Tragedi di Club

7.2K 159 7
                                    

🙃🙃🙃

"Apa karna cowok ini kamu kabur ninggalin pernikahan kita?"

Ana semakin mengerutkan dahinya bingung, apakah cowok ini sudah gila. Pernikahan apa sih yang di maksud dengan nya. Ana menghempaskan lengan nya tetapi tak bisa karna Leon mencekam nya kuat

"Apaan sih lo, pernikahan apa sih. Ngigo lo?" protes Ana

"Ana, aku serius. Kamu kabur dari rumah, kenapa? Karna cowok ini kan" Leon menatap Andre dan melepaskan cekraman di lengan Ana

"Brengsek lo!"

Bugh

Leon langsung memukul wajah Andre, melihat itu Ana terkejut dan langsung beralih menghampiri Andre, ia menatap Leon nyalang

"Lo yang brengsek!" ujar Ana

Leon mengatur nafasnya, ia tidak boleh emosi. Jangan sampai dirinya semakin memperkeruh keadaan, tetapi melihat Ana yang membela pria itu sukses membuat darah Leon mendidih

"Maksud kamu apa Ana?!"

"Lo adalah cowok brengsek yang udah ngerenggut harta berharga gue"

Deg!

"Dan buat gue menderita! Puas Lo! Sekarang lo pergi dari sini. Gue gak mau liat muka lo lagi. Pergi lo!" bentak Ana

Jantung Leon berdegup kencang, mengapa Ana mengingat itu. Bukan nya gadis itu lupa ingatan? Apa jangan-jangan... Ana sudah mengingat semuanya? Tidak, itu tak boleh terjadi. Walau bagaimana pun masalalu nya sangat membuat Ana terpukul sampai-sampai gadis itu hendak mau bunuh diri dan koma selama setahun

"Kenapa lo inget semuanya?" tanya Leon

Ana tertawa meremehkan "Apa? Lo itu cuma orang jahat yang kurung gue di rumah wanita gada akhlak itu. Kalian semua emang bener-bener jahat, ngebiarin gue hidup di lingkungan yang penuh dengan kebohongan. Anjing lo" murka Ana

Leon tetap lah Leon, ia paling tidak suka di bentak seperti ini. Leon pun menarik tangan Ana dan mencekam nya kuat "Bibir lo manis, jadi tolong jaga ucapan lo"

Ana menghempaskan tangan nya kasar "Jangan sentuh - sentuh gue. Sekarang lo pergi dari sini" usir Ana

Leon menatap Ana tajam, dirinya memang masih mencintai gadis itu, namun emosi nya telah mengalahkan rasa cinta nya. Leon pun menatap Ana dengan remeh

"Lo gak berhak usir gue dari sini, gue pelanggan dan gue mau pelayanan VVIP dari lo, sekarang!" ujar Leon santai

Plakk

Suara tamparan sukses mencuri perhatian sekitar, begitu juga dengan Dewa CS yang sedang duduk di sofa. Leon merasa pipi kirinya memanas, ia tak menyangka Ana akan melakukan ini. Oke fix Ana sudah mengingat semuanya, dan sikap nya pun berubah, bukan Ana yang pemalu dan kekanakan lagi tapi berubah menjadi Ana yang pemberani dan juga bar-bar

"Jaga ucapan lo, sehina itu gue dimata lo hah! Sekarang gue udah berhenti kerja disini. Dan inget gue bukan jalang yang layanin nafsu para berengsek kaya lo!" ujar Ana tajam

Leon melangkah mendekati Ana, dan menatap tepat di bolamata gadis itu "Dasar cewek licik!, yang ngelakuin hal gamau rugi cuma demi duit"

Ana menggeram ketika Leon mengatakan itu, sebenarnya ia tak terima namun mau bagaimana lagi. Itu semua memang benar, tapi apakah harus di ungkit kembali?

Baru saja Ana hendak menimpali ucapan Leon,  tak lama datang Dewa, Erik, dan juga Agnes. Dewa melihat Ana dengan wajah terkejut nya begitu juga Erik

"Bidadari balik lagi oy?" ucap Erik

Dewa masih menatap Ana tak percaya, lalu ia pun melangkah mendekati Ana. Baru saja ia hendak memeluk adik nya itu namun dengan cepat andre menendang perut Dewa dan menarik Ana ke punggung nya

Dewa tidak terima dan menatap Andre tak suka "apa-apa an lo!" kesal nya

"Lo yang apa-apaan maen peluk -peluk orang sembarangan" balas Andre

"Wajar gue peluk dia. Gue abang nya dan lo siapa?!" bentak Dewa

Andre menatap Ana seolah meminta jawaban dan Ana pun menggeleng kan kepala nya. Andre pun menatap Dewa kembali

"Lo liat sendiri kan? Dia gak kenal sama lo" ujar Andre

Dewa menatap Ana tak percaya, mengapa Ana bisa setega itu dengan dirinya. Tak mengakui dirinya sebagai abang kandung nya, Dewa hendak menghampiri Ana, tetapi langsung di tahan oleh Leon

"Dia udah inget semuanya" bisik Leon

Dewa terkejut bukan main, bagaimana bisa Ana ingat semua nya? Sedangkan doktee saja memprediksi bahwa Ana lupa ingatan permanen sehingga tak bisa mengingat masa lalunya

"Gimana bisa?" gumam Dewa

Dewa pun menatap Ana sendu "Ana, gue mohon sama lo. Tolong pulang Na, kasihan Mamah sama Papah dia selalu mikirin lo. Mamah sampe sakit Na, dia khawatir sama lo" ujar Dewa

Ana mengalihkan pandangan nya, sungguh ia sangat muak pada orang-orang itu. Apalagi orang itu menyebut meminta nya pulang ke Mamah nya. Jangan harap Ana akan pulang kesana

"perduli apa lo? Gak usah pura-pura khawatirin gue!" balas Ana

Mendengar itu Dewa merasa tak suka dengan ucapan Ana "Na, kenapa lo ngomong gitu? Inget dia Mamah lo, dia yang ngelahirin lo!" Bentak Dewa

"Lo gak tau apa-apa jadi gak usah nyuruh gue pulang. Orang tua gue udah meninggal, dan tolong bilang sama Mamah lo gak usah khawtirin gue, gue udah biasa sendiri"

"ANA LO KETERLALUAN!"

"Tolong jangan ribut di tempat penghasilan gue! Gue mohong kalian tolong keluar dari sini. Jangan buat keributan sampai-sampai bikin pelanggan gue gak nyaman"

Dewa menetral kan emosi nya dan menatap Ana nyalang "Nyesel gue punya adik macam lo! Gak guna, dasar Bitch"

Setelah mengatakan itu Dewa langsung pergi disusul dengan Leon, Agnes, dan Erik. Meninggalkan club, meninggal kan Ana yang terdiam dengan perkataan Dewa.

Melihat Ana yang diam pun Andre segera menarik Ana kedalam pelukan nya. Ia tahu bahwa Ana sakit hati atas perkataan orang-orang tadi

"Ana, lo gak usah sedih ada gue disini" ujar Andre menenangkan

"Segitu hina nya aku dimata orang-orang?" gumam Ana menitihkan air matanya

Dirinya memang sudah sakit hati saat Leon menawari pelayanan VVIP padanya. Dan ditambah dengan perkataan Dewa barusan. Itu sontak membuat luka lama nya menganga kembali

Andre mengelus punggung Ana dengan sayang "Gak usah di fikirin Na"

🙃🙃🙃

Sorry for typo 🙏

———

Leon ko jadi gitu 😭😭

WANITA MALAM (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang