Chapter 21

9.6K 383 86
                                    

Setelah tau Julian tak menjemput Jessica, Bryan langsung keluar untuk mencari Jessica. Ia merasa khawatir pada gadis manja tersebut.

Bryan menelusuri jalan yang di lewati menuju rumah Jessica. Namun sampai rumah Jessica ia tak menemukan Jessica.

"Anty, Jessica dimana?"

"Bukankah dia sama kamu? Dia belum pulang" jawab mama nya Jessica.

"Baiklah anty, saya pergi dulu"

"Apa yang terjadi?"

"Anty tenang saja, saya akan cari Jessica"Bryan langsung meninggalkan Mala, mamanya Jessica.

Bryan terus berusaha menelpon Jessica. Namun tak juga di angkat. Namun setelah panggilan yang ke 24 akhirnya Jessica mengangkat telponnya.

Hallo kak Bryan

Ca, kamu dimana?

Aku di rumah temen, tadi aku minta antar Julian ke sini.

Kamu jangan bohong. Tadi aku melihat Julian di rumah.

Oh... Aku ketahuan.

Beri tahu aku kamu sekarang dimana?

Kakak mau kesini?

Iya aku akan menjemputmu.

Kalau kakak kesini kakak tidak akan bisa mudah lepas.

Jessica!! Cepat katakan kamu dimana?

Okay, aku ada di Bar Shabana

Tunggu aku di sana!! Aku akan memarahimu.

Bryan langsung menutup telponnya. Dan menancapkan gas mobilnya dalam-dalam untuk menambah kecepatan.

"Aku tunggu marahmu" monolog Jessica yang tahu telponnya sudah di matikan oleh Bryan.

Beberapa menit kemudian, Bryan datang dan menghampiri Jessica.

"Jessica!! Kamu ngapain disini!??" Ucap Bryan marah-marah.

"Kamu tahu gak? Aku tu khawa-"

CUP

Belum selesai ucapannya, Jessica sudah membekam mulut Bryan dengan bibirnya. Betul. Jessica menciumnya. Bryan pun hendak menjauhkan tubuh Jessica, namun Jessica malah merapatkan tubuhnya dan melumat bibir Bryan. Bryan pun terpaku. Saat Jessica melepaskan bibirnya dari bibir Bryan...

"Apa kamu gila?"

"Iya, aku gila" ucap Jessica santai. Ia kembali duduk dan meminum wine yang ada di mejanya.

"Hentikan!! Kamu sudah minum berapa botol?"

"Baru 3 gelas"

"Kenapa kamu seperti ini?"

"Cihh... Apa kak Charissa tidak memberi tahu mu?"

"Apa?"

"Aku suka sama kak Bryan, aku cinta"

"Kamu pasti sudah mabuk, ayo kita pulang" ajak Bryan sambil menarik tangan Jessica.

"Aku masih sadar kak" Bryan langsung terdiam. Ia teringat perkataan Charissa saat makan malam sebelum neneknya Jessica meninggal.

"Kak, aku minta mulai sekarang kakak jangan dekat-dekat sama Jessica"

"Aku tau kamu cemburu, tapi dia-"

"Dia mencintai kakak" ucap Charissa.

"Aku tau dia Keluarga ku"

"Dia mencintai kakak bukan sebagai keluarga"

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang