Snow

2.7K 267 134
                                    


Taehyung menunduk saat memasuki ruangan divisi pemasaran.

Ia mencoba menghindar dari tatapan orang-orang yang ada di sana.

"Taehyung-".

Jimin melambaikan tangannya pada Taehyung.

Taehyung mendekati sahabatnya.

"Ada apa?".

Jimin melirik ke sekelilingnya lalu memberi isyarat agar Taehyung mendekat.

"Kau tau tidak siapa preman yang mengeroyok Jinwoo sunbae?" bisik Jimin.

Taehyung menggigit bibirnya gugup.

'Anak buah Seokjin hyung' jawab Taehyung dalam hati.

Tapi di depan Jimin dia hanya menggeleng.

"Ternyata Jinwoo sunbae berhutang pada rentenir dan tidak membayarnya berbulan-bulan, kemarin rentenir itu mengirim preman untuk menagih hutang Jinwoo sunbae".

Taehyung melebarkan matanya.

"Kau tau dari mana, Jim?".

Jimin tertawa malu.

"Aku menguping obrolan Yerim sunbae dengan sunbae yang lain".

Taehyung termenung.

Jadi ini semua bukan ulah Seokjin?

"Huft.. Karma cepat sekali kan datangnya" komentar Jimin.

Taehyung hanya mendengung.

Perasaan bersalah menghantam relung hatinya. Ternyata ia telah salah menuduh Seokjin.
.
.
.

Taehyung memutuskan untuk ke ruangan Seokjin saat jam makan siang.

Ia ingin bertemu Seokjin dan meminta maaf padanya.

Namun Taehyung hanya bertemu dengan Namjoon yang sedang berdiri di depan pintu ruangan Seokjin yang tertutup.

Pria dengan dimple dalam itu tersenyum sopan pada Taehyung.

"Apa Seokjin hyung ada di dalam?".

"Ya, Taehyung-nim. Tapi Seokjin-nim sedang ada tamu sekarang"

Taehyung melirik jam di pergelangan tangannya.

Dia ingin menunggu Seokjin tapi takut jam istirahatnya keburu habis.

Taehyung meremas tangannya resah.

"Apa masih lama?" tanyanya pada Namjoon.

"Saya juga kurang tau, Taehyung-nim. Tapi sepertinya dokter Seyoung sedang bicara sesuatu yang serius dengan Seokjin-nim dan-".

"Siapa?!" tanya Taehyung ingin memastikan bahwa telinganya tidak salah dengar.

"D-dokter Seyoung" jawab Namjoon ragu.

Taehyung merapatkan bibirnya. Ia mendengus kesal sebelum memutuskan untuk pergi dari sana.

"Kalau begitu nanti saja aku menemui Seokjin hyung lagi".

Namjoon mengangguk sopan.

"Ah, tolong katakan pada Seokjin hyung kalau aku ingin bertemu dengannya".

"Nde, Taehyung-nim".

Taehyung mengangguk sekali sebelum kembali ke tempatnya.
.
.
.

"Yak, dari mana saja sih kau!" seru Jimin saat Taehyung kembali ke ruangannya.

Taehyung hanya bergumam 'maaf' dan menarik tangan Jimin ke arah lift untuk pergi makan siang bersama.

"Aku mau makan jjampong lengkap dengan tangsuyuk" ucap Jimin sambil mengelus perutnya yang lapar.

LUXURIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang