila menangis dan kesakitan.Ikatan ditangannya semakin kuat.Di betisnya nampak bekas cambukan.
Laras mencambuk Naila berkali-kali sementara yang bisa ia lakukan hanya menangis dan memohon pertolongan pada Allah.Disa:"(Mendekat lalu menampar) Haha rasain!!!!"
Andre dan Damian hanya duduk diam menonton.
Naila:"Lepasin aku,aku gak akan laporin kalian.Tolong..."(memohon)
Laras:"Enak aja baru sepuluh kali cambukan masih kurang,Nai sayaaaaang." (Mencengkeram dagu Naila)
Damian:"Awas ya kalo kamu berani lapor,kita bakalan bikin kamu mati."Naila menangis kemudian ia mengangkat kepalanya.
Naila:"Tanpa kalian bunuh pun aku juga akan mati.Karena semua akan kembali pada Tuhan."
Andre:"Heh gak usah sok-sok an ceramah ya.Kita gak butuh."
Disa:"Iya tuh sok suci banget.Cuih" (meludah ke sembarang tempat)Naila:"Apa kalian gak takut sama azab Tuhan?Kelakuan kalian semua udah kelewatan.Memang pantasnya kalian segera diberi teguran."
Andre tersentak mendengar perkataan Naila.Damian segera bangkit dari posisi duduknya lalu menjambak jilbab Naila sekuat mungkin.
Disa pergi mengambil pisau cutter dan jeruk nipis.
Damian:"(Menjambak Jilbab) Banyak omong!Gak usah sok suci.Mau kita tambahin siksaannya?"
Disa datang.
Disa:"Aku gak sabar pengen bikin kamu tetap hidup tapi kayak mati"
(Membuka pisau cutter lalu membelah jeruk nipis)Laras tersenyum miring.
Laras:"Ndre,Damian pegangin." (Menunjuk kearah Naila)
Laras melepas tali yang ada ditangan Naila lalu memegang tangan sebelah kirinya.
Disa mendekat dan mengarahkan pisau itu ke tangan Naila.
Naila pasrah dan menangis.
Ketika pisau telah mendarat ditangan Naila dan Disa hendak menariknya,suara dobrakan pintu terdengar lalu mengagetkan semuanya.Brakkkk.....
Raka memandang kesudut ruangan, tatapannya terhenti ketika melihat Naila yang menangis dan tangannya hampir disayat pisau oleh Disa.
Emosinya memanas melihat keadaan Naila yang sangat mengenaskan.
Raka:"Nailaaaaa!!!(berteriak)"
Raka membanting kacamatanya sendiri lalu melepaskan dasi dan mengeluarkan bajunya.
Raka yang sesungguhnya sudah nampak.Laras dan Disa tercengang.
Raka berlari lalu menarik baju Andre sampai ia terjatuh.Raka memukuli Andre habis-habisan.
Damian mencari kayu untuk memukul punggung Raka.Ketika akan memukul,Keenan datang lalu menepis kayu itu.
Damian diam menatap Keenan.
Keenan:"jangan siksa Naila terus."
Damian:"Ndre....(memanggil Andre)"Andre diam dan menatap Damian lalu Keenan.
Andre:"oh...temen kita cepu" (tertawa sinis sambil mengelap Pipinya yang terkena darah)
Andre memukul pipi Keenan.Perkelahian pun terjadi.
Luka tergores pada setiap tubuh mereka.Laras dan Disa ketakutan melihat ini,mereka memutuskan untuk kabur dan berpura-pura tidak tau apa-apa.
Disa:"Ras kabur aja ayok,Raka ngeri banget" (menarik tangan Laras)
Laras masih terdiam dan amazed melihat Raka yang ternyata pintar adu fisik.
Disa:"Laras!(menarik tangan laras)
Laras mengangguk.Lalu mereka pergi.
Naila kebingungan dengan situasi ini.Ia takut akan ada yang terbunuh.Naila:"Kak,udah.Jangan diterusin."
Raka menatap Naila sejenak lalu meberi pukulan sangat keras pada Andre.
Keenan:"(memukuli Damian) Manusia gak punya hati!Kalian gak tau kan gimana keadaan Naila sebenarnya."
Damian dan Andre diam terbaring lemas.Raka melepas ikatan Naila dan membantunya berdiri.
Keenan membentak untuk menjelaskan sakit yang diderita Naila.
Naila:"jangan Nan"
Raka:"Biarin Biar mereka tau,biar sadar diri."Naila menundukkan kepala.
Keenan:"Kalian gak tau kan kenapa setiap kali disiksa,Naila diam gak lapor dan gak ngelawan?!"
Di mengambil nafas.
Keenan:"Itu semua karena dia mau ninggalin kesan yang baik sebelum dia pergi.Harusnya kalian minta maaf ke Naila sebelum akhir hidupnya.MANUSIA GAK PUNYA HATI!!!!!!" (membanting kursi dengan sangat kuat)
Andre dan Damian berdiri.
Mereka tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun.Andre menatap Naila untuk memastikan apakah perkataan Keenan benar.
Naila mengangguk sambil menangis.
Tiba-tiba Naila mengalami mimisan lagi.Naila mengelap darah lalu menunjukkan pada Raka.
Naila:"(menyodorkan tangan yang terkena darah) Kak...."
Gadis itu lemas dan kemudian pingsan.
Keadaan semakin panik dan 4 orang laki-laki itu mengantar Naila ke Rumah Sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret (HISTORIA)
Acak"Kita tidak pernah tau seberapa berat beban yang orang lain tanggung. Jika tidak bisa mengerti setidaknya jangan pernah menambah beban dalam hidupnya 🌸" ~herichapurnama Cast Utama: -Rizqi Annisa as Naila -Bagus Wandiro as Keenan -Fahrinalendra Alfa...