Labil

6K 133 3
                                    

🙃🙃🙃

"tiga hari lagi hari pernikahan kita, kamu mau punya anak berapa?" tanya Leon

Ana hanya memutar bolamata nya malas "Kamu ini selalu aja nanya kaya gitu"

Leon menoleh pada Ana yang kini sedang menatap nya malas "Ko gitu sih?"

Ana tak menjawab, gadis itu memilih untuk memainkan ponsel nya. Melihat itu Leon hanya menghela nafas nya, dan fokus menyetir. Mereka saat ini sedang dalam perjalanan menuju butik ternama untuk fitting baju pengantin mereka.

Mobil Leon pun berhenti di parkiran yang tersedia untuk pengunjung Butik ternama ini yang sudah di pastikan khusus orang menengah atas karna harga nya yang begitu fantastis dan mewah

"Nanya itu mulu deh heran" kesal Ana, karna Leon selalu saja menanyakan hal itu padanya

"Jangan gitu dong sayang, aku kan cuma persiapan" ujar Leon

"persiapan apa?" tanya Ana polos

"persiapan diri aku, aku harus rajin-rajin olahraga dari sekarang, biar nantinya aku gak mudah cape bikin bayi-bayi lucu uhhh" ucap Leon semakin ngaur

Sedangkan Ana hanya memutar bolamatanya malas dan langsung membuka pintu mobil melangkah masuk menuju butik. Melihat itu Leon terkekeh, rasanya ia sangat senang menggoda Ana sekarang. Rasanya Ana sudah terbiasa dengan tingkah aneh dan kemesuman calon suaminya itu.

Leon segera menyusul Ana masuk ke dalam butik itu, baru saja ia masuk tak sengaja mata nya menatap seorang gadis yang sedang berbincang dengan Ana. Leon menghampiri nya dan terkejut saat tahu siapa yang mengobrol dengan calon istrinya itu, tak lain adalah Agnes

"Loh Agnes?" sapa Leon

Agnes menatap Leon dan tersenyum "Loh Leon" sapanya balik

"lo ngapain disini?" tanya Leon

Sedangkan yang ditanya hanya tertawa "Gue kan cewek, wajar kalo gue ada disini. Yang seharusnya nanya itu gue, lo ngapain ada disini?" tanya Agnes pada Leon

"Oh gue mau fitting baju pengantin" jawab Leon

Mendengar nya sontak membuat Agnes terkejut "Hah?! Pengantin? Lo mau nikah?" tanya Agnes tak percaya

Leon mengangguk dan menatap Ana "Ini Ana, calon istri gue" ujar Leon memperkenalkan

Agnes terdiam, lalu beberapa detik kemudian ia menganggukan kepala dan tersenyum "kita udah kenalan ko, iya kan Ana?" tanya Agnes pada Ana

Ana mengangguk "Aku udah kenal sama Agnes" jawab nya

"kapan?" tanya Leon

"barusan" jawab Agnes

Of course, Leon terlihat tak perduli bahkan laki-laki itu kini mulai menjauh ketika Ana dan Agnes mengobral kembali. Lebih baik ia menunggu saja di kursi tunggu dari pada harus mendengarkan obrolan tak penting kedua gadis itu.

Setelah Leon tidak ada, Agnes pun menatap Ana serius "Lo seriusan nikah sama Leon?" tanya nya

Ana mengangguk dan menatap balik Agnes "emang kenapa?" tanya nya

Agnes melirik Leon yang sibuk memainkan ponsel nya. Ia menatap Ana, satu kata yang menggambarkan sosok Ana. Polos, sehingga mudah di kelabui

"Gue gak mungkin cerita ini sama lo Na, karna ini rahasia gue sama Leon" ujar Agnes

Ucapan Agnes sontam membuat Ana penasaran "Rahasia apa sih?"

"tapi lo janji ya, jangan bilang siapa-siapa" ujar Agnes yang di angguki oleh Ana

Melihat anggukan polos Ana, Agnes pun mulai menoleh ke kanan dan kiri, dirasa situasi aman. Ia pun mendekat dan berbisik

"gue mantan Leon" bisik nya

Agnes mengerjapkan mata nya menunggu respon dari calon istri Leon ini. Cukup lama Ana terdiam, itu sukses membuat Agnes tersenyum dalam hati. Semoga calon istri Leon ini membatalkan pernikahan mereka. Tapi...

"Ya terus?" tanya Ana dengan polos nya

Agnes hampir saja merasa rahang nya jatuh, apa-apa an ini Ana begitu polos sekali. Harus nya gadis itu marah dan membatalkan pernikahan nya. Tapi ini? Ana malah terlihat biasa saja seolah tidak ada apa-apa

Agnes menggihit bibirnya mencari alasan yang mampu membuat Ana percaya, oh ya!

Agnes mendekatkan wajah nya tepat di telinga Ana "kita pernah senang - senang bareng. Dan malam itu, gue gak bisa lupain sampe sekarang. Itu adalah kenang - kenangan yabg terindah dari Leon"

Deg!

Ana mematung, walaupun ia polos tapi ia bukan gadis bodoh. Ia mengerti apa arti bersenang-senang yang di maksud oleh Agnes. Ia menatap Agnes dengan tatapan sulit di artikan, sedangkan Agnes tersenyum puas melihat raut wajah Ana

"Oh ya satu lagi. Gue sama Leon itu saling cinta, dan kami itu sebenarnya belum ada kata putus. Gara-gara gue pergi ke luar negri, dan disitu hubungan kami merenggang karna gak gue gak kabarin Leon" ujar Agnes jujur

Ana hanya diam menunduk, ia mendengar dengan jelas Agnes menceritakan secara rinci perihal hubungan nya dengan Leon, calon suaminya.

Tunggu, Ana teringat sesuatu

"eh, gue liat Agnes lo tadi"

"Eh Le, tadi kan lo ketemu Agnes di supermarket. Gimana reaksi lo? Tegang gak?"

Oh apa jangan-jangan Agnes yang di bicarakan oleh Leon dan Dewa itu adalah gadis di depan nya ini?? Ana menatap Agnes dan tersenyum miris

"lo bohong kan?" tanya nya pada Agnes

Agnes hanya mengangkat bahunya acuh "Terserah lo mau percaya atau gak, yang penting gue udah jujur sama lo. Gue pergi dulu" pamita Agnes

Ana hanya menatap kepergian Agnes, oh tidak gadis itu menghampiri Leon. Mereka terlihat sedang berbincang, Ana terdiam melihat Leon tertawa lepas bersama Leon. Apakah benar Leon dan Agnes saling mencintai?

Ana tidak mau jadi penghalang hubungan mereka, apakah dirinya ini telah menjadi orang ke tiga di antara Agnes dan Leon?. Tidak ini bukan salah Ana, ia sendiri saja tidak tahu bahwa Agnes adalah mantan Leon

Tapi yang membuat dirinya sedih adalah kebersamaan Leon dan Agnes apakah sudah sejauh itu? Jika iya, ia merasa telah di bohongi oleh Leon. Sebenar nya apa yang terjadi padar dirinya dulu? Ingin sekali Ana ingat kembali masa -masa dulu sebelum ia amesia, agar semuanya tidak terasa rumit seperti ini

Ana menatap Agnes dan Leon yang masih berbincang, tak lama Agnes pun melenggang pergi meninggalkan Leon. Ana membuang muka ketika Leon menatap nya, ia bingung dirinya harus apa?

Ana mencintai Leon, tetapi cowok itu telah membohongi nya. Jika ia merelakan Leon dan Agnes bagaimana dengan pernikahan nya?

3 hari lagi dirinya menikah dengan Leon, itu berarti dirinya akan resmi menjadi milik Leon seutuh nya. Harus apa dirinya? Ia tak mau menikah atas dasar kebohongan, ia ingin mengetahui apa yang dirinya tak ketahui

Ana tersentak ketika Leon memegang tangan nya, reflek Ana langsung menghempaskan nya.  Leon sampai terkejut dengan sikap Ana yang berubah dalam sekejap, perasaan tadi gak apa-apa

"Ana" baru saja Leon hendak memegang tangan Ana namun gadis itu sudah menghindar duluan

"kamu kenapa?" tanya Leon lembut

"aku mau pulang" jawab Ana tanpa menatap Leon

Leon di buat terbingung "kita kan belum fitting baju pengantin nya"

Ana menatap Leon tajam "Aku mau pulang!" ucap nya ngotot

Leon hanya menghembus nafas nya pasrah, ia tidak tahu apa yang terjadi dengan Ana. Mungkin gadis itu sedang mengalami siklus bulanan nya makanya sifat nya menjadi labil seperti ini

"Yaudah ayo kita pulang" ajak Leon

🙃🙃🙃

Sorry for typo 🙏

WANITA MALAM (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang