Cloud

3.7K 312 60
                                    

Taehyung terpaksa harus izin tidak masuk kerja selama beberapa hari karena harus menjaga Sae Ron.

Taehyung mengusap pelan kepala Sae Ron. Matanya menatap sendu wajah adiknya yang tampak pucat. Sae Ron tertidur setelah meminum obatnya.

Taehyung mengingat kembali percakapannya dengan dokter tadi siang. Dokter bilang Sae Ron harus segera di operasi .

Ia tidak punya harta yang bisa di gadaikan. Satu-satunya rumah peninggalan orangtuanya sudah di sita oleh bank, rupanya ayah Taehyung punya hutang yang cukup banyak.

Taehyung mendesah bingung.

Dari mana ia bisa mendapat uang untuk operasi Sae Ron?
.
.
.

Taehyung terbangun karena usapan kecil di kepalanya. Rupanya ia tertidur saat menjaga Sae Ron.

Taehyung mengerjapkan mata, dahinya berkerut saat samar-samar netranya menangkap sosok Seokjin.

"Seokjin-nim.." gumam Taehyung, sesaat kemudian ia menyadari kesalahannya "Maksudku Seokjin hyung" ralat Taehyung cepat.

Seokjin tersenyum tipis, ia mengangsurkan sekotak bento.

"Aku mampir untuk mengantarkan makanan untukmu".

Taehyung menerimanya dengan sungkan.

"Terima kasih, hyung" ucap Taehyung lalu menunduk "Aku sudah merepotkanmu dari kemarin".

Taehyung membuka kotak bekal itu lalu mulai memakan isinya.

"Hyung tidak makan?" tanya Taehyung pada Seokjin yang hanya duduk diam. Sebenarnya ia risih karena Seokjin terus menatapnya.

"Sudah" jawab Seokjin singkat.

Setelah itu tidak ada suara.

Taehyung sibuk dengan makanannya, sedang Seokjin sibuk- menatap Taehyung.

Seokjin tersenyum kecil.

Taehyung tampak lucu ketika sedang makan dengan lahap, mata hitamnya akan berkedip cepat, sesekali Taehyung mendesis, mungkin karena makanan yang Seokjin bawa terlalu pedas baginya.

Taehyung akhirnya mendongak, ia merasakan wajahnya memanas saat tau Seokjin masih menatapnya.

Dia tampan, pikir Taehyung.

Sial, benar-benar tampan, pikir Taehyung lagi saat mata coklat milik Seokjin beradu pandang dengannya penuh percaya diri.

Taehyung yang pertama memutuskan kontak mata mereka.

Detak jantungnya menjadi tidak karuan. Berdekatan dengan Seokjin tidak pernah bagus untuk kesehatan jamtungnya.

"Hyung mau?" tanya Taehyung polos.

"Yang langsung dari bibirmu?" balas Seokjin pelan.

"Huh? Kau bicara apa, hyung?" Dahi Taehyung berkerut bingung.

Rupanya suara Seokjin tadi terlalu pelan sampai Taehyung tidak bisa mendengar.

Seokjin hanya tersenyum sembari menggeleng.

"Aku sudah makan" jawabnya lagi.

Ia menggulung lengan kemejanya dan menyandarkan tubuhnya nyaman ke sofa.

"Oppa... "

Baik Seokjin maupun Taehyung menoleh.

Taehyung yang melihat Sae Ron terbangun cepat-cepat meletakan sumpitnya lalu menghampiri Sae Ron.

"Butuh sesuatu, princess?" tanya Taehyung lembut.

Sae Ron menggeleng lemah.

"Tidak ada" lalu gadis itu berbisik sedih "Aku mau pulang, oppa".

LUXURIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang