"Tidak bisa Marissa!!! Tidak bisa!! Sampai kapan pun tidak bisa!!" Daniel berteriak pada Marissa.
"Kenapa tidak bisa!!" kini Marissa pun juga berteriak.
Dengan emosi, akhirnya Daniel mengatakannya. "Karena Bryan adalah anakku dengan Reva!!!"
"Apa??!" Marissa sangat terkejut dan syok. Selama ini dia tidak pernah mendengar berita tentang kehamilan Reva.
"Apa kamu bercanda?" ucap Marissa lirih. Hatinya mulai hancur berkeping-keping.
"Aku tidak bercanda Marissa, Bryan benar-benar anak kandungku"
"Stop... Jangan katakan lagi" Marissa langsung pergi meninggalkan Daniel. Ia sangat syok. Pikirannya sedang berpikir keras memroses perkataan Daniel.
Setelah kejadian itu, bukan hanya Charissa yang mogok makan. Marissa pun juga mogok makan. Bedanya, Marissa tidak mengurung dirinya. Pintu kamar ia biarkan tak terkunci. Sehingga Daniel bisa bebas keluar masuk.
"Apa kamu juga akan menambah beban pikiranku? Kenapa kau tak makan sesuap nasi pun? Charissa dari kemarin belum mau keluar kamar. Kamu gak mau makan? Kenapa gak sekalian kamu bunuh saja aku?" ucap Daniel.
"Kamu memang pantas mati Daniel" ucap Marissa datar. Pandangannya kosong tak mau melihat Daniel.
"Oke!! Bunuh aku Marissa!! Bunuh aku!!" setelah Daniel mengatakannya, Marissa pun memandang Daniel.
"Daniel, apakah aku sedikitpun tidak ada di hatimu? Apakah hatimu benar-benar dipenuhi Reva?" tanya Marissa dengan mata berkaca-kaca. Tak ada jawaban dari Daniel. Daniel justru meninggalkan Marissa di kamar. Marissa pun kembali melamun.
Daniel hari ini memanggil ahli kunci untuk membuka kamar Charissa karena Charissa tidak keluar kamar hampir 2 hari. Bahkan ia tidak makan sama sekali.
Saat pintu kamar terbuka, ditemukanlah Charissa dengan keadaan sangat pucat dan lemas.
"CHACHA!!!" teriak Daniel langsung memeluk Charissa.
"Pa... Pa" ucap Charissa lemah sebelum akhirnya ia pingsan. Daniel pun mengendong Charissa untuk dibawa ke rumah sakit.
"Nyonya!! Nona Charissa pingsan. Sekarang di bawa tuan ke rumah sakit" ucap pembantu mereka panik pada Marissa. Mendapat kabar itu Marissa langsung bangkit dan pergi menyusul Daniel dan Charissa. Tak peduli tubuhnya yang sempoyongan karena belum makan dari kemarin.
Dirumah sakit.
"Nona Charissa tidak apa-apa. Dia hanya stress dan dehidrasi karena kekurangan cairan. Kami sudah memberikan cairan infus, dan nanti kita akan memberikan vitamin dan suplemen makanan. Dengan istirahat yang cukup, dia akan baik-baik saja" ucap Dokter.
"Baik dok, terimakasih" ucap Daniel.
"Kamu juga butuh nutrisi Marissa" ucap Daniel pada Marissa.
"Jangan pedulikan aku" ucap Marissa sinis.
15 menit kemudian, Charissa sadar.
"Ma, pa"
"Charissa gimana keadaanmu?"
"Aku baik-baik saja ma"
"Anak bodoh, kenapa gara-gara laki-laki kamu bisa seperti ini" Marissa lupa kalau dirinya juga mogok makan karena Daniel.
"Marissa, stop memarahi Chacha" bela Daniel.
"Ma, aku..."
"Minumlah... Kamu dehidrasi" ucap Marissa. Charissa pun minum air setengah gelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
RomanceKisah cinta antara Charissa dan Bryan. Cinta yang semula sederhana menjadi rumit karena kisah masa lalu orang tuanya. Dapatkah cinta mereka bersatu??