Universe -End-

3.1K 245 75
                                    

Seokjin berjalan menuju lift dengan Taehyung di sampingnya. Namjoon mengikuti mereka dari belakang dengan tangan memegang tab.

Beberapa karyawan yang sedang menunggu lift langsung menyingkir begitu melihat Seokjin dan Taehyung datang. Tidak terkecuali Jimin.

Taehyung yang melihat sahabatnya langsung menarik lengan Jimin yang menghindar.

"Jim, mau kemana?" tanya Taehyung bingung.

Jimin melirik Seokjin takut kemudian tersenyum ragu pada Taehyung.

"Aku naik lift berikutnya saja".

Taehyung mengerjapkan mata, tangannya tidak lepas dari lengan Jimin.

Pintu lift terbuka.

Seokjin masuk ke dalam diikuti oleh Namjoon.

"Taehyung?".

Seokjin mengangkat alisnya heran karena Taehyung masih berdiri di luar lift.

Taehyung menarik Jimin untuk ikut masuk ke dalam lift.

Jimin dengan enggan mengikuti Taehyung.

Seokjin sedang mendengar Namjoon bicara tentang materi presentasi mereka saat netranya menangkap Jimin yang berdiri di sudut ujung lift.

Jimin menelan ludahnya gugup saat pandangan mereka bertemu.

"S-selamat pagi, Seokjin-nim".

Sapaan canggung Jimin dibalas dengan anggukan kaku oleh Seokjin.

Seokjin kemudian meraih tangan Taehyung untuk digenggam.

"Aku akan langsung ke ruangan meeting untuk bertemu dengan tuan Koo" ucap Seokjin pada Taehyung.

Taehyung mendengung lalu tangannya bergerak untuk merapihkan dasi Seokjin.

"Baiklah, aku akan langsung ke ruangan ku" ucap Taehyung.

Tring.

Lift berhenti di lantai dua puluh.

Taehyung dan Jimin hendak keluar sampai Seokjin mencekal lengan Taehyung.

Dengan isyarat matanya Seokjin meminta Namjoon untuk menahan tombol lift.

"Kenapa-"

Kalimat Taehyung terhenti saat Seokjin mengusap rambutnya dan mengecup sudut bibirnya.

"Sampai bertemu nanti pada jam makan siang, Taehyung".

Setelah itu Seokjin melepaskan Taehyung dan tersenyum manis.

Wajah Taehyung memerah sejadi-jadinya. Bahkan saat dia dengan kaki lemasnya melangkah keluar lift pun pipi Taehyung masih terasa panas.

"Wow.."

Begitu komentar Jimin begitu pintu lift menutup.

"Baru sekali aku melihat Seokjin -nim tersenyum dan baru kali ini juga aku mendengar dia bicara dengan nada halus" seru Jimin sambil menatap Taehyung takjub.

Taehyung tertawa malu.

"Berkencan denganmu membuat Seokjin-nim terlihat lebih manusiawi, Taehyung-ah".

Taehyung memukul bahu Jimin main-main.

"Hey memang selama ini pacarku hantu" protes Taehyung namun sejurus kemudian ia terkekeh.

Mereka berdua kemudian berjalan ke ruangan divisi pemasaran.

"Jimin, Taehyung, ada berita bagus" seru Jinyoung antusias begitu melihat mereka berdua. Pria tampan itu melambaikan tangannya pada Jimin dan Taehyung, menyuruh mereka mendekat padanya.

LUXURIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang