Rain

2.7K 259 62
                                    


Pagi itu seperti biasa, Taehyung berangkat ke kantor bersama dengan Seokjin.

Sedari tadi Seokjin sibuk bicara dengan seseorang melalui ponselnya.

Sedang Taehyung memilih hanya diam menatapi jalanan dari balik jendela mobil.

Mobil berhenti dan Taehyung bersiap untuk turun.

"Taehyung-ah.. ".

Taehyung menoleh pada Seokjin yang mencekal lengannya.

"Aku tidak akan ada di kantor seharian ini" ucap Seokjin.

Taehyung mengangkat alisnya.

'Apa dia akan bertemu dengan dokter Seyoung lagi?' tanya Taehyung dalam hati.

Namun di depan Seokjin dia hanya mengangguk sambil melepaskan tangannya.

"Baguslah, setidaknya aku tidak perlu melihat wajahmu untuk beberapa jam kedepan".

Seokjin berdecak, dengan satu gerakan cepat ia menarik Taehyung ke dalam pelukannya.

"Jangan berpikir untuk macam-macam karena aku akan tetap mengawasimu" bisik Seokjin tepat di telinga Taehyung membuat pemuda itu memutar malas bola matanya.

Seokjin melonggarkan pelukan mereka dan mengecup telinga Taehyung.

"Bekerjalah yang rajin, sayangku" ucap Seokjin sebelum benar-benar melepaskan pelukannya.

Taehyung segera turun dari mobil Seokjin, ia berjalan menjauh tanpa menoleh ke belakang lagi.

Sepanjang jalan Taehyung memegang dadanya sambil menggerutu dalam hati.

"Jangan berdebar terlalu kencang, bodoh" gumam Taehyung lirih sambil menekan dadanya.
.
.
.

Seruan heboh Jimin menyambut Taehyung saat ia sampai di ruangan divisinya.

"Huwaa...akhirnya kau kembali masuk kantor, Taehyung-ah".

Taehyung terkekeh mendengar ucapan Jimin.

Ia berjalan menuju meja kerjanya.

"Kim Taehyung, aku pikir kau sudah keluar dari pekerjaan ini"

Taehyung mendongak dan mendapati Jinwoo salah satu seniornya berdiri di depan meja Taehyung.

Taehyung tersenyum sopan.

"Kemarin aku hanya izin karena ada urusan yang harus diurus, Sunbae".

Jinwoo mengerutkan dahi dengan wajah tidak senang.

"Enak sekali ya karyawan magang sekarang, bisa izin seenaknya".

Taehyung menelan ludahnya gugup. Ia melirik Jimin yang menunduk takut.

Jinwoo menyerahkan setumpuk dokumen pada Taehyung.

"Fotocopy dokumen ini dan belikan aku kopi di caffe bawah".

Taehyung menerima dokumen itu dan mengangguk patuh.

Ia bergegas turun ke lantai bawah untuk melaksanakan tugas dari seniornya.
.
.
.

Taehyung melepas id card yang menggantung di lehernya.

Hari ini sangat melelahkan untuknya. Seniornya memberi banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan secepat mungkin.

Taehyung menghela nafas. Setidaknya ia beruntung karena masih punya pekerjaan untuk bisa menafkahi dirinya dan Sae Ron.

Meski pun biaya hidup mereka sekarang berkurang banyak karena tidak perlu lagi membayar sewa rumah, tapi tetap saja Taehyung tidak mau menggantungkan hidupnya pada Seokjin. Bahkan sampai sekarang pun Taehyung masih memikirkan bagaimana caranya bisa lepas dari cengkraman Seokjin.

LUXURIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang