Moon

7.9K 409 80
                                    


"Jadi bagaimana Seokjin-nim?" .

Seokjin mengalihkan atensinya dari tumpukan berkas di hadapannya.

"Kalian tidak membawa laporan yang aku minta" jawab Seokjin tenang.

Choi Jungnam, rekan bisnis Seokjin menunduk.

"Aku tidak akan memperpanjang kontrak kerja sama kita sampai kalian membawa laporan yang aku minta" ucap Seokjin lagi masih dengan nada tenang yang sama.

"T-tapi kalau sajangnim tidak memperpanjang kontrak kerja sama kita perusahaan ku bisa colapse dan-"

"Apa itu urusanku?" Seokjin menyela ucapan Choi Jungnam.

"Perusahaan ku bukan panti sosial, Jungnam-ssi. Tidak ada tolong menolong dalam hal bisnis, jadi bawakan laporan yang aku minta kemudian baru bicara lagi".

Seokjin memundurkan kursinya, ia berdiri dan mengangguk kecil sebelum keluar dari ruang meeting di ikuti oleh langkah tergesa Namjoon.

Mereka sampai di depan lift.

"Apa jadwalku setelah ini?"

Namjoon segera mengecek ponselnya.

"Kunjungan ke kantor cabang Seocho" jawab Namjoon cepat.

Ting

Pintu lift terbuka. Seokjin masuk ke dalamnya di ikuti oleh Namjoon.

Namjoon menekan tombol lift untuk menutup sampai-

"TUNGGU!! "

Teriakan itu membuat Namjoon urung menekan tombol lift. Ia melirik ragu ke arah Seokjin namun Seokjin hanya mengangguk kecil.

Akhirnya Namjoon menahan tombol lift dan membiarkan orang itu masuk.

Seorang pemuda berkulit tan masuk dengan membawa tumpukan berkas.

Pemuda itu menghela nafas lega dan tersenyum pada Namjoon.

"Terima kasih, tuan" ucap pemuda itu.

Namjoon tersenyum tipis sementara Seokjin-

Seokjin hanya bisa berdiri kaku melihat senyum kotak pemuda itu.

Apalagi kemudian pemuda itu bergeser menjadi berdiri di samping Seokjin.

Seokjin menatap pemuda itu dengan intens.

Pemuda itu mendongak lalu pandangan mereka bertemu. Kembali pemuda itu mengulas senyum kotaknya.

Bulu matanya lentik. Bibirnya tipis. Rambutnya hitam legam.

Pandangan Seokjin turun ke bawah. Di leher pemuda itu tergantung ID CARD bewarna biru terang.

Kim Taehyung.

Pemuda ini memakai kemeja putih polos dan celana hitam. Jadi Seokjin bisa menebak bahwa ia adalah salah satu karyawan magang.

Lift berhenti di lantai 20.

Seokjin dan Namjoon keluar.

Seokjin menengok ke belakang sebelum pintu lift benar-benar tertutup.

"Namjoon" panggil Seokjin.

"Ya, hyungnim?".

"Hubungi divisi kepegawaian. Aku minta data karyawan magang sepuluh menit lagi ada di mejaku".

"Nde?".

Seokjin menghentikan langkahnya dan menatap Namjoon tajam.

"Aku minta data karyawan magang ada di mejaku dalam waktu-" Seokjin melirik arlojinya "Sembilan menit lagi".

LUXURIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang