UGD

10.1K 308 1
                                    


Auto lagi males nulis heheh



🙃🙃🙃

Ana kini sudah berada di kamar nya, ia menangis sejadi nya hingga tak memperdulikan Lia yang sedari tadi menggedor gedor pintu nya

"Ana, buka dong pintu nya" Lia

Ana tak menyahut, ia memilih menangis dalam diam mengingat ucapan yang Dewa lontarkan pada nya

"hahah.. Ana,, ternyata Leon bener..lo itu murahan. Tidur sama siapa aja lo jadiin, asal lo itu dapat uang!"

"Dan tadi nya gue mau bawa lo pulang ke Mamah Reni.. Tapi gue gak abis fikir.. Gimana Mamah kalo tau anak perempuan nya begitu murahan dan menjijikkan..bahkan sampah sama lo aja lebih berharga sampah!!"

"DAN GUE GAK SUDI PUNYA ADIK KANDUNG KAYA LO"

Deg!

Ana mematung seketika, Apa yang dimaksud dewa? Mengapa ia menyebut nama mamah nya? Dan mengapa ia bicara tentang adik kandung? Sungguh Ana tak mengerti

"Maksud lo apa?" Ana merasa terpancing

"Iya!! Lo itu adik kandung gue! Karna kita itu anak kembar yang terpisah ANA!!"

Ana menggeleng "gak mungkin, lo bohong!"

Dewa menatap tajam Ana
"gue gak bohong, gue ngelakuin ini semua demi Mamah gue. asal lo tau, setiap hari Mamah nangisin lo terus...sampe dia sakit pun dia tetep manggil nama lo terus"

"awal nya gue mau bawa lo pulang ke Mamah, dan awal nya juga gue sayang sama lo Ana, karna lo adik kandung gue.. Lo inget pasca gue ribut sama Leon di rooftop kemarin? Itu karna apa? Itu karna gue pengen bales dendam sama Leon karna udah nyakitin lo!"

"seharus nya gue gak usah belain lo.. Karna bener Ana... LO ITU MURAHAN,, GUE GAK SUDI PUNYA ADIK KANDUNG MACAM LO!!" Dewa murka

Setelah mengatakan itu Dewa melenggang pergi

Ana menangis kembali, mengapa hidup nya selalu di timpa dengan masalah? Dan tidak jauh dari kata hinaan, ejekan, cacian serta makian untuk nya. Apakah Ana tidak berhak bahagia?

Ana juga manusia sosial yang membutuhkan sosok keluarga. Ia ingin seperti orang orang di luar sana yang bahagia bersama keluarga nya dan bermain bersama kedua orangtua nya

Mengapa takdir selalu mempermainkan kehidupan gadis 17 tahun ini? Sungguh, gadis yang sangat malang bukan?

Ana mengeluarkan obat terlarang di laci kamar nya. Dan ia pun langsung menelan belasan butir obat terlarang itu sampai ia pinsan tak sadarkan diri

Biar lah semua ini berakhir, Ana sudah tidak kuat. Tidak kuat menghadapi neraka dunia, serta kejahatan dunia. Tolong biarkan lah ia tenang,, ia ingin bebas tanpa masalah yang selalu ia panggul di bahu nya. Biarkan ia melepas kan beban yang selalu memberatkan kepala nya.

Dan Ana ingin ia hidup damai dan tenang di alam bawah sadar nya

————

Leon yang kini sedang berada di kamar nya pun merasa sangat hancur dan kacau. Ia sangat menyesali ucapan nya pada tempo hari lalu. Demi apa pun ia sangat mencintai Ana, ia tidak ada niat dan maksud apa pun untuk menyakiti Ana

Pusing memikirkan Ana, di tambah lagi dengan kenyataan bahwa Ana adalah adik kandung Dewa. Mengapa serumit ini?

Ucapan Dewa tempo hari masih tengiang ngiang di kepala nya

"gue jamin lo gak akan pernah ketemu sama Ana"

Leon tidak akan bisa hidup tanpa Ana, lihat lah? Baru 2 hari tanpa Ana rasa nya begitu sunyi dan suram. Beginikah rasa nya kehilangan? Kehilangan seseorang yang amat kita cintai hanya karna sebuah kecerobohan?

WANITA MALAM (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang