LOVE SHADOW [Tamat]

CHAPTER 18|| SENYUM MANISNYA

~

"Beberapa orang terlalu hebat menjaga image, hingga lupa caranya menjaga perasaan."

~Love in silence

Syeila keluar dari pintu rumahnya dan langsung menemukan Febian yang tengah berdiri di samping mobilnya dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.

"Selamat pagi, La," ucap Febian menyambut kedatangan gadis yang membuat tidurnya tidak tenang tadi malam.

"Pagi, Kak."

"Ayok berangkat, entar terlambat." Setelah mengucapkan itu Febian membukakan pintu mobilnya dan memberikan jalan untuk Syeila.

Selama perjalanan hanya ada keheningan di antara mereka. Febian yang fokus menatap jalan dan Syeila yang hanya memandang keluar jendela.

Tak membutuhkan waktu yang lama, mereka berdua telah sampai di sekolah. Saat keluar dari mobil Febian, Syeila sempat menjadi pusat perhatian para murid yang lalu lalang di parkiran.

'Wah Kak Febian jalan sama siapa, tuh?'

'Syeila pacaran yah sama Febian?'

'Wahh Kak Febian makin ganteng, ya'

'Wihh Syeila kok makin cantik, sih'

'Pas banget yah mereka'

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang Syeila dengar. Huff, ia sangat benci menjadi pusat perhatian seperti ini. Untuk menghindari gosip-gosip yang tak benar, Syeila segera berjalan cepat mendahului Febian.

Febian yang melihat tingkah gadisnya itu hanya mengernyitkan dahinya bingung. Ia segera berlari menyusul Syeila yang sudah jauh di depan. Saat jarak mereka sudah dekat, dengan cepat Febian meraih tangan Syeila. Syeila yang mendapat perlakuan mengejutkan dari Febian itu sontak menghentikan langkahnya. Sedangkan lelaki itu dengan santai meraih tangannya dan berjalan bersama melewati koridor sekolah yang sangat ramai dengan para siswa.

"Santai ajah kali," ucap Febian setelah melihat ekspresi Syeila yang hanya melongo menatap tangannya yang digenggam erat Febian.

Syeila tak menggubris apa yang dikatakan Febian. Ia tak menyangka orang yang dulu ia kagumi kini ada di sampingnya dan mengenggam erat tangannya.

Di sepanjang koridor banyak sekali siswi yang menggosipinya, ada yang memuji dan bahkan ada yang menghujatnya. Banyak yang mengatakan bahwa Syeila itu merayu most wanted sekolahnya itu sampai akhirnya Febian mau bersamanya. Syeila yang mendengarkannya pun tak mau mengambil pusing. Toh, itu semua tak benar.

Sherin yang melihat kejadian langka itu hanya dapat melongo tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Pasalnya sahabatnya itu sedang berjalan dengan Febian, most wanted sekolahnya.

"Gue duluan," ucap Febian setelah berhenti tepat di depan Sherin yang masih menatap tak percaya pada sepasang kekasih di depannya. Syeila hanya menganggukan kepalanya membalas ucapan Febian.

Setelah dirasa Febian telah jauh dari mereka. Sherin langsung menarik tangan Syeila yang masih diam menatap punggung lelaki itu. Sherin membawa sahabatnya itu ke taman belakang.

"La, lo sekarang harus jelasin semua yang enggak gue ketahui!" tuntut Sherin tak terima, ia sepertinya telah melewatkan banyak cerita selama tak bersekolah.

Syeila menceritakan semua yang ia alami dari awal sampai akhir tampa menambah atau menguranginya. Sedangkan sahabatnya itu hanya ber-oh ria sambil mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia memahami apa yang diceritakan Syeila. Tepat saat Syeila selesai bercerita, bel berbunyi menggelegar ke seluruh sekolah.

"Ya udah ayok, Rin. Tuh bel udah bunyi," ajak Syeila kepada sahabatnya itu. Dua sahabat itu berjalan bersama melewati koridor dan masuk ke kelas karna kegiatan belajar mengajar akan segera dilaksanakan.

****

Haloo readers🤗
Semoga tetap suka yah sama cerita aku:)
Tunggu terus kelanjutannya
Jangan lupa vote + komen yah, biar aku tambah semangat update😊
Makasih🙃💙