END ❤

12.2K 259 21
                                    


🙃🙃🙃

"Saya terima nikah nya Anatasya Putri binti Deta dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai"

"bagaimana para saksi? Sah?"

"sah"

"Alhamdulillah"

"pak ustad? Udah boleh ngamar?" tanya Leon cepat

Mendengar itu sontak membuat yang lain tertawa. Ana tersenyum begitu pun Leon, tak menyangka hari ini tepat di hari ulang tahun Leon yang ke 22 begitu membahagiakan. Leon merasa jsdi orang yang paling bahagia di duaia ini, karna tuhan memberikan kado yang begitu indah untuk nya.

Hari-hari yang sering ia lalui bersama, suka duka, senang derita, rintangan, cobaan semua nya sudah ia lalui. Dan sekarang adalah hasil dari apa yang selama nya mereka jalani

Tak menyangka takdir mempertemukan mereka di jalan yang kotor, terpisah dan kembali di persatukan di atas pelaminan.

———

4 bulan kemudian

Ana baru saja keluar dari kamar mandi, tak sengaja ia melihat suaminya yang masih berbaring di tempat tidur. Kelihatan nya sangat mengantuk, baiklah Ana tak akan mengganggu nya

Ana keluar kamar dan langsung berkutat di dapur, ia akan menghidangkan sesuatu untuk Leon, suaminya. Ana memang tidak mahir dalan hal masak memasak, namun dengan bantuan mbah google semuanya bisa di atasi

Butuh waktu lima belas menit Ana sudah siap menghidangkan nasi goreng seafod untuk Leon tersayang. Ana mulai menata nya di mejs makan, sesekali ia menoleh ke belakang belum ada tanda - tanda Leon akan datang

Setelah selesai menata, Ana pun menaiki tangga berniat untuk membangunkan Leon. Ana membuka pintu kamar, ia pun mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, tidak ada Leon disini. Lalu kemana kah suamunya itu?

"Leon?" panggil Ana

Huekkkk!!

Hueeekk!!

Mendengar itu sontak membuat Ana kelabakan suara itu berasal dari kamar mandi. Dengan cepat Ana menghampiri Leon yabg sedang menunduk di depan wastafel

"Astaga Leon" dengan cepat Ana memegang tengkuk suaminya berniat membantu Leon agar mudah memuntahkan nya

Leon terus saja memuntahkan isi perutnya, padahal semalam suaminya itu belum makan tapi mengapa banyak sekali yang di keluarkan?

Ana tidak merasa jijik, ia terus saja memijit tengkuk Leon, cowok itu pun mendongak dan membasuk mulutnya menggunakan air keran. Ana terkejut melihat wajah Leon yang pucat pasi

"Astaga, Leon kamu pucet banget" dengan cepat Ana membantu Leon untuk berbaring di tempat tidur sekedar istirahat

"Kamu diem disini ya, aku beli bubur dulu di depan komplek" Ana membuka laci, mengambil obat dan memberikan nya pada Leon "Ini obat sebelum makan, magh kamu pasti kambuh nih"

Ana membimbing Leon untuk duduk dan mulai meminum obat, lalu ia pun membaringkan Leon kembali

"kamu disini dulu"

"Hati-hati sayang" ucap Leon dengan nada lemah

Ana mengangguk dan tersenyum, sebelum pergi ia mengusap kening suaminys dengan sayang lalu melenggang pergi menuju tukang bubur di depan komplek

Ana menutup pintu tak sengaja ia melihat Aulia (ada yang inget sama Aulia? Itu loh temen sekelas Ana waktu SMA) btw, Aulia saar ini sudah menjadi kakak ipar nya alias menikah dengan Dewa. Dan kebetulan Dewa dan Aulia tinggal tidak jauh dari rumah nya, mereka hanya beda blok saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WANITA MALAM (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang