03.

1.6K 215 13
                                    

THIS IS A TRUE LOVE


Mobil itu tepat berhenti didepan rumah seulgi. Setelah mereka menyelesaikan makan siang mereka. Dan setelah mereka membicarakan perihal pakaian yang akan mereka gunakan diacara pertunangan mereka dengan pemilik butik yang sebelumnya sudah ibu seokjin carikan.

Kini seokjin membawa seulgi kembali kerumahnya.

"Terima kasih.." ucap seulgi kemudian dia menoleh dan ternyata kembali mendapati seokjin memperhatikannya.

"Mau mampir dulu?. Bertemu dengan ibu?" Tawar seulgi. Tidak enak rasanya kalau langsung menyuru pria itu pergi setelah tadi dia diperlakukan dengan baik selama mereka berpergian.

"Maaf. Bukannya tidak mau. Tapi.. saya harus kembali ke kantor. Ada sedikit pekerjaan yang harus saya selesaikan"

Seulgi pun terkejut ketika mendengar penuturan seokjin. Kemudian dia mencoba memastikan jam berapa sekarang. Karena langit sudah mulai menggelap.

"Anda akan kembali ke kantor di jam 6?"

"Saya sering melakukannya. Tidak masalah"

Seulgi diam sejenak. Dan pikirannya melayang membayangkan bagaimana jika nanti mereka menikah. Apa dia akan terus ditinggal untuk pekerjaan? Sepertinya seokjin begitu mencintai pekerjaannya.

"Seulgi..."

"Oh.. oke. Yasudah.. tapi.."

"Tapi apa?"

Seulgi menghembuskan nafasnya. Kemudian tatapannya kembali dia naikkan. Tidak ada salahnya memanggil pria yang akan hidup bersamanya dengannya nyaman. Hingga seulgi memberikan senyum tipisnya. "Jangan terlalu lelah. Kamu juga harus jaga kesehatan kamu" ucap seulgi begitu pelan dan lembut. Dan nadanya pun begitu terdengar sangat perhatian. Setelah sekian lama, seokjin kembali merasakannya. Perhatian dari lawan jenis.

"Saya menyukainya.. bisa kamu terus mengatakan hal seperti itu? Kita sama-sama saling membuka hati. Tidak salahkan? Karena selanjutnya kita akan bersama" ucap seokjin. Satu tangannya naik menyentuh rambut seulgi dengan lembut. Jangan lupa jika saat ini jangtungnya juga berdegub cepat.

"Bisakan?"

Seokjin pun menyadarinya. Wajah seulgi yang memerah membuat gadis itu semakin cantik. Demi Tuhan... seokjin akan kembali mencoba untuk memulai suatu hubungan lagi. Meski sedikit rasa trauma itu ada.

Typkal pria yang akan jatuh sejatuhnya dan akan sakit sesakitnya karena cinta. Seokjin dengan susah payah mencoba melupakan masalalunya.

Seulgi pun mengangguk. Lalu dia menunduk untuk menyembunyikan wajahnya. Yang diarasakan saat ini, tubuhnya tiba-tiba panas ketika seokjin kembali membuat sentuhan yang sebelumnya belum pernah seulgi terima dari lawan jenis.

Tidak pernah terlibat dalam suatu hubungan. Maka seulgi sulit untuk cepat beradaptasi dengan hal-hal wajar yang akan dilakukan oleh sepasang kekasih.

"Ya sudah.. hati-hati.." ucap seulgi. Lalu keluar dari mobil itu.

"Salam dengan ayah dan ibumu"

Seulgi mengangguk. Dan melambaikan tangannya saat seokjin berlalu.

Hingga mobil itu tak tampak. Tangan seulgi masih berada diudara seolah-olah seokjin masih memperhatikannya. Namun detik berikutnya seulgi tersadar dan menatap tangannya sendiri.

"Apa ini?? Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya" gumamnya. Dan tangan yang dia gunakan untuk melambaikan tangannya pada seokjin tadi berpindah dan berada di atas dadanya.

Seulgi merasakan sendiri bagaimana jantungnya masih berdetak cepat.

THIS IS A TRUE LOVE

"Saya ingin tetap menyelesaikan kuliah saya. Saya juga berniat untuk mengambil S2. Apa itu tidak masalah??"

"Tentu saja.. saya akan mendukungmu"

"Saya juga belum siap"

"Tentang apa?"

"Tentang anak...



...Maaf" seulgi menunduk setelah mengucapkannya. Kemudian seokjin menyadari perubahan airwajah seulgi.

"Tidak perlu dipikirkan. Saya juga tidak mempermasalahkan itu"

"Benarkah?? Tapi.. saya tidak yakin dengan kedua orang tua anda"

Seokjin mengangguk. "Tidak perlu juga mempermasalahkan tentang orang tua saya. Karena setelah kita terikat. Semua hanya tentang saya dan kamu"

"Wah.. aku bahkan tidak bisa berkata apa-apa. Kau benar-benar akan menikah dengan gadis yang jauh lebih muda? 12 tahun. Itu jauh sekali Seokjin"

Seokjin menatap pria yang merupakan sepupunya. Pria itu juga berusia sama denganya. Dan sama-sama belum menikah. Namjoon tampak begitu tertarik setelah mendengar cerita seokjin.

"Apa dia cantik? Pastilah ya.. gadis muda sekarang segar-segar dan cantik-cantik"

"Arah bicaramu kemana si namjoon?"

"Ahahahaha..." namjoon tertawa. "Lucu sekali. Bibi benar-benar sebegitu inginnya kau menikah?" Sambung namjoon.

"Kau tahu sendiri ibu ku bagaimana. Dan.. menurutku tidak ada salahnya menerima ini. Lagian. Setelah bertemu yang kedua kalinya dia menarik"

"Dan kau sudah tertarik??" Tanya namjoon.

"Sudah kubilang, tidak ada salahnya menerima ini"

"Hay.. ini pernikahan dan kau akan bertanggungjawab atas gadis itu. Apa maksudmu tidak ada salahnya menerima ini??"

"Aku paham namjoon. Aku juga ingin sepenuhnya menerima dia. Kau juga tahu ini kali keduanya kami bertemu. Dan seminggu lagi kami akan bertunangan. Kau pikir aku tidak memikirkannya?"

"Seperti yang kau ceritakan tadi. Lalu kau benar-benar akan menunggunya sampai siap punya anak?"

"Apa masalahnya??"

"Masalahnya.. kau tidak bisa menyentuhnya sampai entah kapan dia akan siap" namjoon tersenyum puas. Dan melihat ekspresi seokjin membuat pria bermarga kim itu berdiri lalu mendekat dan menepuk punggung seokjin.

"Hah... percuma saja kau menikah jika malam pertama tak kau rasakan brother" sambung namjoon, kemudian berlalu meninggalkan seokjin.



TO BE CONTINUE

See yu next part
Thanks luv for your support
I love u

200128

[01] THIS IS A TRUE LOVE (Kim Seokjin X Kang Seulgi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang