Chapter 15

6.4K 327 19
                                    

Bryan cepat-cepat menuju dapur dan mengambil air minum. Jantungnya berdegup sangat cepat. Ia kelabakan merasakan desiran yang mengalir pada dirinya saat mengingat sesuatu yang ia saksikan beberapa menit yang lalu. Dengan cepat, Bryan pun mengambil ponsel yang ada disaku nya dan menelpon seseorang.

Hallo....

Bisa kita ketemu sekarang?

Bryan langsung menutup telpon dan pergi meninggalkan apartemen.

Ia menaiki mobilnya kencang menuju ke sebuah hotel. Disana sudah ada gadis yang menunggu. Saat Bryan baru memasuki kamar hotel, ia langsung mencium gadis itu tanpa ampun sampai gadis itu kelabakan membalas ciuman dari Bryan.

"Kak Bryan hentikan!!! Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba?" ucap gadis itu yang ternyata Charissa.

"Charissa, maafkan aku"

"Jangan minta maaf kak, kak, apakah kak Bryan punya kabar baik? Kak Bryan sudah berhasil membujuk tante Reva?" ucap Charissa penasaran. Bryan pun menggelengkan kepalanya.

"Kak, apapun yang terjadi kita harus menikah, ayo kita kabur saja dan kawin lari" ucap Charissa sambil memeluk Bryan.

"Kita tetap gak bisa Cha" ucap Bryan menjauhkan Charissa dari tubuhnya.

"Kenapa kak? Aku mencintaimu" Charissa berjinjit untuk mencium Bryan namun Bryan cepat-cepat memalingkan wajahnya dari Charissa. Hingga Charissa tak bisa menciumnya.

"Kak, aku tahu bagaimana agar kita bisa menikah"

"Hmmm??"

Charissa langsung mendorong tubuh Bryan ke kasur.

"Charissa!!! Apa yang kamu lakukan!!" Bryan terkejut. Hasratnya benar-benar diujung tanduk. Mati-matian ia menahan agar tak menggumuli adiknya sendiri.

"Kak, mungkin kalau aku hamil, mereka akan menyetujui pernikahan kita"

"Charissa, hentikan!! Aku pikir kamu gadis baik-baik. Kenapa kamu lakukan ini??"

"Kak, aku melakukan ini karena aku cinta sama kakak"

"Jangan pernah melakukannya dengan siapapun sebelum menikah. Kamu gadis yang polos kamu bisa saja ditipu"

"Aku tahu kak Bryan tidak akan menipuku"

"Charissa!! Bagaimana kamu tahu?"

"Aku tahu kak Bryan sangat mencintaiku" Charissa mulai menangis membuat Bryan tak tahan ingin memeluknya.

"Charissa, maaf.. Aku memang mencintaimu, tapi kita tidak bisa menikah" ucap Bryan sambil memeluk Charissa dan mengusap rambutnya.

"Tapi kenapa kak?"

"Suatu saat kamu akan tahu" ucap Bryan mengeratkan pelukannya.

Disisi lain, Daniel dan Reva telah menyelesaikan permainannya.

"Reva, terimakasih" ucap Daniel yang masih telanjang bertutupkan selimut.

"Kita tak seharusnya melakukan ini Daniel" sesal Reva.

"Reva, kita seharusnya menikah dan bisa melakukannya setiap hari. Karena kita saling mencintai"

"Daniel, kita sudah berkeluarga. Hal ini tentu tidak benar. Kita sedang berselingkuh"

"Ciih.. Reva, sebenarnya kita sama-sama selingkuh. Aku selingkuh dengan Marisa, dan kamu selingkuh dengan Leo. Hubungan kita lah hubungan yang sebenarnya."

"Daniel, stop mengatakan itu, hubungan kita cukup sampai disini" Reva menarik selimut hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Tunggu Reva!! Apakah Bryan sudah tahu kalau aku ayahnya?"

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang