Chapter 11

5.3K 285 10
                                    

Sesampainya di rumah, Bryan mengajak bicara Reva dan Leo.

"Mom, dad, aku akan ke Indonesia menemui orang tua Charissa"

"Apakah kamu sudah yakin?" tanya Reva.

"Iya mom, aku tak pernah seyakin ini sebelumnya"

"Tapi kamu kan baru kenal dengan Charissa, bagaimana kalau dia-"

"Sayang, berhenti membuat Bryan ragu" ucap Leo memotong pembicaraan Reva.

"Tapi-"

"Mom... Berikan kami restu. Kami akan sangat bahagia" ucap Bryan.

Reva pun tak bisa berkata-kata lagi. Ia pun terpaksa diam. Reva ingin membuat Bryan ragu bukan karena tak suka dengan Charissa. Dia justru sangat menyukai Charissa. Tapi, Julian anak bungsunya juga menyukai Charissa. Ia tak mau terjadi perselisihan antar keluarga.

Setelah Bryan masuk kamar, Leo berbicara dengan Reva.

"Reva, apa yang kamu lakukan? Kenapa kau lakukan itu pada Bryan?"

"Aku hanya tak mau Bryan dan Julian jadi berselisih gara-gara Charissa"

"Tapi Charissa lebih memilih Bryan"

"Kita mana tau?? Julian kan belum menyatakannya pada Charissa"

"Apa kau pikir Charissa akan menerima Julian kalau dia menyatakannya? Hal itu akan membuat Julian di jauhi Charissa"

"Mom,dad, kenapa kalian bertengkar karena aku?"

"Julian??!!" kejut Leo dan Reva.

"Aku gapapa mom. Aku sudah ikhlas kalau memang Charissa dengan kak Bryan. Lagian perasaanku pada Charissa tidak sedalam yang kalian pikirkan. Jadi kalian jangan terlalu memikirkannya" Julian berusaha tersenyum dihadapan orang tuanya.

Leo dan Reva hanya terdiam. Julian pun segera pamit masuk ke kamarnya.

"Kenapa kamu melakukannya?"

"Maksudmu apa?" Leo tak memahami maksud Reva.

"Kenapa kamu justru mendukung Bryan? Padahal anak kandungmu kan Julian"

"Reva, kenapa kamu mengatakan hal itu? aku sudah pernah bilang padamu, aku menyayangi Bryan dengan tulus. Aku tidak pernah memihak pada siapapun. Aku mendukung Bryan karena dia pantas mendapatkannya. Charissa dan Bryan saling mencintai, sebagai orang tua kita harus mendukungnya. Dan kita sebaiknya memberi pengertian pada Julian bahwa cintanya itu bertepuk sebelah tangan dan kita harus menghiburnya. Bukan malah menghancurkan kebahagiaan yang satu untuk kebahagiaan yang lain." ucap Leo bijaksana membuat Reva terharu dan trenyuh. Reva pun tersadar.

"Maafkan aku Leo" Reva menitikkan air mata. Ia baru sadar bahwa Leo sangat menyayangi Bryan.

"Sudah lah, kamu jangan menangis. Aku tak kan membiarkan keluarga kita saling berselisih" Leo memeluk Reva.

"Terimakasih Leo"

Sedangkan Bryan yang sedang dikamar, menghubungi Charissa.

Bryan:
Charissa, aku akan ke Indonesia lusa.

Charissa:
Haah?!! Secepat itu??

Bryan:
Kenapa? Kan aku sudah memberitahu papamu.

Charissa:
Baiklah. Aku ikut ya?

Bryan:
Tentu kamu harus ikut. Memangnya siapa yang mau aku lamar? Nenekmu?

Membaca pesan Bryan tersebut Charissa langsung tertawa terbahak-bahak.

Charisaa:
Hahaha oke, baiklah.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang