01

2.3K 250 29
                                    




THIS IS A TRUE LOVE


Duduk saling berhadapan. Keduanya hanya diam sejak 10 menit yang lalu kedua orang tua mereka meninggalkan mereka.

Biar mereka lebih saling mengenal katanya.

Sebelumnya mereka sudah saling berinfo nama. Berjabat tangan dan saling pandang pada awal pertemuan.

"Saya Kim Seokjin..."

"Kang Seulgi.."

"Tidak masalah jika kau menolak perjodohan ini. Jangan merasa terbebani. Saya juga tidak mengira jika mereka memperkenalkan saya dan berniat menikahi saya dengan gadis muda sepertimu" akhirnya seokjin berucap setelah sejak tadi memperhatikan seulgi yang  hanya diam.

"....."

"Seulgi-ssi... kau bisa bicara. Lakukan apa yang menjadi keinginanmu. Saya rasa kau tidak begitu menyukai perjodohan ini. Saya benarkan?" Seokjin berusaha membuat seulgi menatapnya. Pria itu sudah lebih tegap dari posisi duduknnya.

Hingga detik berikutnya seulgi menaikkan pandangannya. Menatap pria berbahu lebar itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Saya rasa.. saya tidak cukup baik untuk anda nikahi. Maaf... sejujurnya saya tidak pernah sekali pun berpikir untuk menikah diwaktu dekat, karena saya rasa menikah adalah keputusan yang sulit. Sementara saya sama sekali tidak pernah terlibat dalam suatu hubungan semacam itu"

Seokjin tertegun untuk beberapa saat. Dia dapat mengerti maksud gadis muda dihadapannya. Dan seperti diawal mereka saling bertukar pandang. Seokjin sudah mengira jika gadis kang itu begitu polos dan jujur. Kedua mata kucingnya terlihat jika dia tidak dapat menutupi sesuatu yang sedang menganggunya.

Luar biasa...

Seokjin bersorak untuk itu. Dia tidak menyangka jika dia dengan mudah mengetahui gadis dihadapannya. Padahal dia baru bertemu dengan gadis itu.

"Baiklah.. jadi.. apa keputusanmu. Saya yakin ini semua membuatmu terkejut. Usiamu masih sangat muda. Dan saya akan menghargai apapun keputusanmu"

Seulgi kembali menunduk. Dia tidak mengatakan jika dia tidak menyukai pria dihadapannya. Tapi dia juga tidak bisa langsung meyakinkan dirinya.

Sekali lagi, menikah itu akan menjadi kehidupan baru yang belum pernah seulgi bayangkan.

"Atau kau butuh waktu?"



"Bagaimana dengan anda? Apa anda menerima perjodohan ini?"

Seokjin tersenyum. "Saya tidak lagi bisa berbuat banyak. Terlalu banyak yang menuntut saya untuk segera menikah. Hingga saya menyerah dan menyerahkan semuanya ke orang tua saya"

"Maksud anda??. anda terpaksa?"

Seokjin menggelang samar. "Tidak bisa juga disebut seperti itu. Saya bukan terpaksa tapi saya siap menerima"

"Saya akan bercerita sedikit tentang kisah saya" sambung seokjin yang juga membenarkan kembali posisi duduknya. Pria itu juga terlihat lebih nyaman saat seulgi sudah ingin membalas perkataan dan menatapnya.

"Saya pernah menjalin suatu hubungan dengan gadis yang saya cintai, tentu saja... setiap orang butuh cinta untuk dapat bersama"

"Hingga kami harus berakhir saat saya mendapati semua kebohongannya. Tapi tetap saja saya mencintainya. Saya begitu mencintai sampai dia yang pergi. Dan saya sadar, cinta saja tidak cukup untuk buat dia terus dengan saya ketika dialah yang membohongi saya"

Seulgi terlihat tertarik dengan cerita seokjin. Gadis itu juga berekspresi sesuai dengan kisah yang seokjin ceritakan.

Rasanya seulgi dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi seokjin. Padahal dia sama sekali tidak pernah terlibat langsung dalam hubungan seperti itu.

"Akhirnya.. ya... Kami berpisah. Saya sudah tidak tahu lagi bagaimana kabarnya. Dan saya mulai menyibukan diri dengan pekerjaan yang ternyata malah membuat saya lupa jika saya juga harus menikah"

"Seulgi-ssi.. saya akhirnya sadar jika saya harus melepas masa lajang saya. Saya terlalu nyaman sampai lupa jika ada kehidupan yang memang harus saya lalui dengan seseorang yang akan bersama saya sampai akhir"

"Saya bukan terpaksa. Tapi saya menyerahkan semuanya pada orang tua saya. Terutama ibu saya. Dia terlihat begitu ingin melihat saya menikah. Dan saya percaya jika pilihan mereka adalah yang terbaik untuk saya"

Deg..

Seulgi tidak bisa mengendalikan detak jantungnya. Perasaan yang memang baru pertama kali dia rasakan. Rasanya juga ada sesuatu yang membuat perutnya bergejolak. Dia tersanjung. Jujur.. untuk kesan pertama, dia menilai jika pria yang lebih tua 12 tahun darinya itu begitu sopan dan sangat menghargai keputusan orang lain.

"Sekali lagi.. saya akan menghargai keputusanmu"

Seulgi menunduk. Lalu setelahnya kembali menatap pria yang sejak tadi tidak absen memandanginya. "Saya juga melihat itu. Melihat betapa antusiasnya ayah dan ibu saya membawa saya kesini untuk diperkanalkan kepada anda. Saya rasa anda benar. Jika pilihan orang tua pasti yang terbaik"

Seokjin tampak tak percaya mendengar penuturan seulgi. Secara tersirat kalimat itu menandakan jika gadis itu menerimanya.

"Tapi.. saya rasa saya tidak cukup baik untuk anda. Anda terlihat begitu matang dan siap. Sementara saya bahkan tidak pernah satu kalipun terlihat dalam hubungan percintaan. Saya takut akan menbuat anda kesusahan"

Tap.

Tubuh seulgi mendadak kaku ketika satu tangannya yang bebas diatas meja ditarik dan diganggam oleh seokjin.

Deg.

Dan jantungnya kembali berpacu cepat. Saat jari-jari panjang itu juga memberikan sentuhan pada punggung tangannya.

"Kita saling membantu. Dan saya rasa kita memang butuh waktu untuk saling mengenal"

"Seulgi-ssi... kau terlihat baik untuk pria seperti saya. Jadi.. mari kita coba. Sejujurnya saya hanya ingin memperlakukanmu dengan baik" ucap seokjin. Tatapan mereka yang masih bertemu membuat keduanya larut dalam penyatuan yang tanpa sadar telah mereka buat.

Hingga detik berlalu, dan seokjin melihat gadis dihadapannya mengangguk menyetujui ucapannya tanpa melepas pandangan mereka.


TO BE CONTINUE..

200125

[01] THIS IS A TRUE LOVE (Kim Seokjin X Kang Seulgi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang