tiga

308 21 2
                                    

Dan sekarang Alfano sudah berada dirumahnya,belum lama dia sampai dirumah. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul 21.30 malam. Tak butuh waktu lama,Alfa sudah terlelap dalam tidurnya

Nexs

Alfano berniat menunggu temannya dikantin sekolah,karena hari ini waktu pelajaran lebih cepat dari biasanya karena guru sedang ada rapat. Alfano tak berniat untuk mengikutinya,dia memilih menghabiskan waktu dikantin

Saat sedang fokus memainkan ponselnya,Alfano melihat Syifa yang sedang berada distand nasi goreng. Tampaknya gadis itu sedang menggerutu sebal,entah karena antrean panjang atau sedang lapar

Alfano tak menggubrisnya,dia kembali fokus pada ponselnya. Alfano mendongakkan kepalanya karena ada yang memanggilnya,tak disangka ternyata Syifa sudah berada didepan Alfano

"Al bantuin gue dong pliss"bujuk Syifa

Alfano menatapnya bingung "Bantu apa?"

"Lo kan orang terpandang disini dan semua orang pasti ud-"

"Intinya"potong Alfano

"Lo liat stand nasgor disana rame kan?nah lo harus bantuin gue selip yang lain,mau yaa pliss lo kan baik"bujuk Syifa

"Antri aja apa susahnya?"dingin Alfano sambil menatap ponselnya

Syifa memasang pupy eyes nya,dan itu mampu membuat Alfano tak tega "Yaudah gue bantu,tapi ada syaratnya"ucap Alfano

"Apa?"

"Lo harus kerjain tugas gue buat tiga hari kedepan"

"Kok gitu sih"protes Syifa

"Mau gak kalo ga mau yaudah"

"Iya deh mau"pasrah Syifa.

Dan asal Alfano tau nasgor itu bukan buat Syifa,namun buat tukang kebun sekolah yang sedang sakit karena belum makan sejak kemarin karena tak punya uang untuk membeli makanan

"Cepet ayok"paksa Syifa sambil menarik lengan baju Alfano

Alfano pasrah dengan tarikan Syifa. Banyak saksi mata yang menautkan rasa penasaran diwajah mereka. Ada yang senyum sendiri bahkan ada yang ngomel gak jelas

Alfano berdiri distand nasgor dan meneriakkan pesanannya,seperti perjanjian awal bahwa Alfano harus pesan tanpa mengantri. Alfano masuk keruang masak dan mengambil sepiring nasgor dan minumnya

"Loh den ngantri atuh"ucap mang dadang saat melihat Alfano mengambil nasi itu

Alfano membalikkan badannya "Urusan mang dadang sama papa"ucap dingin Alfano

"Iya deh den gak papa santai aja"

Sudah pasti terlihat raut takut diwajah mang dadang. Karena semua tau bahwa Alfano adalah anak pemilik sekolah ini

"Nih"

"Makasih"

"Jangan lupa tugas lo"ucap Alfano

"Iya iya"

Setelah mengucapkan itu Syifa berlari menuju belakang gedung sekolah. Alfano heran dengan tingkah Syifa,dia kira Syifa akan memakannya dikantin namun dia salah Syifa malah berlari dan itu adalah jalan menuju gedung belakang

Alfano tak mau terus penasaran dan memilih untuk mengikuti Syifa. Tatapan kagum Alfano terpancar saat melihat Syifa memberikan nasi goreng tadi ke bapak tukang kebun sekolah

Alfano masih setia melihat kegiatan Syifa dan tukang kebun itu

"Bapak makan nanti bapak sakit,kalo bapak butuh sesuatu bilang Syifa aja,ini ada sedikit uang buat bapak"ucap Syifa

ALFANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang