|| Cemburu ||

246 8 0
                                    


Pekan ujian merupakan pekan yang dibenci oleh siswa yang tidak suka belajar atau non ambisius. Arka berada di posisi yang netral. Dalam pikirannya kalau ujian ya ujian saja. Entah dia mendapatkan nilai berapa pun dia akan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.

"sstt. Ka, Arka"

Terdengar suara bisikan dari bangku belakangnya dan Arka menoleh dengan tenang. Ujian fisika merupakan dalang kerusuhan untuk rapot bagi sebagian siswa.

Raki – teman sekelas Arka yang duduk tepat dibelakangnya memberi kode dengan tangganya tentang soal nomer berapa yang dia tanyakan. Arka dengan rela memberikan jawaban yang begitu banyak untuk Raki. Tak ada rasa sedikit pun untuk tidak berbagi. Baginya, berbagi jawaban merupakan hal biasa toh jawaban dia juga belu tentu benar. Kalau pun jawaban dia benar, itu merupakan rezeki temannya untuk menambah nilai.

"thanks bro"

"yoi"

Arka mengumpulkan lembar jawaban pilihan ganda tersebut ke meja pengawas. Teman – temannya takjub karena dia yang pertama mengumpulkan lembar jawaban dengan soal yang sangat susah dari guru killer mereka.

***

"Tik, Le gue kumpul osis yah. Bye"

Dea berpamitan kepada sahabat - sahabatnya sembari menenteng jas osis di tangannya. Setelah ujian hari ini selesai dia dan anggota osis lainnya memiliki agenda untuk mengadakan briefing dengan para ketua kelas untuk kelangsungan kegiatan akhir semester atau KAS.

"jangan ngambek lo kalau kita nonton berdua aja" celetuk Lea, sahabat Dea

"tumben lo gak bucin sama Kak Andrew?" tanya Dea santai sembari mengeluarkan kaca dan mengoleskan liptint berwarna merah di bibirnya.

"basket lebih penting daripada gue kali yah. Lha kakak gue aja rebahan mulu di rumah menjelang ujian dia malah basket mulu gak kelar – kelar" curhat Lea panjang lebar

"hiya. Bucin tengkar lagi" celetuk Tika tiba – tiba

"asam manis orang pacaran" ucap Lea

Tiba – tiba guru BK berjalan di koridor kelas mereka dan secara reflek Tika mengambil liptint Dea yang masih dia pegang dan menyembunyikan di kerudungnya yang menjulur hingga dada.

"apaan sih lo Tik?" omel Dea kesal

"gue mau kumpul osis nih, Tik. Masa gue kucel" omel Dea tak sabaran pada Tika

Lea memukul lengan Dea dengan kesal. Dea sedang dilindungi teman – temannya agar selamat dari guru BK dan liptintnya tidak disita tapi Dea sendiri malah tidak sadar diri.

"lo tau gak sih Pak Wahyu barusan lewat. Kelar lo kena BK lagi" omel Lea

"mangkannya lo tuh ya kalau dandan lihat – lihat, Dea" omel Tika dengan sebal.

"nih liptint diskonan lo" ujar Tika mengembalikan liptint Dea yang dia sembunyikan di balik kerudungnya. Tika dan Lea pun undur diri dari hadapan Dea tanpa pamit

"enak aja lo jaenab bilang liptint gue diskonan" teriak Dea dari jauh yang tidak mereka hiraukan.

***

Dea termenung mengamati satu subject yang mencuri perhatiannya. Dia baru saja menyiapkan ruang aula untuk pertemuan dengan para ketua kelas. Capek yang dia rasakan tapi terbayar dengan kedatangan seseorang.

"Ya Allah ganteng amat sih Kak Arka"

"Lea enak banget punya kakak ganteng begini"

Refrain of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang