Earth

2.7K 259 38
                                    

Pukul sepuluh malam dan Seokjin masih berada di ruang kerjanya di rumah bersama dengan Namjoon.

"Ini laporan tentang proyek di Busan, hyungnim".

Seokjin menerima berkas yang Namjoon berikan.

"Eung.. Hyungnim-" Namjoon ragu sejenak sebelum akhirnya melanjutkan "Woo Shik sudah keluar dari rumah sakit".

Sontak Seokjin mendongak lalu menatap Namjoon dengan intens.

"Dia kembali ke flatnya" ucap Namjoon lagi.

Seokjin diam dan berpikir sampai Namjoon akhirnya bertanya padanya.

"Apa aku perlu menyuruh Daniel untuk mengawasi flat itu?".

Seokjin menggeleng "Tidak usah. Taehyung tidak tau kalau Woo Shik sudah keluar dari rumah sakit bukan?".

Namjoon mengangguk.

"Lagi pula aku sudah menyuruh Jackson untuk mengawasi Taehyung" sambung Seokjin.

Tanpa mereka tau bahwa Taehyung mendengar semuanya.
.
.
.

Di kamarnya, Taehyung bergerak gelisah. Tau bahwa Woo Shik ada di flatnya membuat Taehyung ingin menemui pria itu dan bertanya langsung apa yang sebenarnya terjadi.

Tapi bagaimana caranya?
Kemana pun Taehyung pergi selalu di ikuti oleh Jackson.

Taehyung memutar otaknya.

Bagaimana caranya ia bisa keluar dari rumah ini tanpa Seokjin merasa curiga.

Taehyung berpikir dan berpikir. Sampai akhirnya Taehyung tersenyum dengan mata berbinar.
.
.
.

Taehyung berjalan keluar dari kamarnya dengan penuh percaya diri.

"Sir" tegur Jackson. Ia memandangi Taehyung yang memakai jaket dan celana panjang.

"Ah, Jackson. Aku dari tadi mencarimu" ucap Taehyung berusaha terlihat santai.

"Ya Sir, ada yang bisa saya bantu?

"Begini, Sae Ron baru saja menelepon dan memintaku datang ke rumah sakit, kau bisa mengantarku kesana?"

Jackson terlihat ragu, pria itu memicingkan matanya.

Seakan tau apa yang ada di pikiran pria itu Taehyung cepat-cepat mengibaskan tangannya.

"Tenang saja, aku sudah minta izin pada Seokjin hyung, kok. Tadinya aku meminta dia yang mengantarku tapi sepertinya dia sedang tidak bisa di ganggu karena masih ada pekerjaan penting" ucap Taehyung.

Jackson meraih ponselnya "Kalau begitu biar saya bicara dengan Seokjin-nim dulu"

Taehyung menggigit bibirnya panik.

"Yak! Sae Ron sedang membutuhkan ku, kau mau membuat adikku menunggu lebih lama, huh?!" Gertak Taehyung. Ia melipat tangannya di dada dan mencoba terlihat marah.

"Kalau terjadi sesuatu padanya dan aku terlambat ada di sana, aku akan meminta tanggung jawab padamu!" seru Taehyung dengan nada mengancam.

Dan Jackson tentu saja menciut. Ia langsung menaruh ponselnya kembali di kantong lalu mengangguk.

"Maafkan aku, Sir".

Taehyung menghela nafas lega.

"Siapkan mobil" katanya seraya membuka pintu. Diam-diam ia tersenyum lega saat Jackson mengangguk patuh.
.
.
.

"Tunggu di sini saja" perintah Taehyung ketika mereka sampai di rumah sakit.

Jackson menurut. Memang setiap ia mengantar Taehyung menemui Sae Ron, ia akan menunggu di loby rumah sakit.

LUXURIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang