CHAPTER 14|| PERUBAHANNYA

784 119 28
                                    

(~°~)

"Aku hanyalah pemeran yang sudah dituliskan Tuhan untuk menjagamu tapi tak di sampingmu, mencintai tapi tak selalu di sisi."

~Love in silence

Pagi ini Syeila berangkat sekolah diantar kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Syeila berangkat sekolah diantar kakaknya. Karna perintah bundanya, yang tidak bolehkannya naik sepeda. Dengan alasan kejadian beberapa hari yang lalu terulang kembali.

Yap, saat dirinya ditabrak kakak kelasnya. Yang sekaligus awal pertemuannya dengan sosok Febian. Ahh, mengingat namanya saja membuat hati Syeila menghangat. Yah, bilang saja dirinya itu lebay. Tapi kenyataannya memang begitu.


Dalam perjalanan kakaknya yang biasanya cerewet kayak bebek itu berubah menjadi dingin. Entahlah Syeila juga bingung dengan perubahan kakaknya itu yang terkesan aneh.

Bayangkan saja seorang Raden Yudhistira yang biasanya selalu menganggunya dan membuatnya kesal, hari ini berubah menjadi sedingin es Kutub Utara. Syeila tak mau ambil pusing, dirinya menyumpalkan earphone ke telinganya untuk mengusir kesunyian ini.

Tak membutuhkan waktu yang lama, dirinya telah sampai di depan gerbang sekolah. Saat hendak keluar dari mobil, Kakaknya mencekal tangan Syeila agar gadis itu menunggu sebentar.

"Dek, Kakak mau tanya," tanya Yudhis dengan menatap Syeila intens.

"Apa, Kak? Tumben Kakak minta izin, biasanya juga asal nyerocos," jawab Syeila yang berhasil mendapatkan toyoran di kepalanya.

"Kakak serius, Dek!"

"Iyahh, Kak. Kakakku yang ganteng ini mau bilang apa?"

"Mm ... Kakak suka sama patner kerja Kakak." Mendengar ucapan Kakaknya itu Syeila refleks menutup mulutnya menahan tawa. Tenyata ini yang membuat kakaknya yang cerewet itu berubah menjadi dingin.

"Dek kok ketawa, sih? " rajuk Yudhis, pasalnya Adiknya itu sangatlah menjengkelkan. Saat Yudhis sedang mati-matian menekan egonya untuk bercerita tentang perasaannya, dengan harapan mendapat saran dari adiknya dan apa yang ia dapat kini, adiknya yang menyebalkan itu malah mentertawakannya.

"Udah, keluar sana dari mobil Kakak!" ucap Yudhis kesal.

Melihat kekesalan dari wajah kakaknya, Syeila segera keluar dari mobil Yudhis dengan terburu-buru. Ia takut dimakan singa jantan yang galak itu.

----

Saat Syeila berjalan di koridor, ia bertemu dengan Sherin. Dirinya pun mempercepat jalannya dan segera menyusul Sherin yang sudah jauh di depan.

"Sherin!" pekik Syeila. Sedangkan gadis yang merasa namanya dipanggil pun langsung berbalik.

"Syeila! Gue kangen banget sama lo," ucap Syerin sambil memeluk lengan kanan Syeila.

"Gue juga, Rin. Kamu sih lama banget perginya!" dengkus Syeila kesal. Sherin hanya menampilkan cengirannya ketika melihat ekspresi kesal di wajah sahabatnya itu.

"Hehehe ... maaf, ya."

Syeila menceritakan kejadian yang dialaminya kemarin kepada sahabatnya itu sambil berjalan menuju kelasnya. Tepat saat mereka sampai di depan pintu kelas, bel masuk berdering. Tak lama guru pelajaran masuk dan memulai kegiatan belajar mengajar.

Tak terasa sudah 2 jam mereka telah belajar. Bel istirahat pertama berbunyi. Semua siswa maupun siswi keluar kelas untuk menuju kantin dengan terburu-buru, bagaikan seorang tahanan yang telah dikurung selama seratus tahun dan baru diberi kesempatan keluar. Ahh, ada-ada saja mereka.

Syeila dan Sherin berjalan menuju kantin seperti layaknya siswa lain. Saat sedang asyik bersenda gurau dengan Sherin.

"Syeila!!" Tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang, refleks ia menoleh.

****

Huhuhu sapa tuh yang manggil Syeila:v
Tetap tunggu kelanjutan kisahnya yah guys😊
Jangan lupa vote + komen cerita aku
Makasih🤗

Huhuhu sapa tuh yang manggil Syeila:vTetap tunggu kelanjutan kisahnya yah guys😊Jangan lupa vote + komen cerita aku Makasih🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE SHADOW [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang