°×°
"Loving you is enough for me. Seeing you happy is enough for me."
(Mencintaimu sudah cukup bagiku. Melihatmu bahagia pun sudah cukup bagiku. )
~Love in silence
Syeila refleks menoleh ketika ada orang yang memanggilnya dari arah belakang.
"Ehh ... iyah, Kak," balasnya sambil tersenyum kepada lelaki yang memanggilnya itu.
"Ada yang mau gue tanyain sama lo," ajak lelaki itu.
"Bentar, Rin. Kamu enggak apa-apa kan ke kantin sendiri?" tanya Syeila yang tak enak hati meninggalkan Sherin sendiri.
"Santai aja, La. Kayaknya Kak Angga mau ngungkapin perasaannya, deh," balas Sherin berbisik, yang hanya didengar oleh Syeila. Syeila refleks memukul pelan lengan sahabatnya itu, sedangkan Sherin hanya terkikik geli.
Setelah itu, Syeila dan lelaki itu berjalan menjauhi kantin. Semua yang terjadi tak luput dari penglihatan Febian, ia hanya menatap datar musuh bebuyutannya sedang bersama gadis yang dulu ia tabrak.
Syeila dan lelaki itu sempat menjadi pusat perhatian di sepanjang koridor. Pasalnya ada seorang gadis manis sedang berjalan dengan ketua OSIS yang memiliki sifat cuek nan dingin. Yapp, lelaki itu adalah Angga Alditama.
Setelah dirasa cukup jauh dari keramaian, Angga menghentikan langkahnya dan berbalik menatap gadis yang terus menunduk.
"Syeila?"
"Iyah, Kak. Kakak mau tanya apa?" balas Syeila mengangkat pandangannya dan langsung bertumbrukan dengan mata elang Angga.
"Gue suka sama lo," ucap lelaki itu seraya memegang tangan Syeila.
Syeila syok, dengan apa yang ia dengar dari mulut ketua OSIS itu. Ia tak menyangka bahwa seorang Angga akan mengungkapkan perasaannya secepat ini.
"Maaf, Kak. Syeila nggak bisa terima Kakak," balas Syeila seraya melepas cekalan tangan Angga.
Ekspresi kekecewaan Angga sangat terlihat bahkan Syeila bisa melihat itu. Tetapi dengan cepat Angga merubah ekspresi kekecewaannya menjadi senyuman yang terkesan hambar.
"Gue tau lo belum siap terima gue, La. Tenang aja gue akan tunggu sampai lo siap." Setelah mengatakan itu Angga meninggalkan Syeila, menjauh dari gadis yang baru saja menolaknya.
"Maaf, Kak Angga. Aku enggak bisa terima Kakak. Karna aku sukanya sama Kak Bian," batin Syeila berteriak.
****
Syeila berjalan sendiri melewati koridor. Sekolah semakin sepi, hanya ada beberapa kelas yang masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sherin sudah pulang beberapa menit yang lalu, ia harus pulang lebih cepat dikarenakan kakek sedang berada di rumah sakit.
Syeila masih memikirkan kejadian tadi siang, saat Angga mengungkapkan perasaannya. Memang Syeila sempat kaget dengan pengakuan secara tiba-tiba dari kakak kelasnya itu.
Jujur ia dulu pernah mengagumi ketos ganteng itu, tetapi entahlah hatinya mengkodenya untuk tetap bersama Febian. Walaupun secara terang-terangan lelaki itu tidak pernah menyukainya, bahkan menatapnya pun saja enggan.
Lamunan Syeila buyar, ketika ia mendengar suara klakson mobil yang ada di belakangnya. Ia mengernyitkan dahinya bingung ketika mobil tersebut berhenti tepat di sampingnya. Kaca mobil itu turun dan menampilkan sosok yang ia kagumi selama ini.
"Masuk!" perintah lelaki yang sedang duduk di belakang kemudi itu.
Mendengar perintah tersebut langsung membuat Syeila membulatkan matanya, pasalnya tak biasanya lelaki dingin itu berbicara kepadanya. Apalagi sekarang mengajaknya pulang? Wahh, kesambet apa tuh cowok. Wkwkwkwk:v
"Woii, cepetan!" tambahlah lagi disertai bentakan agar gadis itu segera masuk ke dalam mobilnya.
"Ii ... iyah, Kak," balas Syeila terbata-bata mendengar bentakan lelaki dingin itu.
****
Hohoho apa yang selanjutnya terjadi:v
Tunggu kelanjutannya yah🙃
Jangan lupa vote + komen yah
Makasih kakak-kakak yang cantik dan ganteng😍
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHADOW [Tamat]
Teen FictionJUDUL AWAL LOVE IN SILENCE Hanya karena aku tak bisa mengungkapkan, Bukan berarti aku tak menyimpan perasaan yang dalam ~Syeila anastasya Mencintai dalam diam, siapa sih yang nggak pernah merasakan hal...